Jokowi Ingatkan Daerah agar Kendalikan Pandemi Covid -19 untuk Bisa Pemulihan Ekonomi

  • Bagikan

Presiden Jokowi menyampaikan sambutan pada pembukaan Rakornas dan Anugerah Layanan Investasi 2021 yang diselenggarakan Kementerian Investasi/BKPM di Jakarta, Rabu (24/11). (Foto : kredit youtube Sekneg)

JAKARTA – Presiden Jokowi mengingatkan para Gubernur, Bupati dan Walikota untuk serius mengendalikan pandemi Covid -19 untuk kemudian baru bisa masuk ke pemulihan ekonomi.

“Dan kuncinya hanya satu, kita bisa mengendalikan yang namanya pandemi Covid-19, hanya itu. Sehingga kenapa saya kadang berbicara keras kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, karena memang kuncinya ada di situ. Tanpa kita bisa mengendalikan Covid-19, jangan berharap yang namanya pertumbuhan ekonomi itu ada,” kata Jokowi saat berbicara pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi Tahun 2021, Jakarta, Rabu (24/11/2021).

Pada penyerahan Anugerah Layanan Investasi itu Propinsi Sumbar terpilih sebagai peringkat tiga terbaik tingkat propinsi dan Kota Payakumbuh sebagai pemuncak pertama tingkat kota se Indonesia. Peringkat pertama dan kedua diraih oleh Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Menurut Presiden, sudah hampir dua tahun, nanti di Maret tepatnya, dua tahun kita mengalami pandemi. Dan tidak hanya Indonesia saja, tetapi juga dunia. Semuanya mengalami.

Dampaknya, jelas Jokowi, betul-betul semuanya di luar perkiraan kita, berimbas ke mana-mana. Banyak negara yang mengalami kelangkaan energi yang sebelumnya tidak kita duga.

“Banyak negara mengalami kelangkaan kontainer, sehingga distribusi barang menjadi terganggu. Juga banyak negara mengalami kenaikan inflasi, ini yang menakutkan semua negara. Dan akhir-akhir ini banyak negara mengalami kenaikan harga produsen yang nanti dikhawatirkan ini akan berimbas, karena harga produsennya naik nanti harga di konsumen juga akan ikut naik.” papar Jokowi

Ditegaskan Presiden, dampak-dampak pandemi seperti itu yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya, termasuk oleh Indonesia.

“Belum yang namanya tapering off, jadi The Federal Reserve juga semuanya menunggu dan dampaknya akan ke mana. Inilah, yang sering saya sampaikan, ketidakpastian global yang semua kepala daerah, kepala dinas, semuanya harus mengerti mampu mengantisipasi, menyiapkan antisipasinya sebelumnya.” urai Jokowi.

Kompleksitas masalah menjadi saling kait-mengait. Yang ini mengait ini, ini mengait yang ini, sehingga menyebabkan ekonomi hampir di semua negara anjlok. Inilah, sekali lagi, kompleksitas masalah dan ketidakpastian yang dikalkulasi dan dihitung-hitung itu kadang-kadang tidak ketemu.

“Oleh sebab itu, kita harus betul-betul kerja keras menyiapkan semuanya. Dan kuncinya hanya satu, kita bisa mengendalikan yang namanya pandemi Covid-19, hanya itu. Sehingga kenapa saya kadang berbicara keras kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, karena memang kuncinya ada di situ. Tanpa kita bisa mengendalikan Covid-19 jangan berharap yang namanya pertumbuhan ekonomi itu ada.” tegas Presiden.

SIMAK JUGA :  Menhan Bicara Ibukota Baru, Prabowo : Teruskan Pak. Saran Saya Begitu

Jokowi mengingatkan bahwa di Eropa, di Amerika saat ini sedang tinggi-tingginya pandemi Covid -19 yang muncul setelah gelombang satu, gelombang dua, gelombang tiga, dan gelombang empat.

Jokowi juga menyampaikan harapan semoga penanganan pandemi Covid -19 di Indonesia yang sudah terkendali ini tidak mengalami lonjakan lagi.

“Oleh sebab itu, saya kemarin rapat, marilah kita bersama-sama utamanya menghadapi Natal dan tahun baru, kita kendalikan bersama-sama dalam rangka ekonomi kita agar bisa lebih baik lagi,” kata Presiden Jokowi.

INVESTASI BERNILAI TAMBAH TINGGI

Presiden Jokowi pada kesempatan itu juga menyebutkan bahwa investasi adalah akan menjadi jangkar pemulihan ekonomi karena APBN semua negara juga sama yakni berat, defisit, semua defisit.

Untuk mengurusi defisit ini, jelas Presiden, semua negara juga mengkhawatirkan. Sebab, kalau defisit ini dikembalikan lagi ke normal berarti akan terjadi syok lagi. Jadi ini pandemi ini betul-betul dampaknya betul-betul ke mana-mana, ke semua titik, ada semuanya.

“Coba bayangkan. Bareng-bareng, puluhan ribu triliun (USD) direm bareng-bareng, karena ingin kembali ke defisit yang normal kembali. Ini juga menakutkan tapi belum ada kalkulasinya.” papar mantan Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo ini.

Terkait dengan penanganan situasi keuangan global tersebut, menurut Jokowi, kuncinya adalah dengan menggerakan investasi dari luar APBN dan APBD.

Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki pelayanan perijinan dan investasi.

Namun Presiden Jokowi juga mengingatkan meskipun mekanisme pelayanan perijinan dan investasi sudah baik, tetapi terkadang investor juga malas datang.

“Seperti tadi di Jawa Tengah, pelayanan bagus, tapi realisasi investasi bagus di Jawa Barat. Artinya apa? Belum tentu kita layani dengan baik itu investor akan datang, apalagi tidak dilayani. Benar enggak? Dilayani saja belum tentu investor datang mau berinvestasi, apalagi tidak dilayani dengan baik. Oleh sebab itu, pola-pola lama hal-hal yang jadul itu semua harus mulai kita tinggalkan.” tegas Jokowi lagi.

Jokowi mengingatkan para kepala daerah untuk fokus kepada pengembangan investasi yang memiliki nilai tambah tinggi. Hal itu juga membuat perputaran uang di daerah juga tinggi.

Namun Jokowi juga menegaskan pelayanan perijinan dan investasi jangan hanya untuk para investor besar saja, tetapi juga bagi para investor sedang dan kecil.

Bila perlu, kata Jokowi, para Gubernur, bupati dan walikota memberikan perijinan gratis kepada 10.000 para investor kecil, termasuk membuka akses kepada lembaga keuangan, sehingga terjadi perputaran uang dalam jumlah besar di daerah dan sekaligus merangsek pertumbuhan ekonomi di daerah. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *