Pasca Gempa, Warga Solok Selatan Butuh Tenda dan Bahan Makanan

  • Bagikan

Kerusakan rumah akibat gempa di Solok Selatan.

SOLOK SELATAN, harianindonesia.id – Pemerintah dan masyarakat masih terus melakukan berbagai hal dalam masa tanggap darurat pasca gempa 5,6 SR yang melanda kabupaten Solok Selatan Sumbar.
Berbagai bantuan sudah mulai berdatangan baik oleh pemerintah maupun donatur.

Namun demikian, kondisi di lapangan terlihat, warga yang terdampak gempa masih membutuhkan tenda dan bahan makanan. Terutama di Nagari Sungai Kunyit Barat, Kecamatan Sangir Balai Janggo (SBJ), Solok Selatan (Solsel). Pasalnya, sejak bencana gempa bumi melanda daerah itu, baru dua tenda yang terpasang.

“Tadi (Minggu-red) baru dipasang tenda di dua titik, yakni di jorong Ngalau Indah Satu dan Jorong Sinar Paninjauan. Sementara, kebutuhan tenda minimal bagi warga sebanyak 15 unit,” kata Wali Nagari Sungai Kunyit Barat, Doni dikutip dari Haluan.

Doni mengatakan, di nagari itu ada lima jorong yang terdampak gempa, dengan kondisi rumah rusak berat, sedang dan rusak ringan. “Warga masih trauma, apalagi saat malam datang. Mereka sangat khawatir tidur dalam rumahnya, dikarenakan keterbatasan tenda, disiasati menggunakan terpal. Tapi, penggunaan terpal sangat beresiko terutama bagi kaum lansia dan anak-anak,” ujarnya.

Akibat minimnya jumlah tenda, imbuhnya dengan perasaan was-was, warga yang terdampak gempa terpaksa juga menginap di rumah masing-masing. Sedangkan untuk warga yang rumahnya rusak berat, sementara waktu menginap di rumah dunsanaknya. “Tadi kami dijanjikan bakal dibantu dua tenda lagi, semoga saja bisa terpasang nanti sehingga bisa dimanfaatkan warga,” sebutnya.

Ia berharap, pendistribusian logistik dan kebutuhan untuk korban gempa bisa merata di setiap nagari yang terdampak. Sebab, katanya, untuk Jorong Sungai Gading hingga Minggu pukul 18.00 WIB bantuan logistik belum sampai. “Namun, tadi kami juga telah menerima bantuan logistik yang diantarkan pihak kepolisian untuk empat jorong lainnya, berupa beras 10kg/rumah dan satu dus mie instan,” katanya.

SIMAK JUGA :  Beberapa Website Milik Kementerian Kesehatan Diserang Hacker

Terkait aktivitas warga dalam bekerja, Doni menyebutkan sebagian warga sudah mulai kembali bekerja, walau pun tidak sempurna karena masih ada rasa ragu-ragu. “Untuk jumlah bayi dan lansia, kami masih melakukan rekapitulasi,” katanya.

Terpisah, Wali Nagari Sungai Kunyit, Rusnijal mengatakan, hingga Minggu siang, warga masih menginap di tenda yang tersedia namun masih kurang ketersediaan tenda. “Setidaknya, kami masih butuh 10 unit tenda lagi dari kisaran 50 titik pengungsian. Logistik sudah tersalurkan ke warga namun masih membutuhkan makanan,” katanya.

Untuk beraktivitas, kata Rusnijal, sebagian warga masih belum melakukan aktivitas pekerjaan karena masih trauma. “Namun, sebagian lagi warga telah beraktivitas seperti biasa,” sebutnya. (Mzaki)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *