Tak Ada Nama Fahri Hamzah dalam Daftar Caleg PKS

  • Bagikan

JAKARTA – Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal memastikan tidak ada nama Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dalam berkas bakal caleg DPR yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Nama Fahri tak ada lagi dalam daftar bakal caleg DPR dari PKS untuk daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelumnya, Fahri maju sebagai caleg DPR bersama PKS pada Pemilu 2014 lalu dari dapil NTB.

“Enggak ada [Fahri Hamzah] di daftar di NTB,” tutur Mustafa di kantor KPU, Jakarta, Selasa (17/7).

Fahri sudah menyatakan bahwa dirinya tidak akan maju lagi sebagai bakal caleg DPR. Alasan Fahri enggan berkontestasi yakni karena ingin fokus menghadapi konflik di internal PKS yang kini diketuai oleh Sohibul Iman.

“Saya tidak akan maju menjadi anggota DPR atau DPD atau jabatan elected official yang dipilih rakyat pada periode yang akan datang, karena saya ingin fokus dulu sebagai pribadi, saya ingin menyelesaikan apa yang saya hadapi,” kata Fahri Gedung DPR, Selasa (17/7).

Meski tak dimasukan dalam daftar caleg, melalui akun Twitter miliknya, Fahri mengungkapkan akan selalu bersama PKS.

“Saya tidak nyaleg karena PKS tidak mau. Saya enggak akan pindah. PKS harus diselamatkan,” kicau Fahri, Senin (16/7).

Fahri sebelumnya dipecat dan tidak diakui oleh DPP PKS. Namun, ia menggugat pemecatannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan menang hingga tingkat banding.

Meski demikian, Fahri tetap diminta mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR oleh PKS.

Klaim Dipinang Banyak Partai

Fahri juga mengaku menolak ajakan banyak partai untuk mencalonkan diri sebagai calon legislatif di Pemilu 2019. Hal tersebut dikatakannya saat menanggapi isu yang beredar bahwa dirinya akan maju sebagai caleg dari partai lain di luar PKS.

SIMAK JUGA :  Korban Virus Corona ; China 304 Meninggal, Philipina Satu

Fahri mengklaim hampir semua partai memintanya untuk menjadi caleg. Namun, ia enggan menyebutkan partai yang memintanya untuk menjadi caleg.

“Saya tegaskan sekali lagi saya tidak nyaleg dari partai mana pun dan saya berterimakasih atas semua tawaran yang diberikan kepada saya oleh semua parpol. Hampir semua parpol menawarkan saya untuk menjadi caleg, bahkan ada yang mau jadi ketua umum, waketum, sekjen dan sebagainya,” ujarnya.

Fahri mengatakan alasan penolakan tawaran dari parpol lain karena dirinya belum bisa pindah dari PKS. Ia mengaku ingin menyelesaikan persoalan yang dihadapinya di PKS. Ia juga enggan jika nantinya akan disebut sebagai orang yang lompat dari satu partai ke partai lainnya.

“Saya selesaikan ini [kasus antara dirinya dan Presiden PKS Sohibul Iman] dulu. Mudah-mudahan ada kebenaran di ujungnya, sehingga kita tahu cara melangkah ke depan, saya belum bisa menerima diri saya pindah-pindah ke partai lain,” tuturnya seperti dikutip CNN Indonesia.

Saat ditanya rencananya di 2019, Fahri mengaku akan menjadi rakyat. Ia mengatakan tidak tahu yang akan terjadi pada dirinya nanti, setelah kasusnya dengan Sohibul Iman selesai.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *