RKN : Lembah Harau Butuh Hotel Bintang Empat

  • Bagikan

Riski Kurniawan Nakasari

SARILAMAK – Wakil Bupati Kabupaten 50 Kota (Liko) Riski Kurniawan Nakasari mengatakan pihaknya membutuhkan pengusaha yang mau membangun hotel Bintang empat di Kawasan Lembah Harau Kabupaten 50 Kota.

“Hotel ini memiliki bangunan luas dan besar, dekat dengan destinasi wisata, tempat belanja, dan pusat hiburan. Kriteria hotel bintang empat memiliki kamar tipe standar minimal 50 unit, kamar suite paling sedikit tiga unit yang luas minimalnya 48 meter persegi, sama seperti hotel bintang empat, “kata Wakil Bupati waktu mengadakan tukar pikir dengan owner Elga A. Thamrin kabartravel.id media khusus pariwisata tentang pengembangan wisata di Sumatera Barat khususnya Kabupaten 50 Kota.

” Bu Elga akan mencoba mencari investor sedangkan Pemkab dari sisi lokasi dan regulasi. Bisa juga kerjasama dengan BUMD nanti yang mau kita buka, ” kata Rizky

“Yang penting ada niat. Ada tindakan, ” kata pria 34 tahun ini.

Bagaimana dengan pasar?

“Insha Allah dari lokal Sumbar, Riau, Jambi dan Sumut. Saya optimis, ” kata Riski dan dia menambahkan pembangunan hotel tersebut akan menyerap tenaga kerja. Dan jika hotel sudah berdiri akan mengangkat ekonomi masyarakat Kabupaten Liko khususnya Kecamatan Harau, ” kata Riski

Bukan hanya ingin mendirikan hotel Bintang empat Rizki juga bermimpi ada Kereta gantung seperti di Taman Mini indonesia indah dan Genting Highland Malaysia. ” Dengan kereta gantung turis bisa melihat keindahan Harau dari atas kereta gantung yang berjalan. Lembah Harau itu grand Canyon di Amerika, ” katanya.

Kita Support Riski

Riski diharapkan banyak pihak untuk mengembangkan potensi alam kabupaten Liko khususnya di pariwisata, pertanian dan peternakan. Yang tujuan nya meningkatkan pendapatan Kabupaten Liko.

SIMAK JUGA :  Kawasan Ciwidey dan Mesjid Terapung Al Jabbar di Kabupaten Bandung, jadi Destinasi Wisata Rombongan Pemenangan Musta'in

Salah satunya dari tokoh masyarakat Payakumbuh dan Liko ; Ben Ibratama Tanur

“Harusnya Bupati Safaruddin memberi kewenangan penuh kepada Wabub Rizki untuk mengelola pariwisata, pertanian dan peternakan,” kata Ben Tanur –panggilan akrab wartawan senior yang juga pemilik jaringan media Kabarpolisi Media Group yang mengelola 13 media online dan satu KabarpolisiTV Chanel YouTube.

Ben Tanur asli mudiak Padangjopang, Tujuah Koto Talago keluarga besar Sjech Abbas Abdullah penyebar agama Islam di Minangkabau ini mendorong penuh gagasan Riski mengembangkan potensi Liko untuk meningkatkan Pendapat Asli Daerah.

“Tujuan akhir dari sebuah pemerintah mensejahterakan rakyat. Sayang Wabup pintar dan punya inovasi tidak diberikan kewenangan. Sayang sekali, ” kata Ben Tanur yang sudah 30 tahun bergelut dalam dunia jurnalistik khususnya dalam liputan kepolisian.

Pendiri Tan Malaka Institute dan Relawan Jokowi ProJo berharap Bupati, Wakil Bupati dan para kepala dinas kompak.

Tujuannya jelas. Meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. “PAD Kabupaten 50 gak sampai Rp 100 M. Sedangkan kebutuhan alias APBD sekitar 1,3 Triliun. Kebutuhan wajib Rp 1,1 T.

” Makanya kita ini butuh investor untuk komoditi unggulan Kabupaten Liko seperti gambir, kakao dan banyak lagi. Investor kita juga butuh untuk mengembangkan pariwisata, ” kata mantan wartawan Harian Singgalang Padang itu.

Ben Pitopang

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *