Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Padang – Sicincin Dihentikan Sejak 1 September

  • Bagikan

Salah satu jembatan tol di kawasan Kasang Batang Anai, Padang Pariaman, Sumbar yang menjadi saksi terputusnya pekerjaan jalan tol Padang Sicincin. (Foto : Awe)

PADANG – PT Hutama Karya, pemilik Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menghentikan pekerjaan pembangunan jalan tol Padang Sicincin sejak 1 September 2021 kemarin.

Penghentian ini terkait dengan masalah pembebasan lahan yang tidak kunjung rampung. Sampai saat ini total lahan tol yang sudah dibebaskan baru mencapai 30 persen dari total panjang lahan yang dibutuhkan 36 Km.

Menurut sebuah informasi, PT Hutama Karya Infrastuktur, anak perusahaan HK yang mengerjakan pembangunan jalan tol, kini ditugaskan hanya untuk pekerjaan pemeliharaan.

Saat ini pekerjaan konstruksi yang sudah dilaksanakan baru mencapai 12 Km dari total panjang 36 Km. Tetapi pekerjaan jalan tol ini tidak terbentang dalam satu bentangan tapi melompat lompat berdasarkan spot lahan yang sudah dibebaskan.

Dari total jalan tol yang dikerjakan itu, sekitar enam kilometer sudah berupa rigid atau sudah berupa pengerasan jalan, empat Km dalam bentuk satu hamparan dan dua Km dalam bentuk spot spot rigid. Sisanya adalah dalam bentuk pemadatan badan jalan tol.

Hampir sebagian besar peralatan pekerjaan pembangunan jalan tol Padang Sicincin sudah dipindahkan ke proyek tol lain di Sumatera.

Sementara puluhan karyawan kontrak juga sudah dirumahkan, yang tersisa hanyalah pekerja lapangan yang ditugaskan melakukan pekerjaan pemeliharaan.

Isu penghentian pekerjaan jalan tol Padang Sicincin sudah muncul sejak pertengahan tahun lalu, yang dipicu oleh kebijakan refocusing di PT Hutama Karya.

Kabar penghentian ini kemudian diresfon oleh Gubernur Sumbar dengan membentuk tim percepatan pembebasan lahan.

Bahkan Gubernur Mahyeldi dengan jumawa kepada Pers menyebutkan akan menuntaskan pembebasan lahan tol pada akhir Juli 2021.

SIMAK JUGA :  Jokowi Minta Daerah Tetap Berikan Layanan Transportasi Publik

Namun sampai batas waktu yang ditetapkan, lahan tol yang dibebaskan baru mencapai 30 persen dari panjang tol 36 Km.

Padahal, untuk pekerjaan jalan tol seharusnya total lahan yang dibebaskan harus 90 persen supaya pekerjaan bisa dikebut.

Entah karena janji pembebasan lahan yang tidak pernah tepat, atau mungkin karena ada faktor lain, PT Hutama Karya akhirnya benar benar menghentikan pekerjaan jalan tol Padang Sicincin.

“Pihak Hutama Karya baru akan melaksanakan pembangunan jalan baru apabila lahan sudah bebas 100 persen. Jika tidak, maka berkemungkinan pekerjaan jalan tol akan selesai hanya sampai Km 19 di Pasa Laweh Lubuk Alung,” ujar sumber itu.

Projec director PT Hutama Karya Seksi Jalan Tol Padang Sicincin Marthen Singal saat dikonfirmasi soal penghentian pekerjaan pembangunan jalan tol Padang Sicincin, belum memberikan konfirmasi.

Telepon langsung dan pertanyaan via Whatsapp yang diajukan kepada dirinya belum dijawab.

Dilihat dari status telpon dan WA yang terkirim ke handset Marthen belum terbaca sama sekali. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *