Diskusi SATUPENA, Denny JA: Budaya Betawi Perlu Diterjemahkan ke Pola Pikir Zaman Sekarang

  • Bagikan
Denny JA, Ketua Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA. (Youtube @Orasi Denny JA)

JAKARTA – Produk budaya di masa lampau dapat kembali populer dan relevan, jika ia diadaptasi dengan teknologi tinggi dan diterjemahkan dengan menggunakan pola pikir (mindset) masa sekarang.

Sebagai implikasinya, hal itu juga berlaku untuk budaya Betawi.

Hal itu diungkapkan oleh Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, dalam Webinar yang membahas Betawi dan Belenggu Perubahan Zaman. Webinar itu berlangsung di Jakarta, Kamis 1 Desember 2022 malam.

Sebagai narasumber adalah Fawzy O’nishi, pengamat budaya Betawi. Diskusi ini dipandu oleh Elza Peldi Taher dan Yeni Noerhayati.

Menurut Denny, jika tidak ada perubahan yang signifikan, budaya Betawi mungkin akan tetap hadir karena dirawat sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional. Tetapi ia tidak memberi kontribusi signifikan pada budaya global.

“Karena, jika budaya Betawi mau berperan signifikan, ia harus memiliki konten teknologi yang tinggi dan berada dalam mindset zaman ini,” tegas Denny.

Tentang produk budaya lama yang sukses bertahan, Denny memberi contoh komik Spiderman, yang pertama kali terbit tahun 1962 atau 60 tahun yang lalu. Sosok Spiderman kini bisa kembali populer.

“Ini karena komik itu diterjemahkan dengan teknologi tinggi, dengan mindset yang sangat sesuai zamannya di masa kini. Maka ia menjadi film Hollywood yang begitu banyak ditonton,” ujar Denny.

Dalam budaya, seperti evolusi, juga ada prinsip survival of the fittest. Budaya yang bertahan adalah yang paling fit atau sesuai dengan zamannya. “Budaya masa lalu yang tidak lagi sesuai dengan zaman akan punah,” kata Denny.

Contoh, beberapa permainan anak-anak yang dulu populer kini hilang. Seperti permainan bakiak batok, tarik tambang, yang hanya bisa ditemui di peringatan 17 Agustusan. Tetapi juga muncul permainan baru, seperti online gaming, yang dulu tidak ada.

SIMAK JUGA :  KMG Biro Kalteng Bagikan Masker Gratis

“Apakah budaya Betawi akan mengalami nasib seperti permainan anak-anak itu?” tanya Denny.***

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *