Terkuak! Investigasi ‘Aspal’ Indonesialeaks ‘Disetting’ Untuk Jatuhkan Nama Baik Kapolri

  • Bagikan

JAKARTA, harianindonesia.id – Investigasi Indonesialeaks soal dugaan penyobekan alat bukti berupa buku merah yang berisi transaksi aliran keuangan yang mengarah ke pejabat kepolisian penuh dengan propaganda kebohongan. Terkesan disetting untuk menjatuhkan nama baik pejabat kepolisian, khususnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Tuduhan Indonesialeaks tendensius ingin menggiring opini publik seakan Kapolri adalah penerima suap. Cukup miris informasi itu sengaja diciptakan untuk membunuh karakater seseorang, apalagi sengaja ingin menyudutkan kepolisian. Terlihat dari foto-foto dokumen yang diposting sengaja diarahkan ke pejabat kepolisian.

“Anehnya, dalam foto dokumen-dokumen yang di posting tersebut, tampak seperti di zoom dan diarahkan kepada nama seorang petinggi Polri,” kata anggota Kompolnas, Selasa (9/10).

Indonesialeaks bukan lembaga hukum dan tidak memiliki kredibilitas atas hasil laporannya tersebut. Kecuali sengaja disetting untuk buat polemik dan gaduh saja. Lembaga sejenis itu bisa saja hanya media untuk menyebar kebohongan dan hoax secara sistematis.

Menurut Mahfud MD, banyak laporan yang dibuat di media daring untuk menjatuhkan orang maupun institusi. Selama bukan hasil pemeriksaan dari lembaga hukum, Ia tidak ingin mempercayainya.

“Saya anggap itu hoaks aja tuh. Saya nggak percaya gitu sama,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (10/10).

Belum lagi temuan dari Indonesialeaks tidak jelas darimana sumbernya. Apalagi disebutnya penyobekan alat bukti itu ada di rekaman cctv KPK. Buku merah itu adalah dokumen rahasia milik KPK. Lembaga seperti KPK tidak akan sembrono membocorkannya. Apalagi sudah jelas dan tegas KPK membantah semua temuan dari hasil investigasi Indonesialeaks tersebut. KPK sudah dengan detail memeriksa bahwa tidak ada penyobekan itu, apalagi terekam cctv KPK. Dan juga tidak ada fakta itu dalam persidangan.

SIMAK JUGA :  Ketemu Presiden di Istana, Yusril Ngaku Cuma Bahas Ibukota Baru

“Pengawas internal sudah memeriksa kamera, kamera memang terekam tapi secara ada penyobekan tidak terlihat di kamera itu,” ungkap Agus di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (10/10).

Anehnya, masih banyak juga yang termakan progadanda dari hasil temuan Indonesialeaks tersebut. Banyak yang ikut menuduh dan menuntut Kapolri diperiksa dan sebagainya. Banyak yang ikut menyebarkan informasi dari Indonesialeaks tersebut meski tidak jelas keabsahannya, alias hoax.

Rakyat harus hati-hati dengan provokasi dan propaganda sejenis Indonesialeaks itu agar tidak berurusan dengan aparat penegak hukum karena telah dengan sengaja ikut menyebarkan informasi yang kebenarannya sulit dibuktikan, alias hoax.

(Muhammad Rizal)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *