Korban Longsor Malalo Ditemukan Meninggal dalam Posisi Anak Menggendong sang Ibu

  • Bagikan

Malalo, Harianindonesia.id – Dua Warga Malalo korban longsor ternyata ibu dan anak, ditemui sudah meninggal dengan kondisi seperti anak menggendong sang ibunya, Ahad (5/05/2020).

Seperti diberitakan sebelumnya, dua warga Malalo sempat hilang pada saat terjadi longsor yang merusak empat rumah. Kedua warga tersebut adalah Bainar dan Jun.

Kedua korban ditemukan Tim BPBD tanah Datar dan Polres Padang Panjang bersama masyarakat setempat di salah satu sudut aliran longsor. Keduanya saat ditemukan dalam posisi berpelukan. Sepertinya sang anak berusaha menggendong ibunya pada saat terjadi musibah longsor itu.

“Iya, kedua korban yang sempat hilang sudah berhasil ditemukan Tim Penyelamat dalam kondisi meninggal,” jelas Kasubag Humas Polres Padang Panjang AKP Wizrawati, SH, MH di WAG Humas Polres Padang Panjang, Ahad (5/05/2020).

Selain itu, Pemkab Tanah Datar juga telah menurunkan alat berat untuk mengangkat dan membuang tumpukan lumpur dari badan jalan dan di kawasan rumah penduduk.

Situasi di Malalo kini sudah jauh lebih rapi dari sebelumnya dan jalur jalan utama juga sudah dilalui.

Camat Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Heru Rachman kepada Harianindonesia.id menjelaskan,
Pagi ini semenjak malam tadi   jalan sudah bisa dilalui, alat berat masih bekerja  untuk normalisasi jalan dan sungai, untuk  masyarakat terdampak dilakukan pengecekan kesehatan tadi malam dan fokus penanganan trauma dan kesehatan dasar.

Ditambahkannya,  saat ini masyarakat masih memerlukan kebutuhan dasar seperti makanan pokok dan pakaian.

Menurut Camat Heru, sudah dua kali dalam waktu dekat terjadi Longsor di Malalo, penelusuran tim gabungan tanggap darurat dari TNI Polri BPBD ke Hulu sungai melihat tidak ada tanda tanda penebangan liar dibuktikan dengan kayu yang hanyut dengan akarnya bukan dalam bentuk gelondongan.

SIMAK JUGA :  IQBAL Abdullah : PKDP Idealnya Garap Program Perkuatan Kampung Halaman

Heru memperkirakan sumber longsor disebabkan banyaknya sumber mata air yg muncul pada musim hujan dan parit parit yang dilalui air relatif kecil sehingga air terbendung dalam waktu cukup lama.

(awe)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *