Biden : Mister Putin Akan Bayar Mahal Jika Rusia Serang Ukraina

  • Bagikan

INTERNASIONAL, – Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan Vladimir Putin bahwa Rusia harus membayar mahal jika Moskow menyerang Ukraina.

Peringatan itu Biden sampaikan saat melakukan penggilan telepon dengan Putin pada Sabtu, 12 Februari 2022, malam.

Dalam dialog yang berlangsung selama satu jam lebih itu, Biden mengatakan bahwa invasi militer akan mengakibatkan penderitaan banyak manusia dan mengganggu kedudukan Rusia.

Peringatan itu diduga merupakan puncak dari aktivitas diplomatik yang bertujuan untuk mencegah perang di Ukraina, yang disebut AS akan segera dimulai pada Rabu pekan depan.

Sebelumnya, Penasihat kebijakan Luar Negeri Rusia, Yuri Ushakov mengungkapkan rincian percakapan antara Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Sabtu, 12 Februari 2022, malam.

Ushakov mengatakan bahwa dialog Putin dan Biden itu atas permintaan AS dengan alasan kekhawatiran akan “invasi” Rusia terhadap Ukraina dalam waktu dekat.

“Dialog itu terjadi di tengah suasana histeria yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pejabat AS atas ‘invasi’ Rusia yang diduga akan segera terjadi ke Ukraina,” kata Ushakov, dikutip dari RT.com pada Minggu, 13 Februari 2022.

Menurutnya, Putin telah mengkritik upaya Barat untuk memiliterisasi dan “memompa” Ukraina dengan persenjataan termutakhir.

Dengan adanya hal tersebut, kata dia, secara efektif bisa mendorong Ukraina untuk mencoba menyelesaikan konflik di timur negara itu dengan paksa.

“Dengan latar belakang tuduhan mengenai ‘invasi’, kondisi (persenjataan) sedang dibuat untuk kemungkinan tindakan provokatif oleh angkatan bersenjata Ukraina,” ucapnya.

Selain itu, Putin dan Biden berbicara tentang kebijakan “destruktif” yang ditempuh oleh otoritas Ukraina untuk “menyabotase” perjanjian Minsk.

Minsk adalah kesepakatan multinasional besar pada 2015 yang menguraikan peta jalan keluar dari konflik di Ukraina timur, di mana pasukan Kiev menghadapi republik Donetsk yang memisahkan diri dan Luhansk.

SIMAK JUGA :  Siapa Presiden AS Terpilih?

Putin menyebut bahwa blok Barat tidak memberikan penegasan yang cukup kuat kepada Ukraina untuk memenuhi kesepakatan tersebut.

Sementara itu, Biden mengungkapkan potensi sanksi anti-Rusia atas situasi di sekitar Ukraina. Namun, dialog sanksi, kata Ushakov, bukanlah inti dari percakapan Putin dan Biden, dan secara keseluruhan itu hanya bersifat konstruktif dan ada bisnis.

“Joe Biden menyebutkan kemungkinan sanksi anti-Rusia, mengingat situasi tegang di perbatasan Ukraina. Pada saat yang sama, masalah ini tidak menjadi pusat pembicaraan yang cukup panjang dengan presiden Rusia,” katanya, seraya menambahkan bahwa kedua pemimpin itu sepakat untuk kembali melakukan pembicaraan.

Selama beberapa bulan terakhir, Barat dan media massa menuduh Moskow berusaha menyerang Ukraina, dengan invasi yang diduga membayangi dalam waktu dekat.

Namun, tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung klaim tersebut, kata Ushakov.

Pada Sabtu lalu, beberapa media mengutip sumber anonim yang mengklaim bahwa Moskow dapat menyerang Kiev Rabu depan.

Rusia secara konsisten membantah tuduhan itu dengan mengatakan tidak memiliki rencana untuk menyerang Ukraina atau siapa pun. (*)

Source : Pikiran Rakyat

Editor : Abil Muhari

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *