Usai Terapkan Hukuman Potong Tangan, Kini Taliban Larang Warga Afghanistan Cukur Jenggot

  • Bagikan

Ilustrasi kelompok Taliban. /Reuters/

Jakabaring – Kelompok bersenjata Afghanistan Taliban kini kembali membuat kontroversi.

Setelah hampir satu bulan berkuasa di Afghanistan, Taliban mengeluarkan sejumlah aturan baru untuk warga Afghanistan.

Sebelumnya, mengatakan bahwa pihaknya akan kembali melakukan eksekusi dan pemotongan tangan, meskipun kemungkinan tidak dilakukan di depan umum.

Kelompok itu menepis kecaman atas eksekusi yang dilakukan Taliban di masa lalu yang kerap dilakukan di depan orang banyak di sebuah stadion.

Dirinya juga memperingatkan dunia, agar tidak mengganggu penguasa baru Afghanistan tersebut.

“Semua orang mengkritik kami atas hukuman di stadion, tetapi kami tidak pernah mengatakan apa-apa tentang hukum dan hukuman mereka,” kata salah satu pendiri Taliban Mullah Nooruddin Turabi.

Dirinya menambahkan bahwa tidak ada pihak yang bisa ‘menggurui’ mereka terkait hukum yang akan mereka terapkan.

“Tidak ada yang akan memberitahu kami seperti apa hukum kami seharusnya. Kami akan mengikuti Islam dan membuat hukum berdasarkan Al-Qur’an,” kata Mullah Nooruddin Turabi.

Baru-baru ini, kelompok bersenjata itu kembali membuat aturan baru untuk warga Afghanistan.

Aturan tersebut yakni melarang tukang cukur di Afghanistan Selatan untuk menyediakan jasa potong rambut.

Pasalnya, Taliban mengklaim memotong jenggot tidak sesuai dengan hukum Islam.

“Sejak saya mendengar (tentang larangan mencukur jenggot red.) saya patah hati,” kata Bilal Ahmad, warga Lashkar Gah seperti dikutip oleh JakBarNews.com dari Pikiran Rakyat dengan judul Taliban Larang Cukur Jenggot, Warga Afghanistan Ajukkan Protes: Berikan Kebebasan Hidup.

Para tukang cukur dikabarkan kebingungan dengan aturan baru ini.

Diketahui, sejak kekuasaan Afganistan diduduki AS, jenggot yang dicukur rapi menjadi populer di negara tersebut.

Warga pun menuntut kelompok Taliban untuk mempertimbangkan tuntutan tersebut.

SIMAK JUGA :  Ini Nahkoda Baru PKS, Fahri Hamzah Tagih Hutang

“Saya meminta saudara-saudara Taliban kami untuk memberikan kebebasan kepada orang-orang untuk hidup seperti yang mereka inginkan, jika mereka ingin memangkas janggut atau rambut mereka,” kata salah satu warga, Jalaludin.

Setelah menguasai seluruh Afghanistan pada Agustus 2021 silam, kelompok bersenjata itu juga mulai membangun hubungan diplomatik dengan sejumlah negara seperti China dan Turki.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bahkan telah menyerukan kepada negara-negara di dunia untuk menjalin hubungan diplomatik dengan penguasa baru Afghanistan tersebut demi memulihkan perekonomian negara itu.(Mitha Paradilla Rayadi/Pikiran Rakyat) /zal

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *