Mengenal Caketum Kadin Sumbar, Ir H Buchari Bachter, MT : Kita Cari Kawan dan Jaringan Bisnis Aja, Bang!

  • Bagikan

BUCHARI BACHTER (AYI)

PADANG – Buchari Bachter atau sering dipanggil dengan nama Ai adalah pengusaha bersahaja. Banyak galak (ketawa, red). Dan suka berkumpul kumpul dengan sesama pengusaha atau rekan rekan dari berbagai lapis aktifitas.

Melihat lebih dalam pergaulannya, ketahuan bahwa alumnus Fakultas Teknik Trisakti Jakarta ini adalah ‘orang jaringan’ yang sudah terbiasa melakukan aktifitas produktif, tidak saja dalam bidang profesinya, tetapi juga kehidupan sosial lainnya.

Selain menggeluti bidang bisnis, Buchari Bachter juga terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas), Cabang Olahraga Tarung Drajat, KONI dan Gebu Minang.

Sebagai Profesional, alumnus S2 Teknik Universitas Bung Hatta Padang ini adalah Direktur Utama Hotel Balairung Jakarta sejak tahun 2020 lalu sampai sekarang.

Sebelum itu, Ai juga sempat selama tiga tahun menjadi Direktur BUMD PSM di Padang yang mengelola sejumlah bisnis milik pemerintah daerah kota Padang.

Sebelumnya lagi, Ai sempat mengelola perusahaan jasa konstruksi milik ayahnya, H Bachter Abdullah, mantan Kepala Dinas PU Sumatera Barat, PT Maidah Rekajaya Padang dan sempat mengegolkan sejumlah proyeksi konstruksi dari sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar.

Tetapi masa bekerja Buchari lebih banyak di luar negeri, tepatnya di Johor Bahru, Malaysia. Di situ, suami dr. Rikka Mulya Wirman, Sp.OG ini sempat tujuh tahun menjadi design engginer DPI Konsult Malaysia.

Pengalaman bekerja di negeri Semanjung tersebut sama sekali tidak menghilangkan bakat ‘berkumpul-kumpulnya’ dengan para karyawan perusahaan, yang notabene adalah warga asli Malaysia.

Buchari terbang mencari kerja ke Johor Bahru, setelah sempat satu tahun menimba pengalaman sebagai site engginer di PT Duta Graha Indah Jakarta.

Tetapi Ayah dua anak, Rahanna Dzakira Putri dan Mohd Fathir Rayannsyah ini terpaksa harus ‘pulang kampung’, karena kesempatan bekerja istrinya sebagai dokter di sana sedikit lebih rumit dibandingkan jika di Indonesia. Pilihan akhirnya jatuh ke Bekasi dan istrinya menjadi dokter kandungan di RS Hermina Bekasi.

Sementara Buchari sendiri lebih memilih lapangan pengabdiannya di kota Padang sebagai bentuk kontribusi dirinya terhadap pembangunan daerah sendiri.

“Jadi, karena keluarga tinggal di Bekasi dan saya bekerja di Padang maka terpaksa saya harus menetap di dua kota itu dalam waktu tertentu setiap bulannya,” papar alumni Lemhanas dari kalangan HIPMI tingkat pertama ini, dalam satu kesempatan di Hotel Balairung Jakarta.

SIMAK JUGA :  Kadin Daerah se Sumbar Cabut Mandat Ramal Saleh dan Ajukan Musprop Luar Biasa

Buchari baru merasakan kehidupan berkeluarganya lempang setelah dirinya menjabat sebagai Dirut Hotel Balairung sejak 2020 sampai sekarang.

Aktif di Berbagai Organisasi

Pria bertubuh langsing asal Batusangkar tapi kelahiran Pekanbaru, 4 Januari 1971 ini adalah aktifis organisasi usaha maupun organisasi non usaha, seperti Cabang Olahraga Tarung Drajat.

Buchari mengawali aktifitas berorganisasi di kota Padang sebagai Bendahara Umum HIPMI Sumbar pada tahun 2008-2011. Setelah itu terpilih menjadi Ketum BPD HIMPI Sumbar periode 2011-2014.

Pada tahun 2012-2017 menjabat sebagai salah satu Komite Tetap Kadin Sumatera Barat dan pada periode berikutnya (2017-2022) menjabat Anggota Dewan Pertimbangan Kadin Sumbar.

Buchari juga tercatat sebagai Pendiri dan Dewan Pembina Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas Sumbar) periode 2015-2020.

Pada Cabang Olahraga Tarung Drajat Sumbar Buchari sempat dipercaya dua periode (2012-2017 dan 2017-2022) sebagai Wakil Ketua Umum.

“Alhamdulillah saya dapat kepercayaan dari kawan kawan Cabor Tarung Drajat, sehingga sempat dua kali jadi Waketum,” kata Buchari menegaskan.

Buchari juga mendapat kepercayaan menjadi Ketua Bidang Pendanaan KONI Sumbar periode 2017-2021. Terakhir Buchari juga dipercaya menjadi Komite Kelautan DPP Gebu Minang periode 2016-2021.

Tentang kegiatan dirinya dibanyak organisasi itu, Buchari menyebutnya sebagai kebiasaan masa kecil yang suka membuat organisasi dan komunitas.

Sekedar ilustrasi, Buchari kecil pada saat SMP tahun 1983-1986 sudah aktif dengan kegiatan Breaker di Kota Padang, dimana teman temannya pada umumnya adalah jauh lebih tua dari dirinya.

Sebab itu pula, kawan kawan Buchari kini tersebar dimana saja dan pada umumnya banyak yang sudah ‘memacik’ diberbagai lapangan progesi.

Karena supel dalam bergaul Buchari gampang masuk masuk dalam berbagai kegiatan skala daerah dan nasional.

“Itulah salah satu keuntungan berorganisasi. Kita bisa punya seribu pintu. Dan itu berguna pada saat kita butuhkan, termasuk pada saat saya masih Ketua BPD HIMPI Sumbar,” ucapnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *