Momentum Peringatan 77 Tahun Partai Murba, Tan Malaka Bukan Seorang Komunis

KETUA Umum DPP Partai Nurba Irjen Pol Purn Amhar Azhet menyerahkan potongan kue ulang tahun Partai Murba ke 77 kepada Ketua Dewan Politik Hadidjojo Nitimiharjo. Peringatan HUT Partai Murba dilaksanakan dengan sangat sederhana di sebuah cafe di Depok, Jumat (7/11/2025). (Foto : Awe/HI)

JAKARTA – Partai Musyawarah Rakyat Banyak atau Partai Murba, hari ini 7 November 2025 genap berusia 77 tahun. Partai besutan Tan Malaka, mencoba kembali mengais peluang masuk sebagai Partai Peserta Pemilu 2029.

Peringatan hari jadi Partai Murba dilaksanakan dengan sangat sederhana di sebuah cafe di Depok, Jumat (7/11/2025). Hanya ada satu spanduk berwarna merah menyala sebagai satu satunya pertanda bahwa di cafe itu ada peringatan ulang tahun.

Selain itu, ada juga satu kue ultah berukuran menengah yang juga menjadi pertanda bahwa hari ini : Partai Murba sudah berusia 77 tahun.

Kue itulah yang kemudian yang dipotong oleh Ketua Umum Partai Murba Irjen Pol Purn Ahmar Azhet yang kemudian diserahkan kepada Ketua Dewan Politik Hadidjojo Nitimiharjo dan Ketua Dewan Pakar DPP Partai Murba Prof Dr Ir Yos Uly MM MBA yang hadir dalam peringatan HUT Partai Murba.

“Mudah mudahan dengan segala kesederhanaan ini Partai Murba bisa bangkit lagi dan ikut menjadi Partai Peserta Pemilu 2029 mendatang,” ujar Amhar Azhet dalam sambutan singkatnya.

Selain Pengurus DPP, peringatan HUT Partai Murba ke 77 juga dihadiri oleh utusan dari DPD Partai Murba Sumatera Utara yakni Ketua DPD dan Ketua Dewan Politik.

Momentum Semangat Perjuangan Kerakyatan

Ketua Bappilu DPP Partai Murba, Nurdin Syariati menyampaikan bahwa Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Partai Murba menjadi momentum penting bagi partai tersebut untuk menegaskan kembali semangat perjuangan rakyat dan cita-cita kemerdekaan sejati yang diwariskan oleh Tan Malaka.

Nurdin Syariati, menegaskan bahwa peringatan HUT tahun ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan langkah kebangkitan kembali Partai Murba sebagai wadah perjuangan politik yang berpihak pada rakyat kecil.

“Partai Murba lahir dari semangat perjuangan Tan Malaka yang menolak segala bentuk penindasan dan ketergantungan pada kekuatan asing. Kini kami ingin meneguhkan kembali semangat itu — bahwa politik harus berpihak pada rakyat,” ujar Nurdin Syariati dalam sambutannya di acara peringatan HUT ke-77 Partai Murba di Jakarta.

SIMAK JUGA :  SEJARAH DAN IDEOLOGI PARTAI MURBA

Menurut Nurdin, Partai Murba memiliki sejarah panjang sebagai partai yang berakar pada perjuangan rakyat sejak awal kemerdekaan. Namun, seiring waktu, semangat itu mulai memudar dan kini perlu dibangkitkan kembali di tengah dinamika politik yang semakin pragmatis.

“Murba bukan hanya partai politik, tetapi gerakan moral dan intelektual yang berjuang demi kemerdekaan sejati bangsa Indonesia,” tambahnya.

Tan Malaka Bukan Seorang Komunis

Dalam kesempatan yang sama, Nurdin Syariati meluruskan pandangan keliru yang selama ini berkembang mengenai sosok pendiri Partai Murba, Tan Malaka.

“Tan Malaka bukan seorang komunis. Ia adalah nasionalis sejati yang menolak tunduk pada ideologi asing mana pun, termasuk komunisme internasional,” tegas Nurdin.

Ia menjelaskan bahwa Tan Malaka memperjuangkan kemerdekaan yang sepenuhnya berdiri di atas kekuatan rakyat sendiri. Pemikiran-pemikiran Tan Malaka, terutama dalam karya besarnya Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika), menunjukkan bahwa ia lebih menekankan pentingnya rasionalitas, kemandirian berpikir, dan keberanian melawan penindasan.

“Tan Malaka adalah simbol keberanian berpikir merdeka. Gagasannya tentang ‘merdeka 100%’ adalah pesan agar bangsa ini tidak bergantung pada kekuatan asing,” ujar Nurdin.

Kebangkitan Murba di Era Baru

Sebagai Ketua Bappilu, Nurdin menyampaikan bahwa Partai Murba saat ini tengah melakukan konsolidasi dan pembenahan organisasi di berbagai daerah. Tujuannya agar semangat perjuangan Tan Malaka dapat kembali hidup dalam generasi muda Indonesia.

“Kami ingin menanamkan nilai-nilai Murba — semangat kerakyatan, keadilan sosial, dan kemandirian — kepada generasi penerus. Murba bukan masa lalu, melainkan masa depan politik rakyat,” kata Nurdin dengan penuh semangat.

Acara peringatan HUT ke-77 Partai Murba ditutup dengan pembacaan doa bersama untuk para pahlawan bangsa dan komitmen seluruh kader untuk melanjutkan perjuangan Tan Malaka dalam wujud nyata: memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (*)

Awaluddin Awe