Ramal Saleh tak Lakukan Pembinaan Daerah, Rina : Selamatkan Kadin Sumbar

  • Bagikan

RINA AZIZ

BATUSANGKAR – Gerakan moral dan tidak puas terhadap kinerja Ramal Saleh sebagai Ketua umum Kadinda Sumbar meluas ke Kadin kabupaten dan kota.

Ketua Kadin Kabupaten Tanah Datar, Rina Aziz menyebut selama Ramal Saleh menjadi Ketua Kadin Sumbar tidak pernah melakukan pembinaan terhadap Kadin kabupaten kota, termasuk jajarannya di Tanah Datar.

“Jangankan melakukan pembinaan, komunikasi silang antara beliau dengan kami saja tidak pernah. Sehingga kami tidak mengetahui apa yang sedang, telah dan akan dikerjakan Kadin Sumbar selama empat tahun berjalan,” kata Rina kepada wartawan di Batusangkar, Selasa (11/1/2022).

Rina dimintakan pendapatnya tentang kepemimpinan Ramal Saleh sebagai Ketua Kadinda Sumbar pasca heboh penggantian Ketua dewan pertimbangan, penasihat dan sejumlah dewan pengurus Kadin Sumbar secara sepihak.

Akibat pemberhentian secara sepihak ini, para pengurus ini kemudian membentuk Tim Penolakan SK-244 dan Menolak Ramal Saleh menjadi Ketua Kadin Sumbar.

Aksi penolakan ini sudah dilakukan dengan mengajukan surat resmi kepada Ketua Kadin Indonesia Arsyad Rasyid dan ditandatangani oleh 42 pengurus Kadinda Sumbar dan Ketua Kadinda kabupaten kota, termasuk Rina sendiri sebagai Ketua Kadin Tanah Datar.

Menurut Rina, Ramal Saleh dalam mengelola Kadin Sumbar seperti tidak memiliki waktu sama sekali. Hal ini disebut Rina bisa jadi karena kesibukan Ramal sebagai pengusaha.

Tetapi, tegas Rina pula, jika seseorang telah mau dan telah dipilih menjadi Ketua Kadin harus rela dan memaksa waktunya untuk mengurus organisasi yang dipimpinnya.

“Kalau tidak bisa membagi waktu sebaiknya tidak usah maju jadi Ketua Kadin, sebab akan merugikan Kadin itu sendiri. Jadi Ketua Kadin harus fokus, sebab banyak masalah dunia usaha yang harus diselesaikan,” papar Rina.

Secara objektif Rina menilai bahwa Ramal Saleh sepertinya tidak memilili leadership sehingga tidak bisa menjalankan fungsi keketuannya ke Kadin kabupaten kota.

“Kami seperti dilepas saja setelah beliau terpilih pada 2017 lalu. Kami tidak pernah mendapatkan arahan, saran dan pendapat dari beliau untuk pergerakan Kadin di Tanah Datar.” kata Rina kecewa.

SIMAK JUGA :  Tak Satu Pasal di AD-ART Kadin Benarkan Ketua Kadin Ganti Ketua Wantim dan Wanhat

Dan Rina sendiri juga tidak mengetahui bagaimana cara mensinergikan program kerja dengan Kadin Sumbar, sehingga dirinya bersama kawan kawan pengurus Kadin Tanah Datar menjalankan sendiri organisasi tanpa kordinasi juga dengan Kadin Sumbar.

Tetapi disebagian Kadin kabupaten kota, timpal Rina pula, terjadi kemandekan organisiasi dan tidak ada pergerakan sama sekali, bahkan sudah ada yang habis masa kepengurusannya.

“Yang membuat hati kami geram adalah, menghadapi situasi kepengurusan yang habis masa periodenya bukan diminta melakukan musda tetapi malah diterbitkan SK Carateker oleh Kadin Sumbar Ini kan tidak fair. Ini yang kami lawan,” ujar Rina.

Rina menilai, dalam pikiran Ramal Saleh dalam memimpin Kadin Sumbar ini adalah hanya untuk memperpanjang kepengurusan saja, bukan bagaimana mengembangkan lembaga Kadin menjadi motor pendorong dunia usaha.

Hal itu bisa dibuktikan dari turunnya orang orang Ramal Saleh kebawah untuk melakukan penggalangan suara dan bagi yang tidak mau diupayakan melakukan pembentukan carateker.

“Hal seperti ini menunjukan sikap kurang bagus dari Ramal Saleh. Kenapa baru berkordinasi dengan kawan kawan di daerah setelah akan pemilihan ketua baru,” ujar Rina memaparkan kekecewannya.

Atas dasar itu pula, Rina bersama sejumlah Ketua kabupaten dan kota sepakat bersama dewan pengurus dan ketua dewan pertimbangan dan penasihat yang dipecat Ramal Saleh melaporkan tindakan Ramal yang dinilai menciderai semangat kebersamaan dan persaudaraan Kadin Sumbar kepada Ketua Kadin Indonesia Arsyad Rasyid.

Rina berharap Arsyad Rasyid melihat persoalan yang digembos oleh Ramal Saleh ini dari pandangan objektif, bukan subjektif karena menjadi tim pemenangan Arsyad wakru munas kemarin.

“Kami berharap pak Arsyad bisa memahami sikap kami ini. Sebab kami tidak ingin Kadin Sumbar pecah hanya karena nafsu ingin berkuasa. Kami ingin Kadin Sumbar maju seperti semangat yang dibangun pak Arsyad sekarang,” papar Rina mengakhiri (*)

Doni Magek Piliang

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *