HK Terima Penyertaan Modal Negara Rp6,2 Triliun, Minus Sicincin – Padang

  • Bagikan

PT Hutama Karya menerima tambahan penyertaan modal negara tahap I 2021 sebesar Rp6,2 triliun dan mengusulkan PMN tahap II dan III senilai Rp19 triliun. Sayangnya, tidak ada jatah untuk tol Sicincin – Padang. (Foto : Awe)

JAKARTA – PT Hutama Karya dilaporkan telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahap I Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 6,2 triliun. Tambahan modal ini akan digunakan untuk tiga ruas ruas utama Jalan Tol Trans Sumatera.

PT Hutama Karya juga telah mengusulkan penambahan PMN tahap II dan III tahun 2021 dengan nilai keseluruhannya sebesar Rp19 triliun.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyampaikan, bahwa PMN senilai Rp6,2 triliun tersebut sudah diterima perseroan sejak Senin (30/8/2021).

Penambahan modal negara itu, lanjutnya, akan digunakan untuk membangun tiga ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).

Ketiga ruas tersebut adalah Tol Sigli – Banda Aceh sebesar Rp 3,092 triliun, Tol Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu Rp 2,702 triliun, dan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi Parapat senilai Rp 414 miliar.

“Selain menerima PMN tahap 1, saat ini perusahaan juga tengah mengusulkan penambahan PMN 2021 Tahap II dan III sebesar Rp 19 triliun,” ujar Tjahjo dikutip dari siaran pers Hutama Karya, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (08/09/2021)

Tambahan PMN ini diperuntukkan bagi pembangunan delapan ruas JTTS yakni, Tol Medan – Binjai, Tol Pekanbaru – Dumai, Tol Binjai – Langsa seksi Binjai – Pangkalan Brandan.

Selanjutnya, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi – Parapat, Tol Simpang Indralaya – Muara Enim, Tol Kisaran – Indrapura, Tol Sigli – Banda Aceh, dan Tol Pekanbaru – Pangkalan.

Sebelumnya, perusahaan telah melakukan berbagai alternatif pendanaan melalui creative financing mulai dari pendanaan perbankan nasional hingga penerbitan obligasi.

SIMAK JUGA :  Terbongkar, Dana Pembebasan Lahan Tol Padang-Sicincin Rp300 Miliar Menganggur

Namun demikian, Hutama Karya membutuhkan dukungan dari Pemerintah melalui PMN dalam menyelesaikan pembangunan JTTS.

“Di luar itu, perusahaan juga membutuhkan financing-support melalui PMN berkelanjutan ini untuk menjaga arus kas perusahaan tetap sehat.” lanjutnya.

Perusahaan juga sedang mengajukan usulan PMN TA 2022 sebesar Rp 31,350 triliun dalam bentuk tunai yang akan dialokasikan untuk menyelesaikan beberapa ruas JTTS agar rampung secara keseluruhan tahun 2023.

Alokasi PMN TA 2022 tersebut bakal digunakan dalam pembangunan Tol Pekanbaru Dumai senilai Rp 293 miliar, Tol Binjai – Langsa senilai Rp 3,581 triliun, Tol Simpang Indralaya – Muara Enim senilai Rp7,180 triliun.

Selanjutnya, Tol Kisaran – Indrapura senilai Rp 2,422 triliun, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat senilai Rp 5,057 triliun, Tol Bengkulu – Taba Penanjung senilai Rp 1,237 triliun, Tol Sigli Banda Aceh Rp 6,376 triliun, dan Tol Pekanbaru – Pangkalan senilai Rp 5,204 triliun.

Hingga kini, Hutama Karya tengah berupaya menyelesaikan pembangunan ruas JTTS tahap I dengan progres Tol Sigli – Banda Aceh mencapai 71 persen, Tol Kisaran – Indrapura sebesar 24 persen, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat 60 persen.

Kemudian, Tol Simpang Indralaya – Muara Enim 33 persen, Tol Padang – Sicincin 44 persen, Tol Pekanbaru – Pangkalan 62 persen, Tol Bengkulu – Taba Penanjung sebesar 81 persen, serta Tol Binjai Langsa seksi Binjai-Pangkalan Brandan 38 persen. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *