Komjen Pol (Purn) Boy Rafli Amar 60 Tahun, Masih Bersemangat Mendorong Minang Bersatu

Oplus_0

KOMJEN Pol Purn Dr Boy Rafli Amar M.H. Datuak Rangkayo Basa (kanan) bersama Awaluddin Awe. (Foto : Yurika Octavia/HI)

JAKARTA – Lama tak bertemu, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol (Purn) Boy Rafli Amar terlihat serius membangun persatuan orang Minang di perantauan.

“Sebelum bulan Ramadhan lalu pak Mahyeldi (Gubernur Sumbar, red) hadir dalam acara DPP Induk Organisasi Minang (IKM) di Jakarta. Saya masih konsen membangun persatuan orang Minang di perantauan,” ujar putra terbaik kabupaten Agam ini saat menerima kunjungan Awaluddin Awe, Pemimpin Umum Harianindonesia.id, Kabarpolisi.com dan Pimpred Suarakejaksaan.com di kantornya di kawasan SCBD Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Penampilan Jenderal bintang tiga yang maret lalu genap 60 tahun masih terlihat nature. Rambutnya lebih terlihat lebat pada bagian depannya, meski tubuhnya terlihat sedikit agak ramping.

“Saya baru selesai touring dengan motor 250-300 Cc dengan teman teman. Ada dua daerah yang kami jajal, di Samarinda dan Banten. Kemarin istirahat satu harian di rumah, sekarang mulai masuk kantor lagi,” papar Boy yang memakai pakaian resmi perusahaannya.

Mantan Kapolda Banten ini diketahui sejak pensiun aktif di sebuah perusahaan dan berkantor di salah tower office di kawasan SCBD.

Dengan memegang handphone dan bersendal tertutup dibagian depannya, Boy Rafli melayani perbincangan tentang Sumatera Barat dulu, kini dan akan datang.

Boy dengan bangga memaparkan satu kegiatan olahraga jalan kaki di kampung halamannya di Ngarai Sianok, Agam, yang bertajuk Pejalan Kaki Nagari. Iven ini diselenggaran oleh anak nagari setempat bekerjasama dengan Asosiasi Pejalan Kaki Sumatera.

“Mohon dibantu memberitakan ya. Pendaftaran sudah dibuka sejak 22 Maret lalu, dan ditutup 22 April lalu. Ada sekitar 1.000 peserta yang akan ikut serta dalam iven jalan kaki ini,” ujarnya.

Boy mengaku akan membawa puteri Proklamator Bung Hatta, Mutia Hatta dan Halida Hatta dalam pembukaan acara jalan kaki keliling Ngarai Sianok ini.

Boy menyebut iven jalan kaki ini adalah olahraga sekaligus menikmati keindahan alam Ngarai Sianok dan Kabupaten Agam. Kelas lombanya ada 5, 10 dan 15 Km.

“Ini iven kedua. Sebelumnya sudah juga digelar. Tapi pesertanya hanya 250 orang. Kali ini iven dilola lebih awal dan hasilnya pesertanya naik menjadi 1.000 orang,” ujar Jenderal cerdas yang tahun lalu pernah disebut akan maju jadi calon gubernur Sumbar.

Fokus Membina Minang Bersatu

Komjen Pol Purn Boy Rafli Amar mengaku dirinya tertarik memimpin organisasi Minang sejak menjadi Kapolda Banten. Saat itu, seorang tokoh wanita Minang di Banten bernama Yammelia sedang aktif membina organisasi Minang, kemudian dikenal dengan Induk Organisasi Minang (IKM).

SIMAK JUGA :  Satreskrim Polres Tomohon, Lidik Laporan Dugaan Tindak Pidana Pemilu

Melalui organisasi ini Boy Rafli diminta menjadi ketua umum sampai sekarang. IKM pimpinan Boy Rafli saat ini sudah memiliki sejumlah cabang di sejumlah wilayah di Indonesia.

IKM pimpinan Boy Rafli fokus dalam pembinaan sosial, budaya dan UMKM Minang di perantauan. “Kami tidak berafiliasi dengan partai politik tertentu,” ujar Boy menegaskan.

Boy juga mengakui bahwa melalui IKM ini dirinya bersama kawan kawan pengurus berusaha membangun persatuan dan kekompakan orang Minang di perantuan.

IKM pimpinan Boy Rafli adalah refresentasi induk dari organisasi perantauan Minang yang berasal himpunan kabupaten dan kota di Sumbar, misalnya PKDP.

“Jadi IKM kami adalah payung dari organisasi dan himpunan perantau minang dari kabupaten dan kota di Sumbar, bukan hanya sekedar lebel induk. Memang benar menaungi organisasi perantau Minang secara struktural di tingkat nasional,” papar polisi yang pernah bertugas di Polresta Padang ini.

Ke depan, kata Boy, dirinya bersama sama pengurus DPP IKM akan mengembangkan terus struktur organisasi di tingkat propinsi dan kabupaten kota se Indonesia.

“Target saya itu adalah bagaimana mempersatukan orang Minang di perantauan supaya tidak gampang dipecah belah. Insya Allah saya memulai melakukannya dari Jakarta,” pungkas Boy Rafli Amar.

Profil Boy Rafli Amar

Komjen. Pol. (Purn.) Dr. Boy Rafli Amar, M.H. gelar Datuak Rangkayo Basa (lahir 25 Maret 1965) adalah seorang Purnawirawan Polri yang terakhir menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Boy, lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.

Boy Rafli Amar lahir di Jakarta pada 25 Maret 1965 dari keluarga perantau Minangkabau. Ayahnya berasal dari Solok sedangkan ibunya dari Koto Gadang, IV Koto, Agam, Sumatera Barat. Ia adalah cicit dari sastrawan Indonesia, Aman Datuk Madjoindo. Boy menikah dengan Irawati dan telah dikaruniai dua orang anak.

Pada tanggal 29 November 2013, dia diangkat sebagai kepala kaum suku Koto, nagari Kotogadang, Agam, dengan gelar Datuak Rangkayo Basa.

Pendidikan dan jenjang karier
Boy Rafli Amar menempuh pendidikan di AKABRI bagian Kepolisian (AKABRI Kepolisian) dan lulus pada tahun 1988 dengan pangkat Letnan Dua Polisi (Letda Polisi).

Pada tahun 1991 pangkatnya naik menjadi Letnan Satu Polisi (Lettu Polisi). Ketika berpangkat Kolonel Polisi pada tahun 1999, dia ditugaskan ke Bosnia sebagai Wakil Komandan Kontingen Garuda XIV. (*)

Yurika Octavia
dari berbagai sumber