Setelah 20 Bulan, Pasien Positif Covid -19 di Sumbar Nihil, Mahyeldi : Trims Semuanya

  • Bagikan

MAHYELDI

PADANG – Setelah 20 bulan bergulat dengan serangan Covid -19, Provinsi Sumbar mencatat pertumbuhan nihil pasien positif pada Senin (15/11).

Selain nihil pasien positif, pada Senin Berkah itu, pasien yang meninggal juga tidak ada. Bahkan, empat orang pasien juga dinyatakan sembuh dari Covid -19.

Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi tidak bisa menyembunyikan kebesaran hatinya mendapatkan informasi pasien positif nihil ini.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terkait dalam penanganan Covid-19 di Sumbar. Kepada TNI Polri, Forkopimda, tenaga medis, tokoh-tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat Sumbar sehingga kita bisa mencapai pada titik zero penambahan kasus positif,” ujar Mahyeldi.

Mantan Walikota Padang ini menyebut keberhasikan mencapai kondisi ini baik ini merupakan hasil kerja bersama semua pihak tadi.

Meski demikian, Gubernur Sumbar ini tetap mengajak semua pihak untuk terus mendorong optimalisasi vaksinasi melalui gerakan Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin) supaya target kekebalan kelompok (herd immunity) bisa tercapai.

“Jangan lupa untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Jangan kendor. Sebab pandemi ini belum hilang. Dan jangan lupa vaksin bagi yang belum,” Ingat Mahyeldi.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sumbar, Jasman Rizal, dalam rilis data terakhir pembaharuan dan rincian perkembangan COVID-19 di Sumbar, Senin, (15/11/2021) menerangkan dari 196 sampel diperiksa (Padang 89 sampel, SPH 107 sampel), tidak ada terkonfirmasi positif.

Selain itu, kesembuhan pasien COVID-19 setelah 2x konversi negatif bertambah 4 orang.

Menurut data Dinas Kesehatan Sumbar Per tanggal 15 November pukul 20.00 WIB vaksinasi dosis 1 Sumbar sudah mencapai 2.066.578 suntikan atau mencapai 46,88 persen dari 4.408.509 sasaran vaksin.

Secara daerah kabupaten dan kota, pencapaian vaksinasi tertinggi diraih oleh Kota Padang Panjang dengan jumlah vaksinasi 137,42 persen, diikuti Kota Bukittinggi 75,89 persen, Sawahlunto 72,59 persen, Kota Solok 67,29 persen dan Kota Payakumbuh 64,15 persen. (*)

SIMAK JUGA :  SMRC: Isu PKI Dimobilisasi Politik Tertentu

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *