Jokowi Buka Munas REI, Bangga Properti Sumbang 16 Persen PDB

  • Bagikan

PRESIDEN Joko Widodo saat menyampaikan sambutan pada acara pembukaan Munas XVII REI di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2023).

JAKARTA (HARIANINDONESIA ID) – Presiden Jokowi membuka Musyawarah Nasional (Munas) XVII REI di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2023). Presiden menyampaikan apresiasinya terhadap sumbangan sektor properti pada PDRB yang mencapai 16 persen, dengan daya serap tenaga sebanyak 13-19 juta orang.


“Sumbangan sektor properti terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp2.300 triliun—Rp2.800 triliun per tahun. Ini bukanlah angka yang kecil, tetapi sangat besar mendorong perekonomian nasional kita,” kata Jokowi bangga.

Menurut Jokowi, sejumlah negara di dunia juga mengandalkan sektor properti untuk menunjang perekonomiannya. Sebab kontribusinya sangat tinggi terhadap pembentukan PDRB.

Bahkan, menurut Jokowi, sektor properti mampu memberikan multiplier effect terhadap 185 subsektor lainnya.

Presiden mencontohkan efek berganda dari sektor properti tersebut mulai dari material, furnitur, interior, elektronik, alat-alat dapur, hingga industri penyedia jasa.

“Di material, semuanya industri tersangkut di sini: semen, batu bata, besi, cat, semuanya bergerak kalau industri properti dan real estat itu bergerak. Furnitur dan interior: kursi, lampu, kasur, toilet pasti laku karena ada rumah-rumah baru yang banyak. Elektronik, kita tahu semuanya kalau rumah baru pasti butuh TV, kulkas, dispenser, dan lain-lainnya, AC dan lain-lainnya. Alat dapur, kalau rumah baru pasti beli alat-alat dapur: panci, wajan, sendok, semuanya beli, garpu semuanya beli. Industri jasa, jangan lupa industri jasa, dari yang namanya tukang listrik, tukang sampah, tukang kebun, sedot wc, semuanya bisa bergerak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden mengungkapkan ketahanan sektor properti di tanah air juga tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 tercatat mencapai 5,17 persen.

“Sudah tumbuh di atas 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut. Di G20 itu yang tumbuh, negara-negara G20 itu yang tumbuh di atas 5 persen itu hanya Indonesia, India, RRT [Republik Rakyat Tiongkok],” kata Presiden.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga menyampaikan harapan agar Munas REI kali ini dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk menyikapi peluang dan tantangan-tantangan sehingga kinerja REI semakin ekspansif dan kompetitif.

“Sekarang ini negara tanpa competitiveness, daya saing yang baik, jangan berharap bisa survive, karena persaingan antarnegara ini sangat, sekarang ini, sangat ketat sekali, baik memperebutkan kue ekonomi, memperebutkan kue investasi, semuanya jadi rebutan. Dan semuanya bersaing saling memperbaiki diri, semua negara, kecepatan perizinan, kecepatan pelayanan, kecepatan pembebasan lahan, semuanya, semua negara. Karena kalau hanya tergantung pada APBN, negara-negara itu enggak akan mungkin bisa tumbuh sebuah negara, investasi menjadi kunci,” katanya.

SIMAK JUGA :  Ganjar-Mahfud dan Muhammadiyah Punya Kesamaan Pandang Kebangsaan, Haedar : Kami Percaya Ganjar-Mahfud

Meski demikian, Jokowi mengingatkan para pengusaha REI untuk berhati hati terhadap anjloknya bisnis properti.

Kasus seperti ini sudah terjadi di China yang menimpa sebuah perusahaan besar bernama Evergrande. Total hutang raksasa properti ini mencapai Rp4.000 triliyun, atau lebih besar dibandingkan APBN RI yang hanya Rp 3.061 triliyun.

Jokowi pun mewanti-wanti agar pengembang perumahan di Indonesia tetap waspada dalam menjalankan bisnis lantaran juga memiliki risiko.

“Kalau kita tahu, tidak semua sektor properti negara lain bisa bertahan karena Covid-19 maupun ekonominya. Sekali lagi lagi hati-hati mengenai ini, semuanya harus dikendalikan,” ujar Jokowi.

Presiden Joko Widodo juga mendorong persatuan perusahaan di Real Estate Indonesia (REI) tetap membantu rakyat kecil untuk memiliki hunian yang sehat dan layak lewat kolaborasi dengan pemerintah.

“Saya juga minta pada REI untuk terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah. Bantu rakyat kecil untuk memiliki hunian sehat dan layak dengan Program Sejuta Rumah,” kata Presiden.

Selain itu, Presiden juga mengingatkan REI soal pentingnya memperhatikan dampak sosial dan lingkungan, dalam membangun sebuah kawasan perumahan.

Presiden tidak ingin pembangunan kawasan perumahan baru, justru menimbulkan masalah bagi kawasan lain di sekitarnya.

“Jangan sampai setelah ada pembangunan sebuah kawasan perumahan, misalnya kampung di dekatnya air sumurnya kering, area kampungnya jadi banjir, tolong betul-betul dilihat hal-hal seperti ini. Sampahnya juga tolong disiapkan di kawasan-kawasan perumahan,” ujarnya.

Presiden berharap, Munas REI ke-XVII ini dapat merumuskan langkah-langkah strategis guna menyikapi peluang dan tantangan, yang dihadapi industri properti di Tanah Air.

Jokowi ingin agar Indonesia memiliki sejumlah kota yang berbeda, antara satu dan lainnya. “Jadi tematik, tidak semua kota sama. Mungkin REI bisa merumuskan langkah-langkah strategis menuju ke sana,” kata Jokowi. (*)

Rilis
Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *