Dinas Pariwisata Sumbar Sedang Kaji Alasan Penundaan Tour de Singkarak

  • Bagikan

YUL ACHJARI SASTRA DAN JASMAN RIZAL

PADANG – Ribut soal tuntutan penundaan penyelenggaran Tour de Singkarak disebabkan Sumbar masih dalam suasana Covid -19, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial akan mengkaji alasan penundaan itu.

“(Masih) sedang dalam pengkajian pak,” tulis Novrial singkat melalui jaringan WA pribadinya, Jumat (19/8) malam.

NOVRIAL

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar ini dimintakan tanggapannya, sehubungan dengan adanya permintaan penundaan TdS dari Grup Kawal Covid -19, Kamis (18/8).

Adalah Ketua Kawal Covid -19, Yul Achjari Sastra, SH yang menawarkan usulan penundaan Tour de Singkarak ini.

Alasan Yul, kondisi pandemi Covid-19 di Sumbar tidak bisa dikatakan sudah aman. Herd imunity Sumbar belum terjadi tapi pemprov masih ngotot gelar event Tour De Singkarak (TDS) 2021

“Tolong jawab, dengan uang rakyat Rp 7 miliar untuk TDS, berapa timbal baliknya ke masyarakat Sumbar,” ujar punggawa whatsapp group Kawal Covid-19 Sumbar Yul Akhyari Sastra, Jumat 20/8-2021 di Padang seperti dikutip situs berita Mimbarsumbar.com.

Yul mengatakan untuk teriak menerapkan prokes ketat itu mudah tapi apakah implementasinya di lapangan sudah sesuai ekspektasi? Bahkan tidak habis pikir mengapa Dinas terkait begitu ngotot mengadakan event ini.

“Bahkan satpol PP pun yang sering turun ke lapangan untuk pengawasan penerapan prokes covid-19 juga saya rasa akan kewalahan mengamankan kerumunan tersebut, jadi tidak ada jaminan event tersebut akan terkendali penerapan prokesnya,” tambah Yul.

“Saya pastikan tetap gelar TDS ada kerumunan, panitia yang bertanggungjawab saya laporkan ke polisi,” tegas Yul

Penyintas Covid-19 Farhan Abdullah, dalam kesempatan sama juga meminta event TDS 2021 di tunda.

Farhan sang Swabber 6000 ini menghimbau tinjau ulang TDS karena akan menimbulkan kerumunan khususnya kerumunan di masyarakat yang menonton TDS tersebut, dan untuk pesertanya, meski mereka menjamin telah mengikuti prokes ketat bukan tidak mungkin akan timbul juga covid varian baru lagi.

“Mudah-mudahan suara relawan covid seperti saya ini didengar pemerintah daerah karena ini menyangkut keselamatan nyawa rakyat,” harapnya.

Farhan menambahkan tidak ada yang bisa menjamin apakah saat diadakan TDS nanti di bulan Oktober ini Covid-19 ini akan melandai. Apalagi bisa di bayangkan nanti bagaimana sepanjang jalan rute TDS akan ramai masyarakat berkerumun menonton timbul kerumunan dan itu sesuatu yang tidak bagus dalam penanganan Covid-19.

SIMAK JUGA :  BKD Kalteng : Pendaftaran CPNS Dibuka 29 September 2018

Lebih lanjut mengenai anggaran 7 miliyar yang sudah di pagu untuk event TDS ini, Farhan menyerahkan ke pemprov mau dialihkan kemana.

“Jika seandainya pemprov menyetujui event TDS ini ditunda atau di tinjau lagi alangkah baiknya anggaran ini dialihkan untuk penanganan covid-19 namun yang pasti keselamatan nyawa masyarakat adalah hukum tertinggi saat ini”, ujar farhan.

Sementara TDS 2021 masih terus dilaksanakan, pihak Dinas Pariwisata Sumbar telah menetapkan lima daerah dilewati TDS. Dan jadwal pelaksanaannya Oktober mendatang.

“Banyak yang bisa dilakukan jika TDS ini dibatalkan, anggaran Rp 7 Miliar bisa dialihkan lewat mekanisme refocusing untuk penguatan percepatan penangan covid-19,” ujar Penggiat Wisata Sumbar Elvis

Banyak manfaat dari dialihkan anggaran TDS itu bisa membantu bangkit kempali usaha travel dan pengelola spot wisata di Sumbar yang sejak pandemi sudah kolaps.

“TDS iven internasional apa bisa turis masuk saat pandemi. Artinya target turis di iven TDS saat ini tak akan tercapai,” ujar Elvis.

Novrial dalam penjelasannya mengatakan bahwa jadual TdS sebenarnya sudah diundur dari September ke Oktober 2021.

Untuk memutuskan diundur atau tidak pelaksanaan TdS, kata Novrial, pihaknya akan meminta pendapat dari Ketua Satgas Covid Indonesia dan Sumbar.

Selain itu, kata Novrial, pihaknya bersama tim terkait juga akan melakukan pengkajian terhadap usulan penundaan itu.

Jurubicara Satgas Covid -19, Jasman Rizal, dalam rilis resminya, mengungkapkan bahwa Covid -19 saat sudah mulai melandai.

“Jumlah pasien sembuh sudah mendekati jumlah pasien positif. Sebelumnya, jumlahnya sangat timpang,” ujar Jasman Rizal yang juga Kepala Dinas Infokom Sumbar.

Jasman berharap trend peningkatan jumlah pasien sembuh itu akan menjadi pertandai melandainya Covid -19 di Sumbar (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *