SFS : Vaksin Tidak akan Bisa Menghentikan Pandemi Corona

  • Bagikan

Siti Fadilah Supari

JAKARTA – Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari (SFS) bicara pandemi Corona alias Covid-19. Bahwa pandemi akan segera normal dan lama-kelamaan tidak akan ganas lagi.

Melalui acara Karni Ilyas Club dalam kanal Youbube Karni Ilyas pada Kamis, 16 April 2021, Siti Fadilah Supari memberikan tanggapannya terhadap kapan berakhirnya pandemi Covid-19 tersebut.

Pandemi alami itu akan segera normal, lain hal jika pandemi yang seolah-olah bentuknya dibuat-buat.

“Pandemi itu biasanya lama-lama tidak ganas lagi, kalau itu pandemi yang normal, pandemi yang alami. Kecuali kalau pandeminya dibikin, nah bentuknya pasti akan berbeda,” kata Siti Fadilah Supari.

5idak ada sejarahnya vaksin dapat menghentikan pandemi.

“Jadi, vaksin itu sebetulnya satu, tidak ada sejarahnya untuk menghentikan pandemi,” ungkap Siti Fadilah Supari.

Dia membenarkan bahwa vaksinasi juga tidak digunakan untuk melindungi diri sendiri.

“Kedua, vaksin itu tidak melindungi diri sendiri, itu Menteri Kesehatan juga bilang, bahwa kalau divaksin saat ini kan vaksin massal,” ujar Siti Fadilah Supari.

Dia menambahkan bahwa maksud Pemerintah saat ini adalah vaksinasi digunakan untuk menghentikan pandemi dengan membentuk kekebalan komunal.

“Maksud pemerintah adalah untuk menghentikan pandemi, karena menurut, entah dasarnya apa mungkin dari luar atau dari WHO atau dari mana, mengatakan kalau ada herd immunity atau 70 persen dari suatu populasi ini divaksin, maka pandemi akan berakhir,” tutur Siti Fadilah Supari.

Padahal, dia menjelaskan bahwa tidak ada pengalaman bahwa pandemi dapat dihentikan dengan vaksinasi.

“Dulu kalau pas Spanish flu di Spanyol, itu ganas banget, nah itu ternyata keganasannya itu lama-lama turun, dan setelah 70 persen orangnya itu pada kebal karena pernah sakit dan hidup, yang mati ya mati, jadi yang hidup ini saringan tampaknya,” kata Siti Fadilah Supari.

SIMAK JUGA :  Sisca Dewi, Diborgol Sebelum Sidang Pencemaran Nama Baik

Dia menambahkan bahwa setelah 70 persen penduduk terinfeksi, maka keganasan virus tersebut akan menurun, dan disebut dengan kekebalan komunal alami.

“Yang namanya vaksinasi massal, dimaksudkan untuk mendapatkan herd immunity yang tidak alami. Maka, pemerintah mengatakan berkali-kali, divaksin atau tidak divaksin tidak menjaga Anda dari sakit Covid. Divaksin atau tidak divaksin, Anda harus tetap memakai prokes,” tuturnya.

Aulia Rachman

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *