Dua Malam Jelang Idul Fitri, Pasar Dadakan Padang Panjang Diserbu Warga

  • Bagikan

PADANG PANJANG ‐ Ratusan Warga dari berbagai pelosok kota Padang Panjang tumplek di Pasar Dadakan dekat Pasar Pusat setempat, Selasa (11/5) malam.

Para warga berburu pakaian murah yang disiapkan oleh puluhan pedagang kaki lima.

Pasar dadakan ini memang disediakan oleh Dinas Perdagangan Kota Padang Panjang.

Sebagian para pedagang adalah bagian dari pemilik toko dan kios di Pasar Pusat Padang Panjang.

Kegiatan pasar dadakan ini dikontrol oleh Bidang Pengawasan Pasar setempat. Setiap per tiga menit, petugas memperingatkan pedagang dan pengunjung agar menerapkan prokes Covid-19.

Kegiatan pasar juga dikontrol oleh jajaran TNI,Polri,Dishub dan Satpol PP. Petugas juga mengingatkan para pengunjung waspada dan hati hati dengan barang bawaannya.

Kehadiran pasar dadakan ini diresfon positif oleh warga. Sebab mereka bisa membeli pakaian lebaran untuk keluarga lebih dekat dan cepat dari tempat tinggal mereka.

“Jenis pakaian dan harganya sangat bervariasi murah dan sanggup kami beli,” ujar salah seorang pengunjung asal Kelurahan Kampung Manggis, Istana Sardi, yang didampingin istri dan dua anak kecilnya.

Menurut Istana, penundaan Hari Raya Idhul Fitri menjadi Hari Kamis memberikan peluang bagi warga yang keuangannya terbatas mendapatkan barang pakaian dengan harga terjangkau.

Tetapi meskipun kegiatan pasar dadakan ini terkontrol oleh tim pasar dan tim yustisia, namun dalam pengamatan Harianindonesia.id, masih banyak juga warga yang enggan memakai masker.

IDHUL FITRI HARI KAMIS

Seperti diumumkan Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal 1442 Hijriah di Indonesia jatuh pada Kamis (13/5).

Kemenag mengambil keputusan tersebut berdasarkan hasil sidang Isbat penentuan awal Syawal 1442 H yang dipimpin langsung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Selasa (11/5) petang.

Yaqut mengatakan sidang isbat berkesimpulan bahwa hilal tak teramati dari sejumlah lokasi pemantauan di wilayah Indonesia.

SIMAK JUGA :  Jangan Lewatkan, Ada Festival Pesona Budaya Minangkabau di Batusangkar

“1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada Kamis 13 Mei 2021,” ujar Menag Yaqut membacakan hasil ketetapan sidang isbat di Kementerian Agama, Selasa (11/4) malam seperti dikutip CNNIndonesia.

Kemenag sendiri telah menentukan 88 titik pemantau hilal 1 Syawal 1442 H di seluruh provinsi di Indonesia. Mereka berasal dari petugas Kanwil Kemenag yang bekerja sama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi terkait.

Yaqut bersama perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia dan perwakilan dari Komisi VIII DPR turut hadir dalam sidang isbat ini. Hadir pula perwakilan dari ormas-ormas Islam yang ada di Indonesia.

Sama seperti sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1442 H lalu, sidang isbat kali ini diawali dengan paparan posisi hilal awal 1 Syawal 1442 Hijriah oleh anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama. Dalam paparannya, tim tidak melihat kemunculan hilal.

Kemudian pada tahap kedua sidang isbat digelar secara tertutup. Sidang ini hanya dihadiri secara terbatas secara fisik oleh perwakilan MUI, Komisi VIII DPR, Menteri dan Wakil Menteri Agama.

Penetapan 1 Syawal 1442 H memadukan dua metode. Yakni menggunakan perhitungan astronomi untuk menentukan posisi pasti hilal. Kemudian akan didapatkan prakiraan letak bulan baru dan dikonfirmasi dengan melihat hilal secara langsung (rukyat).

Dengan penetapan ini, umat Islam di Indonesia akan melakukan salat Idulfitri 1 Syawal 1442 H pada Kamis.

Keputusan pemerintah itu senada dengan keputusan dua ormas Islam terbesar di Indonesia yakni Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang sama-sama sudah menetapkan 1 Ramadan 1442 Hijriah jatuh pada Kamis 13 Mei 2021. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *