Klarifikasi Ustad Somad Terkait Ceramahnya yang Dianggap Menghina Nabi

  • Bagikan

Jakarta, harianindonesia.id – Video ceramah Ustad Abdul Somad yang disampaikan dalam rangka Muktamar Hizbut Tahrir Indonesia pada 1437 Hijriah di Riau yang beredar dalam video di media sosial menimbulkan berbagai persepsi netizen.

Ceramah yang disampaikan Ustad yang lebih sering disingkat dengan sebutan UAS ini dianggap telah menghina Nabi Muhammad SAW.

Menyikapi tanggapan sebagian netizen tersebut, Ustaz Abdul Somad memberikan klarifikasinya dan menghimbau agar yang memberikan tudingan negatif tersebut melihat videonya sampai selesai, agar mendapat pemahaman yang utuh.

“Ada yang mengatakan ‘Abdul Somad menghina Nabi Muhammad SAW’. Saya katakan: Saya Alumni Darul Hadits yang belajar hadits-hadits Nabi. Dari tahun 2008 pulang ke Indonesia mengajar hadits. Di UIN mengambil mata kuliah hadits,”

Berikut isi keterangan tertulis Abdul Somad di akun Facebooknya seperti dilansir dari detik.com

1. Mohon maaf jika klarifikasi ini terlambat. Karena selama umroh saya tidak beli nomer baru Saudi Arabia dan tidak isi pulsa. Khawatir tergoda internet. Hanya pakai wifi hotel saja.

2. Video pertama di depan Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau. Dihadiri banyak tokoh lintas ormas. Semua memberikan orasi 5-10 menit. Saya diundang sebagai dai dari luar HTI. Orasi saya seputar urgensi politik Islam.

3. Video kedua di Hotel Pangeran Pekanbaru. Dihadiri tokoh lintas ormas. Saya sebagai dai luar HTI.

4. Isi tausiyah video 8 menit itu tentang politik Islam. Usia Nabi dibagi tiga:
– 40 tahun sebagai seorang dalam persiapan kenabian. Belum memegang kekuasaan.
– 13 tahun di Makkah fase kenabian, tapi lemah, tertindas. Bilal disiksa, Sumayyah wafat sebagai syahid, Shuhaib terusir, dan lain-lain. 
– 10 tahun di Madinah setelah memiliki kekuasaan. Barulah terwujud pemerataan keadilan dengan bahasa Al-Qur’an: Rahmatan Lil-‘Alamin.

5. Fiqh Islam itu banyak aspek:
– Ada fiqh ibadah: shalat, zakat, puasa, haji, dan lain-lain.
– Aspek mu’amalah: jual beli, gadai, hutang piutang, dan lain-lain. 
– Aspek munakahat: nikah, cerai, zhihar, li’an, dan lain-lain.
– Aspek politik: syarat pemimpin, dan lain-lain. 

SIMAK JUGA :  Dicap Radikal, Polisi : Ustad Khalid Basalamah Tidak Pernah Ceramah Radikal

Dalam membahas aspek politik Islam ini, Ulama menggunakan banyak istilah. Panjang lebar dibahas Imam al-Mawardi (wafat 450 H) dalam Al-Ahkam As-Sulthaniyyah, sampai Al-Qaradawi dalam Min Fiqh Ad-Daulah. Hingga Ustadz Sulaiman Rasjid dalam Fiqh Islam:

Macam-macam istilah digunakan:
– As-Siyasah As-Syar’iyyah
– Al-Imamah
– Al-Khilafah
– Ad-Daulah 
Yang dimaksud adalah, aspek politik dalam Islam. 

6. Yang selalu saya sampaikan adalah pendapat moderat Syaikh Al-Qaradawi dalam Min Fiqh Ad-Daulah. Bahwa ketika mencoblos, maka itu adalah persaksian di hadapan Allah SWT bahwa kita bersaksi memilih pemimpin dan wakil kita. Jangan lupa diantara dosa terbesar adalah kesaksian palsu.

7. Dalam ilmu hadits ada yang disebut dengan “al-Jam’u wa at-Taufiq” yaitu mengkombinasikan dan mengkompromikan beberapa hadits tentang suatu masalah.

Begitu juga hendaknya sikap kita menyikapi beberapa potongan video, tulisan, pernyataan dari seseorang agar dapat pemahaman yang utuh.

8. Ada pernyataan: “Abdul Somad menghina Nabi Muhammad SAW”. Saya katakan: “Saya Alumni Darul Hadits yang belajar hadits-hadits Nabi. Dari tahun 2008 pulang ke Indonesia mengajar hadits. Di UIN mengampu mata kuliah hadits”. Please deh!

9. Insya Allah saya dapat menjelaskan pada ikhwah sudaghe sedulur sederek sedoyo halak hita sasudena yang gagal faham. Tapi saya tidak akan pernah mampu memberikan penjelasan pada orang-orang yang memang mengambil kesempatan dengan gagal faham.

10. Biasanya efek fitnah-fitnah begini orang makin simpati, lovers dan followers makin bertambah. Saya sudah cukup ribet dengan popularitas ini. Ke mall saya terpaksa pakai topi pet. Itu pun ketahuan juga. Di airport saya sering hampir ketinggalan pesawat gara-gara lovers minta poto. Jadi tolong, belilah paket 4 GB. Tonton tuntas. Kalau nggak faham, nanya. Semoga Allah SWT selalu membimbing hati kita. Aamiin (Doni)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *