Anggota DPR dan Guru Besar UI akan Bahas Perjuangan Tan Malaka di STAIN Kediri

  • Bagikan

JAKARTA, harianindonesia.id – Anggota DPR RI Khatibul Umam Wiranu dan Guru Besar Universitas Indonesia Prof. DR. Zulhasril Nasir akan membahas perjuangan politik Pahlawan Kemerdekaan Nasional Tan Malaka di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri, Jawa Timur Kamis (9 November 2017).

Tidak hanya membahas perjuangan Tan Malaka, anggota DPR dan rombongannya juga akan menziarahi makam Tan Malaka di Desa Selopanggung, Semen, Kediri bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 2017.

“Kewajiban kami untuk mengingat sejarah para pejuang bangsa. Tan Malaka adalah salah satu dari pendiri Republik Indonesia. Jasanya besar sekali,” kata Khatibul Umam Wiranu kepada harianindonesia.id Jumat kemarin.

Menurut tokoh muda Nahdlatul Ulama yang juga Direktur Eksekutif Tan Malaka Institute itu, pihaknya juga telah menyurati Presiden Joko Widodo meminta waktu untuk audiensi. “Ya, kami ingin bertemu Presiden Joko Widodo untuk membicarakan makam Tan Malaka dan hak-hak Tan Malaka sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional,” kata Umam.

Umam menjelaskan, sampai saat ini Pemerintah belum memastikan bahwa yang bermakam di Desa Selopanggung tersebut adalah Tan Malaka. Walaupun berdasarkan penelitian sejarawan Belanda Doktor Harry A Poeze bahwa makam itu 100% adalah makam konseptor Republik Indonesia itu.

“Berdasarkan penelitian Doktor Poeze, makam itu adalah makam Tan Malaka. Beliau meneliti dari sisi sejarawan selama 40 tahun. Dia pastikan itu makam Tan Malaka,” kata politisi Partai Demokrat ini.

Untuk membuktikan secara ilmu kedokteran bahwa jasad dalam makam tersebut adalah Tan Malaka telah dilakukan tes DNA oleh Dokter Jaya dari Universitas Indonesia sejak tahun 2009. Namun sampai kini hasil tes DNA tersebut belum diserahkan Dokter Jaya ke pemerintah Indonesia dalam hal ini adalah Menteri Sosial.

“Saya sudah beberapa kali bertemu dengan Ibu Mensos Khofifah Indar Parawansa. Bu Menteri mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu dokter Jaya menyerahkan hasil tes DNA. Namun sampai kini belum diserahkan. Kami pun heran dengan sikap dokter Jaya,” kata Umam.

Dari Kementerian Sosial, Umam sudah dapat kabar bahwa 98% jasad yang ada di dalam di Desa Selopanggung tersebut adalah makam Tan Malaka. “Kemensos dapat informasi dari dokter Jaya. Hanya informasi. Hasilnya belum diserahkan juga ke Mensos.”

SIMAK JUGA :  Makin Banyak Saja yang Ingin Jabatan Jokowi Diperpanjang, Tokoh Papua Bicara

Menurut Umam yang menginisiasi tes DNA tersebut adalah mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas. Tes DNA dilakukan dengan mengambil sampel dari Zulfikar Kamaruddin, keponakan Tan Malaka. “Informasi yang saya peroleh, Pak Taufik Kiemas juga yang membiayai tes DNA tersebut. Luar biasa jasa Pak Taufik.”

Surabaya 10 November 1945

Khatibul Umam Wiranu

Sementara itu, Taufik Al Amin Ketua pelaksana acara Dialog Kebangsaan Tan Malaka Institute ke VII menyebutkan dialog yang akan digelar juga akan membahas perjuangan politik KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahid Hasyim yang juga punya hubungan baik dengan Tan Malaka.

“Waktu terjadi Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, KH Hasyim Asy’ari sempat bertemu dan rapat berjam-jam dengan Tan Malaka di Mojokerto. Bukan hanya dengan KH Hasyim Asy’ari, Tan Malaka juga rutin melakukan pertemuan dengan KH Wahid Hasyim (Putra KH Hasyim Asy’ari),” kata Taufik Al Amin.

Taufik Al Amin mengatakan, informasi seringnya Tan Malaka bertemu dengan KH Wahid Hasyim dia dapatkan dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid. “Gus Dur yang cerita,” kata Taufik Al Amin dan itu diamini oleh Khatibul Umam Wiranu.

Dalam Dialog Kebangsaan Tan Malaka Institute ke VII itu, akan tampil juga Dwiyo Utomo Maksum mantan wartawan Tempo. “Kita akan membahas hubungan Tan Malaka dengan Panglima Besar Jenderal Sudirman,” kata Taufik Al Amin.

Sedangkan Guru Besar Universitas Indonesia Prof Zulhasril Nasir akan membedah perjuangan kemerdekaan dan perlawanan terhadap kolonialisme di Indonesia, Malaysia dan Singapura. “Sebenarnya Jepang maunya Indonesia merdeka bareng dengan Singapura dan Malaysia,” kata Zulhasril Nasir.

Acara dialog ini terselenggara atas kerjasama Tan Malaka Institute, STAIN Kediri, Lesbumi Nahdlatul Ulama Kediri dan media online harianindonesia.id. Dialog dengan thema : Tan Malaka, Perjuangan Politik Pahlawan Kemerdekaan Nasional akan dimoderatori Ben Ibratama Tanur, Pemimpin Redaksi Harian Indonesia ID.

Erik WIRAWAN

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *