Beri Harapan Hampa pada Ulama, Walikota Riza Palepi Dikritik

  • Bagikan

PAYAKUMBUH, harianindonesia.id – Seusai mengikuti kegiatan Muktamar XII Ja’miah Ahlith Tariqah yang di buka oleh Presiden di Pekalongan Jawa Tengah, Senin, 15/1 lalu, 42 orang peserta kembali ke kota Payakumbuh.

Dari 42 orang peserta rombongan tersebut, 19 diantaranya adalah warga kota Payakumbuh,sementara 23 lainnya berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Limapuluh kota, Sumatera Barat.

Sebagai satu-satunya Rombongan Ja’miah Ahlith Tariqah asal Luhak Limapuluh, suasana haru memenuhi suasana acara pelepasan rombongan di masjid Al Uswah kota Pekalongan Jumat, (19/01/2018) pukul 23 30.

Situasi ini berbanding terbalik dengan kondisi yang didapati rombongan asal Payakumbuh di daerah sendiri yang kurang mendapat respon dari Walikota pada saat menjelang keberangkatan rombongan tersebut ke kota Pekalongan.

Ulama asal Payakumbuh, Buya Rafles Angku Khatib Sholeh dan peserta lainnya merasa sedih atas perlakuan Walikotanya, Riza Falepi yang dianggap hanya memberikan harapan hampa.

Sebelumnya, Walikota berjanji akan memberikan bantuan fasilitas kendaraan. Namun hingga hari keberangkatan yang telah dijadwalkan, janji yang diucapkan tidak juga direalisasikan.

“kami tetap sukses mengikuti agenda dengan bantuan dari Pemkab Limapuluh Kota, karena Walikota Payakumbuh hanya memberi janji saja ” ujar Buya Rafles.

Peserta rombongan dari Luhak Limopuluh, Buya Wedrizon SH.I, tak lupa mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada pengurus dan tokoh masyarakat Pekalongan yang telah memberikan layanan yang sangat baik selama rombongan berada di sana.

Ketua NU Sapu Garut, Ki Murtadio dalam sambutannya mengatakan, bahwa masyarakat Sapu Garut dan Pekalongan merasa mendapat sebuah kehormatan dengan datangnya Ulama dan jamaah dari ranah Minang ini. Sebab sejak dulu, ranah Minang sudah di kenal sebagai wilayah yang banyak melahirkan ulama besar bertaraf internasional seperti Buya Hamka, M. Hatta dan K.H Agus Salim.

SIMAK JUGA :  Rusuh Papua, Saling Tuding Benny - Wiranto

Sementara itu, perantau asal Luhak Limopuluh di Jakarta, Ari Saputra menyatakan siap membantu Ahlih Thariqah Wal Jamaah dalam membina umat ke depan, dan akan berupaya menyalurkan Infak zakat dan sedekah bersama para perantau lainnya.

Ari juga berharap agar Pemerintah di daerah bersinergi mempertahankan nama besar Sumatera Barat dalam bidang kealimannya yang telah di kenal selama ini. Sebab tidak ada artinya pembangunan yang pesat tanpa dilandasi iman yang kuat.(Mul/Edwar)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *