Regenerasi Kepemimpinan Nasional, Anindya Bakrie Masuk Jaring Pilpres 2029

ANINDYA BAKRIE bersama Arsjad Rasjid

JAKARTA – Alih kepemimpinan nasional menjadi perhatian serius karena berdampak terhadap stabilitas negara di masa depan. Sebab itu, Tan Malaka Institute – Pusat Kajian dan Pemikiran Tan Malaka melakukan pembahasan siapa tokoh berpeluang masuk di Pilpres 2029 mendatang.

Pengamat politik media Tan Malaka Institute Awaluddin Awe menyebut nama Anindya Bakrie, Ketua Umum Kadin Indonesia masuk dalam jaring tokoh pengusaha dan politisi di Pilpres 2029.

“Mengapa tidak. Mas Anind punya latarbelakang politik dan pengusaha yang kuat juga. Jadi beliau berpeluang masuk jaring Pilpres 2029,” ujar Awaluddin Awe, dalam penjelasannya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Wartawan senior pernah bekerja di Harian Bisnis Indonesia Jakarta ini mengungkapkan bahwa Anindya Bakrie mulai terlihat gaya kepemimpinannya setelah bertemu dengan pemimpin dunia saat bepergian bersama Presiden Prabowo.

Dari situ, peneliti dan pengamat politik membuat deskripsi tentang peluang Anindya masuk bursa Cawapres di Pilpres 2029. Dibandingkan dengan tokoh lainnya, Anindya lebih memenuhi syarat.

Secara politik, Anindya memiliki latarbelakang sebagai keluarga Golkar. Tradisi di partai Golkar adalah jika ada kader yang siap maju maka semua kekuatan akan dikerahkan untuk membantu pemenangan.

Partai politik nasional tidak bisa melupakan dan menghilangkan nama besar Aburizal Bakrie, ayah kandung Anindya Bakrie, sebagai mantan Ketua DPP Golkar dan mantan Ketua umum Kadin Indonesia.

Sebab itu, kata Awe, tidak sulit bagi Anind untuk masuk jaring Pilpres 2029, jika secara pribadi dia mau. Malah lebih gampang lagi dibandingkan Cawapres non partai.

Tetapi Anindya Bakrie harus bertarung ketat dengan pesaingnya dari kalangan dunia usaha seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno dan Arsjad Rasjid. Sebab mereka masuk kelompok yang berpeluang maju juga di Pilpres 2029.

SIMAK JUGA :  Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Ternyata Sudah Sepakat Gelar Munas Kadin Usai Pengukuhan Presiden Baru

Pengamat politik media dari Tan Malaka Institute ini menjelaskan sosok Anindya Bakrie, selain mewakili kelompok dunia usaha dalam percaturan politik nasional juga mewakili kelompok usia menengah di Indonesia.

Kelompok usaha Bakrie juga memiliki dukungan media sendiri untuk menyukseskan perjalanan politik pangeran mudanya ini.

“Jadi secara instrumen politik mas Anind bisa maju di Pilpres 2029 mewakili dunia usaha. Sebab sentimen terhadap kalangan pengusaha di pemerintahan memiliki kecenderungan meninggi. Hitung saja berapa menteri yang berasal dari pengusaha,” sebut Awe

Namun persoalan akan muncul adalah apakah Aburizal Bakrie akan memberikan izin kepada putranya ini untuk maju bertarung di Pilpres 2029.

Alasan Ical – panggilan akrab Aburizal Bakrie, melarang Anind maju cukup kuat. Pertama, posisi Anind sebagai pemimpin bisnis keluarga Ical belum ada yang menggantikan.

Kedua, kepemimpinan Anind di Kadin Indonesia masih sangat baru dan dikuatirkan tidak fokus dalam mengelola Kadin.

Ketiga, hubungan Anind dengan seterunya di Pilres masih sangat bagus, khususnya dengan Rosan. Jika Rosan diminta Prabowo mendampingi sebagai Cawapres maka akan sulit bagi Anind untuk maju.

“Tetapi semua fakta itu akan bisa diuji setahun atau dua tahun menjelang Pilpres. Kalau ini kan baru sifatnya pemanasan saja. Sebab publik memberi perhatian terhadap jabatan Cawapres ke depannya,” pungkas Awaluddin Awe. (*)

Rika Oktavia