13 Tragedi Kelam dalam Sepak Bola Dunia, Peristiwa Berdarah di Kanjuruhan Malang Salah Satunya

  • Bagikan

Harianindonesia.id – Keurusuhan suporter yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang (1/10/2022) malam hari, menjadi peristiwa kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia maupun dunia.

Peristiwa yang terjadi usai laga klasik antara Arema FC vs Persebaya Surabaya telah memakan banyak korban jiwa. Di negara belahan dunia lainnya, kejadian yang sama juga pernah terjadi dalam dunia sepak bola.

Banyak yang mengklaim jika insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang menjadi peristiwa terburuk sepanjang sejarah perjalanan sepak bola Indonesia.

Berikut catatan sejarah mengenai peristiwa terburuk dalam sepak bola lainnya:

 

1. Rusia (Oktober 1982)

Bentrok antara pendukung Spartak (Moskow) dengan pendukung HFC Haarlem (Belanda) usai pertandingan Piala UEFA di Stadion Luzhniki telah memakan korban jiwa sebanya 66 orang. Namun berdasarkan data lainnya, korban yang tewas dalam tragedy tersebut sebanyak 340 jiwa.

 

2. Inggris (Mei 1985)

Kebakaran tribun penonton di Bardford telah menewaska 56 orang tewas dan lebih dari 200 orang luka-luka. Hingga kini belum ada keterangan lebih lanjut terkait sumber api berasal.

 

3. Nepal (1988)

Terdapat 90 orang tewas akibat berdesak-desakan untuk keluar dari Stadion Nasional Nepal. Para pendukung dengan sigap berlari meninggalkan tribun stadion akibat angin rebut yang tiba-tiba datang di tengah berlangsungnya pertandinga.

 

4. Inggris (April 1989)

Pada tahun 1989 sepak bola Inggris mengalami insiden terburuk sepanjang sejarah. Bentrok yang terjadi antara pendukung Liverpool dan Nottingham Forest pada semifinal Piala FA di Stadioan Hillsborough telah menewaskan 96 orang dan 200 orang luka-luka.

 

5. Belgia (Mei 1985)

Jelang pertandingan final Piala Eropa yang mempertemukan Juventus vs Liverpool menewaskan 39 orang. Hal itu bermula dari antrean panjang penonton yang berujung rusuh karena banyaknya orang-orang yang berdesakan di luar Stadion Heysel, Brussels.

 

6. Afrika Selatan (Januari 1991)

Duel antara Kaizer Chiefs vs Orlando Pirates di kota Orkaney telah memakan korban jiwa sebanyak 42 orang. Menurut laporan yang beredar, pendukung Kaizen Chiefs menggunakan pisau saat melakukan serangan kepada pendukung Orlando Pirates.

SIMAK JUGA :  Polemik Nama JIS ,Sejarawan Usul Ganti MH Thamrin Stadium

 

7. Prancis (Mei 1992)

Robohnya tribun penonton di Stadion Furiani jelang pertandingan Piala Prancis yang mempertemukan Bastia vs Olympique Marseille telah menewaskan sedikitnya 18 orang dan sekitar 2.400 orang lainnya alami luka-luka.

 

8. Guatemala (Oktober 1996)

Insiden robohnya tribun pononton di Stadion Guatemala City menyebabkan para penonton berjatuhan. Dalam insiden tersebut setidaknya terdapat 147 orang mengalami luka-luka dan 82 orang tewas.

 

9. Afrika Selatan (April 2001)

Kerusuhan yang terjadi akibat puluhan orang memaksa masuk ke dalam Stadion Ellis Park di Johannesburg telah menewaskan 43 korban jiwa.

 

10. Ghana (Mei 2021)

Tindakan kepolisian Ghana yang menembakkan gas air mata setelah terlibat kerusuhan dengan para pendukungnya menewaskan setidaknya 126 korban jiwa. Insiden tersebut tercatat sebagai peristiwa terburuk di Afrika.

 

11. Pantai Gading (Maret 2009)

Kerusuhan yang terjadi saat Pantai Gading melawan Malawi di Kualifikasi Piala Dunia telah menewaskan 19 orang. Pertandingan tersebut di helat di Stadion Felix Houphouet-Boigny, Abidjan.

 

12. Mesir (Februari 2012)

Terjadi bentrok ribuan pendukung sepak bola usai laga antara Al-Masry vs Al-Ahli di stadion kota Port Said. Peristiwa tersebut telah memakan korba jiwa sedikitnya 70 orang dan sekitar 1000 orang luka-luka.

 

13. Indonesia (Oktober 2022)

Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang berujung kerusuhan. Para suporter tuan rumah masuk kelapangan usai tim kebanggaannya dikalahkan oleh rival bebuyutannya. Hingga pukul 06.00 WIB dilaporkan terdapat sebanyak 127 korban jiwa akibat gas air mata yang ditembakkan oleh kepolisian saat terjadinya kerusuhan pada malam harinya.

 

Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia

Source: Suarajogja.id

Editor: Vladimir Amara Husein
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *