Omset Pasar Menurun, Komisi B Dorong Pemko Cairkan Bantuan Agar Daya Beli Meningkat

  • Bagikan

PAYAKUMBUH, Harianindonesia.id – Komisi B DPRD Kota Payakumbuh yang membidangi perekonomian meninjau Pasar Ibuh dan Posko Utama Covid-19 Pusat Kota Payakumbuh untuk memastikan penerapan dampak Covid-19 terhadap aktifitas pasar dan juga memantau pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap kedua, Jumat (8/5).

Hadir pada kesempatan ini, Koordinator Komisi B sekaligus Wakil Ketua DPRD Armen Faindal, Ketua Komisi B Maharnis Zul, Wakil Ketua Komisi B Edward DF, bersama anggota Ahmad Ridha, Heri Iswandi Dt. Muntiko Alam dan Yernita. Rombongan disambut Kepala Dinas Koperasi Dan UKM Dahler didampingi Kabid Pasar Arnel.

Dalam monitornya, Ketua Komisi B Maharnis Zul mengapresiasi atas disiplinnya pelaku pasar baik pedagang maupun pembeli yang telah patuh memakai masker di lingkungan pasar.

“Pelaku pasar kita lihat patuh hampir 100 persen memakai masker, ini artinya kesadaran tentang ancaman bahaya Virus Corona sudah ada di masyarakat kita, ungkapnya.

Politikus Golkar itu juga mengusulkan agar jalan di dalam pasar diaspal dan kanopi pasar yang dewan usulkan desember lalu, kabarnya bulan ini bakal diadakan.

“Kita juga meminta diseberang taman Ratapan Ibu yang didekat pintu masuk pasar Ibuh dibuatkan pedestrian areanya, agar pemanfaatan lahan optimal,” ujar Maharnis Zul.

Sementara, Edward DF mengusulkan agar PSBB efektif di pasar, dinas terkait harus dapat menerapkan aturan kendaraan bermotor jangan diperbolehkan dibawa ke dalam pasar, karena dapat menyebabkan macet dan desak-desakan, sehingga beresiko penularan Corona di kondisi seperti itu.

“Hari biasa saja pasar ramainya luar biasa, apalagi hari sekarang di tengah PSBB orang masih seperti itu tanpa sadar di lingkungan pasar, berdesak-desakan karena macet, antara blok timur dan barat kan tidak jauh jaraknya, kita rasa pemko tinggal carikan lokasi parkir roda dua saja bagi warga,” kata Edward DF yang juga merupakan Wakil Ketua Fraksi PPP.

Sementara itu Ahmad Ridha menyebut kondisi penyebaran Corona sudah mengkhawatirkan, petugas atau aparatur dibawah kepala daerah harus berani untuk tegas dalam PSBB ini.

SIMAK JUGA :  Melihat Geliat Pembangunan Kota Solok Duet Zul Elfian - Reiner

Artinya akan ada warga yang tak berpenghasilan saat mereka disuruh untuk di rumah saja. Dari hasil wawancara dengan pedagang, kondisinya 50 persen omset menurun, kondisi ini menuntut harus hadirnya pemerintah daerah menurut Kader Partai Nasdem ini.

“Ada bantuan sosial yang menyangkut harkat hidup dan ekonomi masyarakat, DPRD telah menyetujui anggaran berapapun, kami mendorong kepala OPD mencairkan dananya, sampai hari ini baru dari pemerintah provinsi yang cair, sedangkan yang dari pusat dan APBD Kota menyusul,” kata Ahmad Ridha.

“Kalau bisa direalisasikan secepatnya, seminggu sebelum lebaran bantuan sudah di tangan masyarkat sehingga masyarakat kita dapat berlebaran. Agama menyebutkan kalau ada saudara kita yang tidak ada yang dimakannya saat lebaran, maka kita juga ikut berdosa,” ungkap Ridha.

Komisi B juga mendorong masyarkat ikut apa yang diperintahkan ketua tim gugus tugas. Ahmad Ridha menyadari istilah urang minang “manyuruah jo panyuruah, managah jo panagah”. Artinya untuk mendorong masyarakat agar dibantu pemerintah dan mendorong masyarakat untuk patuh dengan di rumah saja.

Di lain sisi, Yernita menyebutkan dirinya khawatir atas terjadinya peningkatan kasus yang luar biasa di Payakumbuh. Yernita meminta agar pemerintah dapat memperhatikan orang tanpa gejala (OTG), menurut data penyebaran terjadi karena adanya OTG yang masih berkeliaran.

“Kita ingin agar pemerintah tegas menindak OTG nakal, dan juga pemerintah memperhatikan kondisi ekonomi OTG tersebut bila mereka adalah warga miskin, diperhatikan sembakonya selama dia dan keluarga diisolasi,” ungkap kader Gerindra ini.

Heri Iswandi Dt Muntiko Alam di penghujung wawancara menyampaikan agar kita banyak-banyak ber do’a kepada Allah SWT agar wabah corona ini cepat berakhir.

“Semoga secepatnya wabah ini bisa musnah di muka bumi, kita ingin menjalani kehidupan normal dan beribadah seperti biasanya kembali,” tutup politikus PKS ini. (tata)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *