Launching Madaya Coffe, Dompet Dhuafa dan Sanggar Suluk Nusantara Gelar Pentas Seni dan Budaya

  • Bagikan

BOGOR, Harianindonesia.id – Dalam acara launching Madaya Coffe dan Rumah Budaya Djampang, Sanggar Suluk Nusantara dan Dompet Dhuafa berkolaborasi menampilkan pentas seni dan budaya langendriyan di Zona Madina, Parung, Minggu (10/11)

Saat meresmikan Panggung Pentas Kreatifitas Dompet Dhuafa, Parni Hadi Pendiri Dompet Dhuafa mengatakan, Pentingnya pelestarian budaya leluhur Indonesia agar nilai-nilai Pancasila dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kebudayaan bukan hanya persoalan gerak tari dan mimik wajah, namun telah menjadi karakter yang melekat dalam setiap diri manusia, Percuma mengaku Pancasila tapi perbuatannya asusila. Pancasila itu mengandung nilai-nilai budaya yang berlaku dalam seluruh aspek kehidupan, bukan hanya sebatas kesenian,” ujar Parni

Pertunjukan Langendriyan yang mengangkat cerita rakyat Ande-ande Lumut tersebut kembali mengisahkan tentang seorang Putra Mahkota Kerajaan Jenggala yang dikenal dengan sebutan Raden Panji Inukertapati atau Panji Asmarabangun yang melakukan sayembara kepada gadis-gadis desa untuk menjadi istrinya.

“Kisah tersebut sarat mengangkat nilai-nilai luhur tentang bagaimana pentingnya menjaga kesucian yang unsur utamanya adalah kebenaran dan keadilan.

Sesaat acara selesai, Bambang Wiwoho selaku Ketua pembina sanggar Suluk Nusantara saat diwawancara mengatakan, Melalui pementasan Langendriyan tersebut, diharapkan masyarakat dapat melestarikan seni dan budaya Indonesia, khususnya Jawa, sebagai langkah awal membangun peradaban yang dimulai secara bertahap dan berproses.

Lanjut Bambang mengatakan, Upaya pelestarian budaya Sanggar Suluk Nusantara pun tidak sebatas pementasan, namun seringkali mengadakan diskusi antar lintas agama demi mewujudkan keragaman budaya yang termanifestasi dalam kehidupan sehari-hari.

“Intinya sebelum melakukan peradaban yang sepenuhnya, upaya pelestarian dimulai dari pementasan seni dan tari serta menumbuhkan diskusi antar lintas agama. Agar masyarakat sadar pentingnya memajukan budaya Indonesia,” tutupnya. (Muhammad Rezki)

SIMAK JUGA :  PN Manado Menuju Era Digitalisasi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *