Persilahkan Audit PCR, LBP :Ngapain Mulutmu Capek-capek Nyumpahin Orang?

  • Bagikan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan. /Instagram/@luhut.pandjaitan

Jakarta -Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Luhut Binsar Pandjaitan menantang pihak-pihak yang menghujatnya terkait dugaan bisnis PCR untuk melakukan audit.

Hal itu disampaikan, usai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan investasi (Menko Marinvest) tersebut dituding mencari keuntungan di tengah pandemi Covid-19.

Hujatan pun membanjiri, usai ditemukan adanya nama perusahaannya tercatat sebagai pemegang saham di salah satu laboratorium tes PCR di Tanah Air.

Luhut Binsar Pandjaitan pun dituding mengambil untung, karena adanya rencana kewajiban tes PCR di semua moda transportasi.

Tampak geram dengan para penghinanya, dia pun menantang mereka untuk melakukan audit.

“Kan apa susahnya sih lu audit aja itu, selesai kok. Ngapain jadi mulutmu capek-capek nyumpahin orang, padahal kamu sendiri belum tentu nyumbang. Belum tahu di mana kamu waktu tadi rame-rame Covid itu,” kata Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Deddy Corbuzier, Rabu, 10 November 2021.

Dia pun menceritakan awal mula dirinya bisa memiliki saham di laboratorium tersebut.

“Itu sebenarnya gini waktu rame-rame itu, Seto bilang ke saya, kan Seto pembantu dekat saya, tiba-tiba ‘Pak ini nih kita bantu aja masalah pengadaan PCR, G-Nose, alat-alat dan sebagainya. Berlanjut, supaya nanti bisa disumbangin ke mana-mana’, ya sudah minta aja sama (CEO perusahaan),” tutur Luhut Binsar Pandjaitan.

Dia kemudian ditanya dari mana sumber uang yang digunakan untuk membantu pengadaan alat tes Covid-19 tersebut.

“Dari perusahaan saya, duit saya. Saya itu nyumbang, tapi kan gak enak yang dibuat tangan kiri dikasih tahu tangan kanan, itu kan gak elok,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan.

SIMAK JUGA :  Said Aqil Larang Warga NU Ikut People Power

Meski turut andil dalam ‘bisnis’ tersebut, dia menegaskan bahwa uang yang diberikan tersebut merupakan ‘sumbangan’.

“Iya, nyumbangin, mereka yang ngadain. Saya hanya ngasih duit, gak tahu berapa miliar saya kasih duit ke mereka,” ucap Luhut Binsar Pandjaitan.

Dia pun mengungkapkan keluh kesahnya, bagaimana dirinya justru dirundung setelah menyumbang untuk pengadaan alat tes Covid-19.

Itu, saya udah ngerjain, udah nyumbang, di-bully lagi, jadi lengkaplah penderitaan itu,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.

Dia juga menegaskan tidak menerima keuntungan apa pun dari sumbangan yang diberikannya tersebut.

“Untung apa saya? Aku tuh keluar duit,” ucap Luhut Binsar Pandjaitan.***

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *