Kasus Infeksi Meroket, Jerman Mulai Dilanda Gelombang Keempat Covid-19

  • Bagikan
Papan aturan penggunaan masker di ruang publik di Jerman.

 

 

Berlin – Jerman telah dilanda gelombang keempat pandemi Covid-19 setelah kasus infeksi di negara meroket yang memicu kekhawatiran dan kepanikan akan krisis musim dingin.

Pada Jumat, 22 Oktober 2021, Departemen Kesehatan Jerman melaporkan sebanyak 19.752 kasus infeksi baru virus Covid-19 di negara itu.

Data ini merupakan yang tertinggi sejak Mei lalu yang mengarah ke peringatan keras oleh para ilmuwan ketika negara itu bersiap untuk gelombang musim gugur yang sulit di tengah ancaman gelombang keempat pandemi Covid-19.

Negara-negara Eropa lainnya juga disebut-sebut sudah mulai dilanda gelombang keempat pandemi Covid-19 seperti Inggris, Latvia, Rumania, Bulgaria, Polandia, dan Ukraina.

Jerman diketahui mengandalkan program vaksinasi terhadap masyarakatnya yang menjanjikan untuk mencegah lonjakan kematian dan rawat inap akibat Covid-19.

Tetapi, para dokter di Jerman memperingatkan bahwa masih ada korelasi erat antara kasus dan pasien yang membutuhkan perawatan intensif.

Saat ini, ada 1.540 pasien Covid-19 dalam perawatan intensif di Jerman dan 850 pasien diantaranya dipasangi ventilator, naik dari 1.300 pada awal bulan.

Melihat keadaan tersebut, presiden German Society of Medical Intensive Care and Emergency Medicine, Christian Karagiannidis memperingatkan bahwa gelombang keempat pandemi Covid-19 sudah terjadi.

“Gelombang keempat yang sebenarnya sekarang telah dimulai dan masih bertambah cepat,” katanya, dikutip Pikiranrkayat-Bekasi.com dari Express, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Awal pekan ini, Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn menyatakan keadaan darurat yang melanda Jerman sejak Maret tahun lalu bisa berakhir pada November.

Tetapi para pemimpin regional telah mendesak kepala kesehatan untuk mendekati penghapusan pembatasan ini dengan sangat hati-hati di tengah melonjaknya kasus virus.

SIMAK JUGA :  Presiden Cabut Remisi Pembunuh Wartawan Radar Bali

Markus Soeder, perdana menteri Bavaria, mengatakan pada Kamis, 21 Oktober 2021 mencabut pembatasan akan membuat negara bagian itu tidak berdaya.

Para dokter juga telah memperingatkan bahwa layanan kesehatan Jerman dapat berada di bawah tekanan besar karena virus tersebut semakin memperketat cengkeramannya di negara itu.

Stefan Kluge, direktur klinik untuk perawatan intensif di Rumah Sakit Universitas Hamburg-Eppendorf, mengatakan gelombang musim gugur dan musim dingin yang sulit diprediksi.

Ditambah lagi, peningkatan kasus flu dapat menguji perawatan intensif sekali lagi menuju melampaui batasnya.

Jerman sendiri masih mewajibkan masyarakat untuk menggunakan masker di sebagian besar negara untuk berkegiatan di luar rumah.

Tak hanya itu, masyarakat juga diwajibkan untuk mempunyai sertifikat vaksinasi untuk dapat berkegiatan di luar rumah./pr/dev

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *