OTT KPK di Jambi, Pengamat:Zumi Zola Sebaiknya Mundur Saja

  • Bagikan

JAMBI, harianindonesia.id – DPRD Kota Jambi dihebohkan dengan Operasi Tangkap Tangan(OTT) yang dilakukan oleh KPK, pada Selasa (28/11). Sejumlah pejabat Dewan di lingkungan DPRD Jambi ditangkap dan diamankan.5 orang pejabat terdiri dari anggota DPRD propinsi, Asisten III, sopir dan beserta uang Rp 1,7 M diamankan di Mapolda Jambi.

KPK dalam OTT nya menangkap Supriyono Ketua Harian DPW PAN rangkap jabatan Ketua Fraksi PAN dan Anggota DPRD dari Fraksi PAN. Geni Waseso Ketua BM PAN, Hj. Nurhayati Anggota DPRD Propinsi Fraksi Demokrat istri dari Ass. III Setda Propinsi H. Syaifuddin,serta seorang sopir dari Supriyono.

Berdasarkan pantauan dari wartawan harianindonesia.id KPK hari ini Rabu (29/11) juga menggeledah rumah dinas Gubernur dan Sekda.

Drs. Darmawan pemerhati Propinsi Jambi kepada harianindonesia.id mengatakan, Supriyono, Syaifuddin dan Geni Waseno secara keorganisasian terkait komunikasi dengan H. Zumi Zola,Gubernur Jambi yang juga Ketua DPW PAN Provinsi Jambi.

Darmawan juga menilai,setidaknya Zumi Zola sering berurusan dengan KPK, karena Supriyono atau Syaifuddin diperkirakan tidak memberanikan diri berjalan tanpa ada yang mengambil keputusan. Sebagai staf sekelas asisten dan ketua harian sebuah partai level propinsi,tidak mengantongi uang sampai Rp 8 M sebagaimana yang dijanjikan.

Di luar negeri lanjut Darmawan, kasus sebesar itu yang dihadapi pejabat yang paling bertanggung jawab langsung adalah Gubernur.

Gubernur Zumi Zola Sebaiknya mundur saja dari jabatan publik. Di Indonesia terbiasa memakai praperadilan.

“Jambi hari ini trending topic nasional tentang korupsi, kita rakyat miris, makanya jam terbang pemimpin diperlukan”ujarnya

Darmawan juga mengutip pendapat mantan Ketua Umum DPP Muhammadiyah Syafie Ma’rif
“Kita tidak memiliki negarawan,Kita hanya memiliki politikus.Itupun politikus busuk,”

Informasi terakhir yang diterima,sampai saat ini sudah 9 orang yang ditangkap. Pagi ini dibawa langsung KPK ke Jakarta.(Hambali)

SIMAK JUGA :  Politisi PDIP ‘lempar bola panas’, korupsi ekspor CPO disebut untuk ongkos penundaan pemilu
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *