Banjir Hantam Padang Pariaman, Tujuh Meninggal, Dua Rumah Tertimbun, Akses ke Bandara Putus

  • Bagikan

Sejumlah warga sedang melakukan penggalian tanah yang terban di Nagari Pasie Laweh, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Disini, tujuh orang dilaporkan meninggal tertimbun tanah longsor, Rabu (29/9). (Foto : kiriman)

PADANG PARIAMAN – Hujan lebih sepanjang Rabu, (29/9), membuat sejumlah kawasan di Kabupaten Padang Pariaman rusak parah dihantam longsor.

Dilaporkan tujuh warga Padang Pariaman meninggal tertimbun longsoran bersama dua rumah mereka,akses jalan ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Ketaping dari Pasie Lawah terputus, puluhan unit mobil rusak ditimpa pohon.

Sementara itu dari kawasan Ulakan, tempat bermakamnya pengembang agama Islam di Minangkabau, Syech Burhanuddin, dilaporkan sejumlah pohon pelindung berukuran besar tumbang.

Satu orang dilaporkan meninggal, tiga cedera berat dan puluhan kendaraan mengalami kerusakan berat akibat tertimpa pohon, dan 10 kios ambruk dihantam pohon.

Tujuh orang yang diawal dilaporkan meninggal dunia itu adalah mereka yang tertimbun tanah longsor di Nagari Pasie Laweh, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Tanah longsor itu juga menimbun dua rumah milik warga yang dihuni ketujuh korban tersebut.

Kepala Badan Pelaksana BPBD Kabupaten Padang Pariaman, Budi Mulya, menjelaskan proses evakuasi sempat terganggu karena curah hujan yang tinggi.

“Siang ini semua korban sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi dari lokasi longsor,” kata Budi kepada Harianindonesia.id dan detikcom, Kamis (30/9/2021).

Berikut nama- nama Korban yang dinyatakan hilang yaitu :

1. Andi karba nduru, 50 th, Nias, Gudang tembok, Korong tanah taban.
2. Yeri hati gobasa, 46 th,Nias,Irt, Korong tanah taban.
3. Vianus, 25 th, Nias, Gudang tembok, Korong tanah taban
4. Esnimar, 18 th, Nias, Gudang tembok,  Korong tanah taban.
5. Aldi, 11 th, Nias, Pelajar, Korong tanah taban
6. Wita, 8th, Nias, Pelajar, Korong tanah taban
7. Putri, 6 th, Nias,Balita, Korong tanah taban

SIMAK JUGA :  Camat Parenggean Cek Banjir Di Desa Manjalin

Ia menceritakan, awalnya ditemukan 3 korban. Beberapa jam kemudian ditemukan empat orang lainnya, sehingga total ada tujuh korban yang meninggal dunia.

“Walaupun sudah semua korban yang dilaporkan hilang ditemukan, namun tim kita masih berada di lokasi untuk membantu pembersihan,” kata Budi.

Bukan hanya pohon tumbang dan tanah longsor, banjir juga melanda sejumlah lokasi di Padang Pariaman. Warga diimbau meningkatkan kewaspadaan.

“Secara keseluruhan, ada 8 korban meninggal dunia, 3 orang luka-luka dan 30 kendaraan rusak serta 10 kios rusak. Tapi itu laporan sementara, karena kita masih melakukan pendataan rumah yang dilanda banjir. Belum semua data yang masuk ke BPBD,” kata Budi.

Jalan ke BIM dari Pariaman Terancam Putus

Dalam kesempatan terpisah, anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Partai Demokrat Dapil Sumbar 2, H Muhammad Nurnas mengabarkan, longsor atau tanah terban juga terjadi di Pasie Laweh menjadi terparah dan mengabarkan duka, karena menimbulkan korban sanak saudara kita di Pasie Laweh, “ujar Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Partai Demokrat Dapil Sumbar 2 (Padang Pariaman- Pariaman), Kamis 30 September 2021.

Bahkan di ruas Pariaman-BIM via Ulakan di titik Simpang Tiga Ketaping menurut HM Nurnas bisa saja akses putus.

” Hujan malam tadi sampai. subuh ruas di Simpang Tiga Ketapiang itu banjir dan payah dilewati, kendaraan dari dan ke BIM tersendat lewat jalur tersebut,”ujar HM Nurnas.

Nurnas berharap cuaca ekstrem saat ini masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan Pemerintah Provinsi serta Kota dan Kabupaten harus meningkatkan kesigaaanya baik bantuan maupu sarana prasarana menangani kondisi bencana.

“Jangan sampai alat berat tidak standby, melihat ekstremnya cuaca sesuai perkiraan BMKG itu, ancaman bencana bisa saja sewaktu-waktu menjadi kenyataan,” uja Nurnas(*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *