Gubernur Mahyeldi Tegaskan ke Kadin Sumbar, Tol Padang-Pekanbaru Jalan Terus

  • Bagikan

TOL – Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh bertemu membahas berbagai hal, termasuk tol Padang Sicincin, Kamis (11/3/2021) (Foto : ist)

PADANG – Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansyarullah memberikan jaminan kepada Kadin Sumbar bahwa Proyek Jalan Tol Padang – Pekanbaru tidak akan berhenti.

Sementara PT Hutama Karya telah menyelesaikan skema akhir pekerjaan tol sampai STA 6 +300, sebagai terjemahan kebijakan manajemen merefocusing Jalan Tol Padang Sicincin.

Gubernur Mahyeldi, di depan Ketua Umum Kadin Sumbar H. Ramal Saleh, SE dan pengurus lainnya, menjelaskan bahwa soal ganti rugi tanah tol Padang Sicincin akan diselesaikan dengan baik dan cerdas. Semua elemen akan dilibatkan, tidak akan ada yang diabaikan.

Penegasan itu disampaikan Gubernur H. Mahyeldi Ansyarullah, Kamis (11/3) malam di Istana Gubernur Sumatera Barat, Jalan Sudirman Padang, saat menerima kedatangan Ketua Umum Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Sumbar H. Ramal Saleh, SE dan 11 Wakil Ketua Umum Kadin Sumbar.

Mahyeldi menerima kedatangan Ramal dan pengurus Kadin Sumbar hanya seorang diri.

“Seharusnya dalam pembebasan lahan yang akan dilalui proyek jalan tol Padang – Pekanbaru itu, tidak ada alasan terkendala. Semua faktor pendukung kelancaran pembebasan sudah lengkap. Prosedurnya dan tahapannya pun sudah dilalui,” kata H. Mahyeldi Ansyarullah, di Istana Gubernur Sumatera Barat, Jalan Sudirman Padang, Kamis (11/3).

Gubernur Mahyeldi menegaskan, jika pembebasan lahan tol masih juga terkendala, Pemerintah Daerah Sumatera Barat serius akan turun tangan melibatkan seluruh elemen seperti Polri, TNI, Badan Pertanahan Nasional, Ninik Mamak Suku, Ninik mamak Kaum.

“Saya sudah bicarakan dengan Pak Kapolda dan Pak Danrem, dan Forkompida lainnya, mereka telah menyatakan, turut turun tangan menyelesaikan sengkarut pembebasan lahan rencana jalan tol Padang – Pekanbaru,” kata gubernur menjelaskan.

Mahyeldi mengakui, bahwa persoalan pembebasan tanah untuk kepentingan pembangunan di Sumatera Barat memang gampang- gampang susah. Jika dapat “slaghnya”, tidak sulit.

Mahyeldi menceritakan pengalamannya saat membebaskan tanah pelebaran jalan Bypass Kota Padang.

“Semuanya InSha Allah selesai dengan baik. Kendala pasti ada, dan yang menciptakan kendala itupun orang dalam, mereka yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan itu sudah saya pecat,” kata Mahyeldi membagi pengalaman.

Menurut gubernur, sengkarut pembebasan lahan Jalan Tol Padang- Pekanbaru itu terjadi hanya di Kabupaten Padang Pariaman saja. Sedangkan di Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Payakumbuh, serta Kabupaten 50 Kota
nyaris tidak bermasalah.

SIMAK JUGA :  Munas REI Berakhir, Suasana Haru Sambut Aklamasi Joko Suranto sebagai Ketum Baru

“Mudah mudahan segera selesai,” kata Mahyeldi penuh harap.

Gubernur Mahyeldi juga mengungkapkan beberapa ruas jalan lainnya, seperti Dharmasraya-Muara Labuh, Kambang Pesisir Selatan-Bengkulu dan Pasaman Barat-Mandailing Natal Sumatera Utara juga segera dapat dibuka jalannya. Semua daerah akan terbuka dan Sumatera Barat punya ring road.

Menjawab pertanyaan wartawan, Mahyeldi tidak menampik adanya, oknum yang bermain memperkeruh suasana dalam pembebasan lahan rencana jalan tol tersebut. “Ya namanya orang cari cari rezeki,” katanya mengulas senyum khasnya.

Sementara Ketua Umum Kadin Sumatera Barat H. Ramal Saleh, memberikan apresiasi kepada Gubernur Mahyeldi dengan sikap tegasnya itu dalam penyelesaian karut marut jalan tol tersebut.

Dalam pertemuan Kadin dengan Gubernur Sumbar tersebut, banyak hal yang terungkap. Gubernur Mahyeldi, menjanjikan minggu depan akan ada pertemuan dengan Kadin dengan melibatkan SKPD terkait.

FINALKAN SKEMA AKHIR TOL

Sementara itu, PT Hutama Karya sudah memfinalkan skema pengerjaan Jalan Tol Padang Sicincin sampai di STA 6+300 yang berlokasi di dekat Rumah Makan Lamun Ombak, Kecamatan Batang Anai Padang Pariaman.

Di situ juga sudah disiapkan rencana pembangunan pembangunan pintu masuk dan keluar tol.

Kebijakan ini sesuai dengan program refocusing terhadap jalan tol Padang Sicincin yang diberlakukan PT Hutama Karya pasca mandeknya pembebasan lahan.

Dalam kebijakan refocusing ini, PT Hutama Karya akan memokuskan pengerjaan terhadap lahan tol yang benar benar sudah selesai dibebaskan.

Jika terjadi kelebihan sumberdaya seperti keuangan, sumberdaya manusia dan peralatan, maka akan dipindahkan ke lokasi jalan tol yang lebih membutuhkan.

Salah satu ruas tol Sumatera yang cukup ekpresif perkembangannya adalah ruas tol Medan Stabat.

Semula ruas ini akan dikerjakan tiga tahun, kini dipacu menjadi hanya satu tahun dan ditargetkan selesai Desember 2021.

Ruas lain adalah Pekanbaru Bangkinang. Pembangunan jalan tol induk Seksi Padang Pekanbaru ini juga berjalan cepat dan membutuhkan suport pembiayaan, SDM dan peralatan.

Menanggapi penetapan skema akhir dari pengerjaan jalan Tol Padang Sicincin, sebuah sumber yang sangat berkompeten menyatakan bahwa kebijakan ini paralel dengan pembebasan lahan Gubernur Sumbar yang baru.

Artinya, kebijakan yang diambil PT Hutama Karya sudah sinkron dengan kebijakan Gubernur Sumbar Mahyeldi yang akan memburukan pembebasan lahan tol Padang Sicincin.

Sumber lain di Hutama Karya menyatakan, jika pembebasan lahan tol Padang Sicincin kelar pada awal Juni 2021, maka mereka akan mengebut dan menyelesaikan pembangunan tol pada akhir 2022. (*)

Rel
Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *