SELAMAT JALAN PROFESOR J.E SAHETAPY

  • Bagikan

KALIURANG 1992. Pakar hukum pidana Prof. Dr. JE Sahetapy sedang berdiskusi dengan Ben Tanur mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Padang pada acara Temu Ilmiah Nasional Mahasiswa Hukum yang digelar Universitas Gajahmada November 1992 di Kaliurang Yogyakarta. Ketua Panitia Pelaksana acara ini Anies Baswedan kini Gubernur DKI Jakarta (Ist)

Jakarta – Guru Besar Emeritus Ilmu Hukum Universitas Airlangga (Unair) Jacob Elfinus Sahetapy meninggal dunia pada Selasa (21/9/2021) pukul 06.57 WIB. Mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Katolik Vincentius A Paulo (RKZ), Surabaya, Jawa Timur.

Putri JE Sahetapy, Elfina Lebrine Sahetapy, mengatakan, dari RKZ jenazah akan disemayamkan di Grand Heaven, Sidoarjo. Kebaktian dijadwalkan digelar pada hari ini pukul 17.00 WIB.

“Semoga diampuni segala dosa, diterima amal ibadahnya, dan diberi tempat terbaik di rumah Bapa di surga,” kata Elfina melalui pesan WA sebagaimana dilansir dari pemberitaan Kompas.id, Selasa (21/9/2021).

Kepergian JE Sahetapy dalam usia 89 tahun ini menjadi kehilangan besar bagi dunia ilmu hukum, khususnya pidana, di Indonesia.

Lelaki kelahiran Saparua, Maluku, 6 Juni 1932 itu dikenal sebagai sosok ilmuwan, pendidik, pejuang kemanusiaan, pembaru ilmu hukum, dan organisatoris andal.

JE Sahetapy juga tercatat pernah terjun ke dunia politik menjadi anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Adapun JE Sahetapy lahir dari pasangan guru, yakni WA Lokollo dan CA Tomasowa. Je Sahetapy menamatkan sekolah dasar di lembaga yang didirikan ibundanya, yakni Particuliere Saparuasche School.

Sekitar tahun 1947 atau jelang kelulusan dari pendidikan menengah pertama, meletus Republik Maluku Selatan sehingga memaksa Sahetapy pindah ke Surabaya.

Di Bumi Pahlawan inilah Sahetapy menamatkan pendidikan SMA pada tahun 1954.

Sempat tertarik masuk Akademi Dinas Luar Negeri, JE Sahetapy akhirnya memilih jurusan Kepidanaan Fakultas Hukum Unair dan tamat pada 1959

SIMAK JUGA :  Persiapan Pilpres, Sahabat dan Teman Ganjar Mulai Deklarasikan Diri

Sepak terjangnya bukan saja mengurusi dunia pendidikan, selain itu ia juga sempat terjun ke dunia politik dengan masuk menjadi anggota DPR-RI periode 1999-2004, dari Fraksi PDI Perjuangan.

Untuk diketahui, Prof Sahetapy juga menjadi guru besar hukum pidana di Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, ikut menyampaikan kabar duka itu lewat akun Twitter miliknya,@jansen_jsp, Selasa (21/9).

Menurutnya, Jacob merupakan seseorang yang memiliki integritas dan ilmu yang luar biasa. Ia pun menyampaikan, sosok yang memiliki disertasi terkait hukuman mati itu merupakan kebanggaan bagi orang-orang yang pernah menimba ilmu di FH Unair.

“Telah meninggal dunia pagi ini Prof J.E Sahetapy dlm usia 89 thn. Seorang Guru Besar dgn tempat istimewa didunia hukum Indonesia, dgn integritas & ilmu yg luar biasa. Disertasinya soal “hukuman mati” kampiun pd masanya. Namanya telah jd kebanggaan kami pernah kuliah di FH Unair,” ucap Jansen.

Jacob Elfinus Sahetapy atau yang lebih dikenal sebagai Prof Sahetapy adalah guru besar ilmu hukum Universitas Airlangga, Surabaya. Ia lahir pada 6 Juni 1932 di Saparua. Setelah lulus SMA di Surabaya ia melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

Ia kemudian meneruskan studinya di University of Utah, Amerika Serikat pada 1962. Sepulangnya dari kuliah di negeri Paman Sam itu, ia dituduh sebagai mata-mata CIA dan baru bisa mulai mengajar pada tahun 1979.

Tak hanya mengajar di Universitas Airlangga, ia juga memiliki karier akademis di Universitas Diponegoro dan Universitas Indonesia.

Sahetapy pernah masuk dalam gelanggang politik dan menjadi anggota DPR RI Komisi II dari Fraksi PDIP yang mana ia aktif di dalamnya semenjak 1999-2004.

Tata Tanur

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *