Kinerja Perbankan Sumbar 2021 Sudah Cerminkan Perbaikan Ekonomi di Masa Pandemi

  • Bagikan

Ketua OJK Sumbar Jusri sedang memaparkan kinerja perbankan Sumbar per posisi Oktober 2021 pada acara Media & Protokol Gathering di Villa Rumah Kayu, Lubuk Minturun, Padang, Sumbar, Rabu (8/12). (Foto : HI/AWE)

PADANG – Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar Jusri menyebut bahwa kinerja perbankan Sumbar sampai Oktober 2021 sudah mencerminkan perbaikan ekonomi di masa pandemi.

Panitia registrasi peserta dari OJK Sumbar

“Kalau dilihat pertumbuhan aset, dana pihak ketiga dan penyaluran kredit Perbankan Sumbar sampai Oktober 2021, ini seperti sudah mencerminkan perbaikan ekonomi Sumbar di masa Pandemi Covid -19,” ujar Jusri, saat berbicara di depan peserta Media & Protokol Gathering yang dilaksanakan OJK Sumbar, di Villa Rumah Kayu, Lubuk Minturun, Padang (8/12).

Selain Ketua OJK Sumbar Jusri, pemaparan profil ekonomi Sumbar juga disampaikan oleh Wakil Dekan I FE Universitas Andalas (Unand) Padang Endrizal Ridwan Phd.

Salah satu kegiatan gathering, main tangkap ‘badak’

Jusri memaparkan pertumbuhan aset perbankan Sumbar sampai Oktober 2021 sudah meningkat jadi Rp70,72 triliun dari semula Rp64,38 pada tahun 2020.

Padahal pertumbuhan aset perbankan Sumbar selama tiga tahun sebelumnya masih mengalami fluktuasi. Seperti pada 2018 sudah mencapai Rp64,24 triliun, tetapi pada 2019 anjlok jadi Rp63,36 triliun, lalu pada 2020 naik lagi jadi Rp64,65 triliun.

Jimmy Carter alias Koko, Humas Bank Mandiri Sumbar duet dengan Ginta, penyanyi keyboard

Begitu juga dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Perbankan Sumbar, yang pada Oktober 2021 sudah naik tajam jadi Rp52,59 triliun dari semula Rp48,60 triliun pada Desember 2020.

Padahal realisasi DPK Perbankan Sumbar dua bulan sebelumnya (Oktober 2020) sudah sempat tembus Rp50,07 triliun, atau diatas pencapaian DPK Desember 2020 Rp48,72 triliun dan Rp42,86 triliun pada Desember 2018.

SIMAK JUGA :  Ekonomi Indonesia Mulai Pulih? Ini Penjelasan SMI

Jusri menambahkan penyaluran kredit Perbankan Sumbar pada periode yang sama (Oktober 2021) juga membaik dan tumbuh jadi Rp59,33 triliun dari tahun sebelumnya Rp56,10 triliun.

Berbeda dengan pertumbuhan aset dan DPK, kata Jusri, pertumbuhan penyaluran kredit perbankan Sumbar mulai dari 2018 hingga 2021 terus menaik tajam.

Misalnya, realisasi penyaluran kredit pada tahun 2018 baru sebesar Rp51,22 triliun, pada 2019 naik jadi Rp54,14 triliun, dan naik lagi pada Oktober 2020 menjadi Rp55 triliun.

“Jadi jika dibandingkan year on year, pertumbuhan aset perbankan Sumbar pada Oktober 2021 naik 9,40 persen. Sedangkan DKP naik 5,03 persen, dan kredit naik 8,47 persen,” papar Jusri yang merupakan putra asal Pitalah, Tanah Datar, Sumbar.

Menurut Jusri, dengan kinerja keuangan perbankan Sumbar seperti diatas, jika dihitung berdasarkan sharing untuk kinerja Perbankan nasional, maka sharing asetnya mencapai 0,71 persen, DPK 0,71 persen dan kredit 1,02 persen.

Realisasi aset perbankan nasional pada periode yang sama, sebut Jusri, adalah Rp9.996,14 triliun atau tumbuh 8,42 persen yoy, DKP Rp7.396,66 triliun atau tumbuh 9,47 persen yoy dan realisasi penyaluran kredit Rp5.835,87 triliun atau 2,82 persen yoy.

CERMIN PERBAIKAN EKONOMI

Jusri menyebutkan pertumbuhan sektor Perbankan Sumbar dengan trend positif pada Oktober 2021 tersebut sudah mencerminkan perbaikan ekonomi daerah dan nasional.

“Saya memprediksi pertumbuhan aset perbankan nasional pada tahun 2022 bisa tembus 10.000 triliun,” papar Jusri memastikan analisisnya di depan para peserta gathering terdiri dari wartawan, protokol Pemprop, Pemko Padang, TNI, instansi vertikal dan perbankan swasta dan BUMN. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *