Cegah Sakit Jantung, Suplemen Herbal Alternatif Statin yang Efektif Turunkan Kolestrol Jahat

  • Bagikan

 

JAKARTA, harianindonesia.id – Kadar kolesterol darah yang tinggi kerap diabaikan oleh masyarakat. Dianggapnya sebagai penyakit sesaat yang hanya sewaktu-waktu kambuh.

Padahal, kadar kolesterol darah yang angkanya tinggi bisa jadi salah satu faktor risiko major yang menyebabkan penyakit jantung koroner. Maka, penurunan kadar kolesterol menduduki peranan sangat penting mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.

dr. Nafrialdo, PhD, SpPD, SpFK, mengatakan, saat ini tersedia cukup banyak obat untuk penurun kolesterol darah, seperti obat golongan statin yang cukup efektif. Namun sebagian pasien tidak cocok dengan statin karena memiliki efek samping berupa nyeri otot dan gangguan fungsi hati.

“Kadar kolesterol bisa dimodifikasi dengan cara diet, olahraga, dan minum obat-obatan sehari-hari. Namun, bagi pasien yang tidak cocok dengan obat standar, bisa mencoba suplemen berbahan herbal,” imbuhnya, dalam acara Cegah Serangan Jantung, Kontrol Kolesterolmu dengan Suplemen Herbal yang Teruji Klinis, Safety and Efficacy of Nutrafor CHOL for Reducing Blood Lipids, Dalam Rangka Hari Jantung Nasional, Jakarta, Kamis (27/9/2018).

Suplemen herbal berbahan alami tersebut, menurut Nafrialdi adalah yang mengandung ragi beras merah atau red yeast rice, gugulipid, dan chromium picolinate, yang bisa ditemukan di Nutrafor Chol. Berdasar penuturannya, sekarang sudah banyak pasien kolesterol yang beralih dari obat standar statin ke suplemen herbal berbahan alami.

Ketika seseorang mengalami kadar kolesterol darah tinggi, bisa jadi hal itu merupakan pintu masuk dari awal mula penyakit jantung yang masih jadi penyebab kematian paling banyak di Indonesia dan dunia. Tidak cukup sampai di situ saja, penyakit jantung pun jadi salah satu penyakit yang paling membutuhkan biaya pengobatan terbanyak dibanding penyakit tidak menular lainnya.

SIMAK JUGA :  Peduli Covid19, PT. Hki dan Warga Kasang Bahu Membahu Melawan Covid -19

“Penyakit jantung merupakan penyakit yang paling banyak mengeluarkan biaya, yang bahkan oleh karenanya pemerintah mengalami defisit,” ujar Boedi Hardjono, Associate Director Consumer Health Care 2 PT Novell Pharmaceutical Laboratories.

Lebih lanjut, menurut data yang dibeberkan Boedi, ternyata sebagian besar masyarakat yang terjangkit penyakit jantung sayangnya justru datang dari kalangan menengah ke bawah. Yang menjadi salah satu faktornya adalah kurangnya pengetahuan akan risiko penyakit jantung.

“Data statistik penyakit jantung mengungkap bisa terjadi pada semua lapisan masyarakat tapi kecenderungan terjadi di masyarakat bawah, karena kurang edukasi dan pemahaman tentang risiko penyakit jantung. Novel Pharmaceuticals berusaha membantu pemerintah utk mengendalikan penyakit jantung, mengedukasi masyarakat agar cerdas menjaga kolesterol di dalam tubuh,” pungkasnya.

(Angelina)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *