Gubernur Maluku : Tanya Menteri Susi, Berapa Banyak Ikan yang Sudah Diambil

  • Bagikan

AMBON, Harian Indonesia ID – Perang Dingin antara Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Murad Ismail dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti belum berakhir. Murad bahkan meminta agar Menteri Susi jangan pura-pura tuli atas aspirasi masyarakat Maluku terkait moratorium bidang perikanan yang sangat merugikan Maluku.

Ia bahkan meminta awak media bertanya kepada Menteri Susi bahwa sudah berapa banyak ikan atau hasil laut Maluku yang sudah diambil sejak mengeluarkan moratorium tahun 2014 hingga sekarang.

“Tanya ibu Susi sudah berapa banyak yang dia sudah ambil kita punya ikan,” tegas Murad kepada wartawan Rabu (11/9) usai menyampaikan materi pada sidang Sinode Keuskupan Amboina III di Aula Wisma Samadi Gonzalo Veloso Kawasan Kopertis Kota Ambon.

Mantan Komandan Korps Brimob Polri ini mengeluarkan pernyataan ini terhadap statement Menteri Susi yang mengaku tidak bisa memastikan berapa kebutuhan anggaran yang diminta Murad Ismail selaku gubernur Maluku untuk pembangunan perikanan.

Mantan Kapolda Maluku ini tegaskan pernyataan perangnya terhadap Menteri Susi tidak main-main. Ia sangat kecewa karena menilai selama ini Menteri Susi sudah “membohongi” masyarakat Maluku dengan berbagai janji yang tidak pernah terealisasi.

Seperti janji untuk menetapkan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN). Ternyata hingga dimasa injury time periodisasi kabinet, Susi belum juga membubuhkan parafnya pada draft LIN. Padahal semua birokrasi di tingkat pusat sudah terpenuhi.

“Untuk birokrasi di pusat, hanya ibu Susi yang belum paraf. Ibu Susi harus paraf,” tegas alumni Akabri Kepolisian tahun 1985.

Murad meminta agar Menteri yang terkenal dengan kata “Tenggelamkan” ini secepatnya membubuhkan paraf pada draft LIN. Ia juga berharap agar Susi tidak tuli terhadap aspirasi masyarakat Maluku ini.

SIMAK JUGA :  Setelah Disahkan UU Cipta Kerja, Jutaan Buruh Mogok Total Hari Ini

“Kalau dia (Susi-red) tidak paraf, kalau dia pura-pura tuli, ya terpaksa (aksi lagi-red),” tegas Murad.

Putra Maluku yang karirnya cukup bersinar di Kepolisian ini ungkapkan pula “kebohongan” Menteri Susi yang menjanjikan akan menggelontorkan anggaran satu triliun rupiah setiap tahun ke Maluku. Tetapi hingga kini, hal tersebut tidak pernah terealisasi.

“Dia janji kita (Maluku-red) satu triliun setiap tahun. Mana itu dari 2014 hingga sekarang. Jadi kalau dia bicara atau bertanya saya maunya apa? Saya bertanya balik, sudah berapa banyak yang dia sudah ambil kita punya ikan dilaut,” tandasnya.

Namun, Murad sangat yakin akan goodwill dari Menteri Susi segera membubuhkan paraf pada draft LIN sehingga dambaan masyarakat Maluku terhadap LIN ini tahun dapat terwujud.

“Saya yakin seyakin-yakinnya tidak lama lagi LIN keluar,” pungkas Murad. (Imran)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *