Pengamat: Luhut Jangan Main Sinetron

  • Bagikan

JAKARTA – Hingga hari ini, khusus di Indonesia jumlah kasus positiv COVID-19 sudah mencapai 287.008 kasus, sesuai data di worldometers.info/corona. Jumlah kematian akibat virus mematikan itu, hingga hari ini di Indonesia sudah mencapai 10.740 jiwa melayang, dengan tambahan kasus baru terkonfirmasi positif 4.284 kasus, dengan tambahan 249 kematian baru akibat COVID-19.

Menariknya, Menko Maritim dan Investasi (Marves) yang merangkap sebagai Wakil Ketua I Komite Kebijakan Pengendalian COVID-19 Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim dalam dua pekan terakhir, jumlah kasus mingguan menurun dan melandai, khususnya di delapan provinsi. Provinsi dimaksud yakni, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Sumut, Kalsel, dan Sumsel.

Klaim Luhut itu ditanggapi dengan beragam komentar. Salah satunya Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie. Ia mengatakan, COVID-19 bukan hanya menyebar di delapan provinsi saja, tapi menyebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

“Menko Maritim menyebut penurunan itu terjadi di delapan provinsi. Mengapa tidak disebutkan semua? Apakah (karena) tidak relevan apa tidak etis ? Virus dari Wuhan, Cina itu, sudah merambat ke 34 provinsi. Janganlah menyampaikan narasi yang tidak balance antara fakta dan data,” ujar Jerry Massie seperti dikutip dari fin.co.id, Rabu (30/9/2020).

Menurut dia, Luhut seharusnya menyampaikan data apa adanya, sesuai data- data yang dirilis Kemenkes RI. “Pak Menko kan pegang data, sampaikan fakta itu. Kami hanya menyarankan jangan ada narasi membingungkan dilontarkan mereka yang mengurusi pandemi corona. Bicara realita lebih baik. Seperti pemikiran Hegel, realita itu nyata dan nyata itu realita. Jangan (seperti) bermain di sebuah drama dan sinetron,” pungkas Jerry.

Sumber: Indopos

SIMAK JUGA :  Komisi Informasi Sumbar Bersedia Anggarannya Direfocusing 50%, Asal..
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *