GANJAR Menang 95 Persen Bergaung di Ruang Pertemuan Ganjar Pranowo dengan Pengusaha di Bali

  • Bagikan

BAKAL Capres Ganjar Pranowo mengepalkan tinju dan mengangkat tangannya saat teriakan yel yel Ganjar Presiden dan Ganjar-Mahfud menang pada forum silaturahmi Ganjar dengan para pengusaha dan mahasiswa pariwisata di Bali, Rabu (1/11/2023). (Foto : MC TPN-GM)

BALI, HARIANINDONESIA.ID – Bakal Calon Presiden dari Koalisi Partai PDIP, PPP, Hanura dan Perindo bertemu dengan pengusaha dan mahasiwa jurusan pariwisata di Bali. Dalam pertemuan itu, terdengar gaung akan memenangkan Ganjar di Pilpres 2024.

Adalah mantan Gubernur Bali sekaligus Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster yang menghantar pembicaraan awal Ganjar Pranowo dengan para Pengusaha hotel, Restoran, Pariwisata hingga para mahasiswa dengan jurusan pariwisata Bali di salah satu hotel disana, Rabu (1/11/2023).

Seperti biasa, budaya partai, sebelum menyampaikan sambutan Wayan Koster meminta yel yel terlebih dahulu. “Kalau saya sebut nama Ganjar, jawabnya Presiden. Tapi kalau saya sebut Ganjar-Mahfud jawabnya menang,” katanya.

Nah, pada saat sudah kesekian kali Wayan Koster meneriakan Yel yel Ganjar dan Ganjar Mahfud, terakhir ada yang meneriakkan “Menang 95 Persen”. Sontak para hadirin, termasuk Ganjar memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan sambil tertawa lebar.

Sebelumnya jawab yel yel Koster hanya dijawab “menang” dan “satu putaran”. Pada puncak yel yel terakhir itulah muncul teriakan menang 95 persen itu.

Memang Basis PDIP

Suara yang muncul dari forum silaturahmi Ganjar Pranowo selaku Bacapres dengan pengusaha dan mahasiswa pariwisata di Bali, Rabu itu tidak keliru. Sebab Bali dan Jateng adalah basis PDIP. Setiap kali Pemilu suara PDIP selalu tinggi.

Laporan CNNIndonesia menyebutkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menang telak di Provinsi Bali dalam pemilihan legislatif Pemilu 2019. Hal ini diketahui lewat Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pemilu 2019 Provinsi Bali yang dilaksanakan di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (10/5).

Dalam rapat itu, PDIP meraup 1.257.590 suara dari total 2.313.366 suara sah. Dengan kata lain, PDIP mencatat 54,36 persen dari seluruh suara sah di daerah pemilihan (dapil) Bali.

PDIP mengulang kesuksesan Pemilu 2014 dan memastikan Bali tetap menjadi ‘Kandang Banteng’.

Di bawah PDIP, ada Partai Golkar (382.607 suara), Partai Demokrat (118.830 suara), Partai Gerindra (109.600 suara), Partai Nasdem (102.966 suara), Partai Hanura (84.012 suara), dan PSI (55.399 suara).

Kemudian ada PKB (49.695 suara), Partai Berkarya (42.158 suara), PKS (39.024 suara), Perindo (36.467 suara), PPP (12.195 suara), Partai Garuda (8.825 suara), PAN (8.136 suara), PBB (2.445 suara), dan PKPI (3.417 suara).

Di Bali tercatat ada 3.220.479 orang pemilih. Namun hanya 2.606.201 orang yang mengikuti pileg. Lalu ada 2.313.366 suara sah, sedangkan 292.835 suara lainnya dinyatakan tidak sah.

Raihan PDIP tahun ini diketahui meningkat dibanding pemilihan lima tahun lalu. Saat itu, partai besutan Megawati Soekarnoputri meraih 872.885 suara, disusul Golkar (329.620 suara), Demokrat (311.246), dan Gerindra (219.521).

SIMAK JUGA :  Kini, Walikota Bogor Arya Bima Positif Corona, Usai Balik dari Turki dan Azerbaijan

Raihan PDIP diketahui berbanding lurus dengan hasil penghitungan Pilpres 2019 di Pulau Dewata. Pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul telak atas paslon Prabowo-Sandi dalam rekapitulasi di hari yang sama.

Jokowi meraih 91,68 persen suara. Sementara Prabowo hanya 8,32 persen. Persentase keunggulan Jokowi sama setara jumlah 2.351.057 suara. Sementara itu Prabowo-Sandi meraih 213.415 suara. Dengan kata lain, paslon 01 menang dengan suara sepuluh kali lipat dari paslon 02.

Infrastruktur Pendukung Pariwisata

Sementara itu Bacapres Ganjar Pranowo saat berbicara di depan para pengusaha menyebutkan posisi Bali sebagai daerah tujuan pariwisata sudah tidak diragukan lagi, dikenal baik di dalam maupun luar negeri. Para turis lebih hapal nama Bali.

Menurut Ganjar ini perlu dipertahankan dengan cara meningkatkan kualitas infrastruktur. Ia menyebut perbaikan infrastruktur sebagai langkah penting, mengingat hotel dan destinasi pariwisata sudah banyak.

“Jalur untuk penerbangan, pelabuhan, wabil khusus sistem transportasi di perkotaan, saya kira itu harus jadi perhatian,” kata Ganjar saat bertemu dengan para pengusaha di Bali, di Denpasar, Bali, Rabu (1/11/2023).

Selain itu, Ganjar juga menekankan keunikan kebudayaan setiap daerah sebagai daya tarik bagi pengunjung. Seluruh aspek ini bersama-sama dapat meningkatkan potensi pariwisata alam di berbagai wilayah.

Ganjar juga mengingatkan bahwa pendekatan ekowisata adalah bagian penting yang perlu diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Sehingga kalau kita bicara Bali, mestinya mulai melakukan persiapan untuk penanganan dan pengelolaan 20 tahun kdepan, sehingga kita bisa memproyeksi karena kunjungan makin banyak,” ucap Ganjar.

Data terbaru menunjukkan peningkatan pesat jumlah penerbangan, bahkan melebihi angka sebelum pandemi. Hal ini menunjukkan potensi yang besar, tetapi juga menuntut perhatian terhadap infrastruktur.

Ganjar menekankan pentingnya budaya dalam daya tarik pariwisata. Budaya lokal yang unik merupakan faktor kunci dalam menarik wisatawan. Ia mencatat bahwa orang datang ke daerah tertentu untuk merasakan budaya khasnya, seperti yang terjadi di Bali, di mana budaya dan seni tradisional sangat hidup dan menarik minat wisatawan.

“Dengan kecepatan pariwisata tumbuh di Bali, memang mesti disiapkan aspek lingkungan, dukungan SDM bahkan sampai saya bilang, paket wisata dengan destinasi lain di luar Bali, sehingga orang yang dateng akan mendapatkan alternatif,” tutur Ganjar.

Untuk mendukung perkembangan seni dan budaya, Ganjar menekankan pentingnya kaderisasi hingga tingkat bawah. Ia melihat bahwa generasi muda Bali memiliki potensi besar untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya mereka.

Ganjar percaya bahwa pengembangan pariwisata Indonesia membutuhkan kombinasi yang seimbang antara infrastruktur yang baik dan pelestarian budaya lokal yang kaya. Dengan pendekatan ini, Indonesia dapat menjadi tujuan wisata yang menarik dan berkelanjutan. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *