GANJAR – MAHFUD Adalah Pasangan Nasionalis – Religius yang tidak Punya Jejak Rekam Negatif

  • Bagikan

SATRIO ARISMUNANDAR, Kordinator Nasional Persaudaraan Pegiat Media dan Penulis Pro Ganjar (P4G). (Foto : Dok)

JAKARTA,HARIANINDONESIA.ID – Koordinator Nasional Persaudaraan Pegiat Media dan Penulis Pro Ganjar (P4G) Satrio Arismunandar menyatakan bahwa jika jadi dipasangkan, maka Ganjar Pranowo dan Mahfud MD adalah Capres Cawapres nasionalis dan religius yang tidak punya jejak rekam negatif.

“Sebab itu. Jika sudah diputuskan menjadi pasangan Capres dan Cawapres kita harus gaspol menulis sisi positif pasangan untuk tujuan pemenangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” tegas Satrio Arismunandar dalam satu maklumatnya kepada anggota P4G, Rabu (18/10/2023) pagi.

Mantan wartawan kawakan Kompas ini menyebutkan bahwa perkawinan kedua tokoh ini merupakan dinamika dan dukungan positif GMNI dan HMI menjelang Pilpres 2024.

GMNI dan HMI merupakan organisasi kader. Organisasi mahasiswa ini telah melahirkan ribuan kader masing masing dan berkiprah di pelbagai medan pengabdian. Ada di bidang politik, pemerintahan, pelaku ekonomi (pengusaha), akademisi, pengacara dan bahkan guru ngaji.

Partisipasi kader GMNI dan HMI dalam pengabdiannya terhadap bangsa dan negara hampir seusia dengan lahirnya negara
Indonesia sendiri. Para kader ditempah dengan pendidikan dan pelatihan sejak masa mahasiswa hingga ke jenjang
magister di perguruan tinggi. Dari struktur paling bawah hingga struktur tertinggi dalam kepengurusan.

Penguatan intelektual didapatkan saat pendidikan dan pelatihan di organisasi masing-masing (GMNI dan HMI) melalui silabus dan tingkatan pelatihan kader
dengan beragam materi pelatihan. Dari materi ideologi, kemasyarakatan, kemanusiaan, kepemimpinan, geopolitik
dan ekonomi hingga materi ketuhanan menjadi bagian tak terpisahkan dalam politik kekuasaan baik yang diadakan oleh GMNI maupun HMI.

Menjelang penetapan pasangan Capres Cawapres kemarin kedua organisasi besar kader mahasiswa ini merapatkan diri sehingga mendorong Ketua Umum PDIP Megawati memasangkan Ganjar dan Mahfud menjadi pasangan Capres Cawapres Koalisi PDIP.

Ganjar sendiri adalah aktifis GMNI yang dikenal kritis. Ia pernah mendemo rektor UGM kala itu (periode 1986-1990) Koesnadi Hardjasoemantri.

Sedangkan Mahfud MD adalah kader militan HMI. Dalam satu wawancara dengan Kompas, Mahfud menyampaikan hal mengejutkan tentang HMI.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) ini dikenal sebagai aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), bahkan menjabat sebagai Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni HMI.

SIMAK JUGA :  OSO Dilantik Jadi Ketum Gebu Minang Kedua Kalinya di Hotel Mulia, Hadir 1000 Tokoh Minang dari Bakor dan IK se Jabodetabek

Dalam wawancara eksklusif bersama Kompas.com belum lama ini, Mahfud MD mengungkapkan satu hal yang membuatnya teringat ketika ditanya tentang HMI.

Bukan soal bagaimana organisasi itu berdiri, perjuangan, ataupun hal-hal serius lainnya, melainkan satu kisah romansa yang mungkin tak akan bisa dilupakannya.

“Banyak sih yang bisa dikatakan, tapi kalau HMI itu, istri,” kata Mahfud.

Mahfud mengatakan, dirinya teringat kepada sang istri karena dia bertemu pertama kali dengan istri, Zaizatun Nihayati, saat aktif menjadi bagian dari organisasi HMI.

“Saya dapat istri bertemunya di HMI,” ujar Mahfud.

Diketahui, Mahfud menikah dengan sang istri pada 1982 di Semboro, Jember, Jawa Timur.

Dia merupakan rekan ketika berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia pada 1978 dan sama-sama aktif di HMI.

Dari pernikahannya itu, Mahfud dan Yatie dikaruniai tiga anak, yaitu Mohammad Ikhwan Zein, Vina Amalia, dan Royhan Akbar.

Tidak Punya Jejak Rekam Negatif

Satrio Arismunandar menambahkan bahwa pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD adalah pasangan yang tidak punya jejak rekam negatif.

“Kecuali tudingan sumir terhadap Ganjar Pranowo yang tidak pernah terbukti sampai sekarang,” papar Satrio.

Kornas P4G ini juga meminta anggotanya tidak membuang energi untuk membuat konten negatif tentang Presiden Jokowi dan keluarganya, khususnya Gibran Rakabuming Raka.

Ditegaskan Satrio ada tiga pertimbangan tentang Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka yang perlu dipahami.

Satu, sampai saat ini Jokowi dan Gibran secara formal masih kader PDIP.

Kedua, Jokowi dan Gibran secara formal belum pernah secara tegas menyatakan dukungan pada capres lain (Prabowo Subianto maupun Anies Rasid Baswedan).

Ketiga, Jokowi dan Gibran masih diharapkan untuk pada saat yang tepat menyatakan dukungan pada GP-MMD. Sehingga P4G jangan justru merusak potensi aset kita sendiri (terjebak pada taktik adu domba dari pihak kompetitor).

“Demikian, atas dukungan segenap anggota, kami ucapkan banyak terima kasih!,” pungkas Maklumat Kornas P4G itu. (*)

Awaluddin Awe, dari berbagai sumber

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *