JOKO Suranto Umumkan Pengurus Baru DPP REI, Dua diantaranya dari Sumbar

  • Bagikan

JOKO Suranto menyerahkan piagam penghargaan kepada mantan Ketum DPP REI Paulus Totok Lusida, atas dedikasi dan loyalitasnya memimpin REI sebelumnya. (Foto : Awe/HI)

JAKARTA (HARIANINDONESIA.ID)

Ketua Umum Terpilih DPP REI Joko Suranto mengumumkan dan menampilkan para pengurus periode 2023-2026 pada rapat paripurna terakhir Munas XVII di Hotel Sheraton Grand Gandaria City, Kamis (10/8/2023) malam.


Penampakan para pengurus hasil kerja tim formatur pimpinan Joko Suranto ini diperlihatkan kepada para utusan DPD REI se Indonesia dan para mantan Ketum DPP REI era Orde Baru hingga era reformasi.

Kepengurusan inti DPP REI yang diumumkan Joko Suranto terdiri dari Sekjen Raymon Affandi dan Bendahara Umum Samuel Huang dari Trinity serta para Wakil Ketua Umum yang terdiri dari muka lama dan muka baru.

Dari seluruh pengurus inti DPP REI hasil aklamasi ini, terdapat dua muka baru dari Sumbar. Keduanya adalah mantan Ketua DPD REI Sumber periode 2009-2014 Alkudri dan 2014-2019 Hendra Gunawan.

DPD REI Sumbar dilaporkan memberikan prakarsa awal dalam pencalonan Joko Suranto sebagai Caketum DPP REI. Bahkan Hendra sendiri dikabarkan adalah tim inti dari Joko Suranto.

Dalam perkembangannya semua DPD REI Indonesia sepakat bulat memilih Joko Suranto sebagai calon tunggal. Kesepakatan itu dibulatkan dalam pra Munas di Bali, dan kemudian dikonkritkan pada Munas di Shareton Grand Gandaria City, Kamis malam.

Mantan Ketua DPP REI yang digantikan Joko Suranto, Paulus Totok Lusida mengingatkan Joko meskipun berhasil meraih jabatan secara aklamasi, belum tentu semua pengurus bisa aktif semua.

“Pengalaman saya. Bukan menggunakan patron pencalegan partai politik, hanya sekitar 30 persen pengurus di masa saya yang aktif. Tetapi alhamdulillah itu sudah cukup mampu menggerakan roda organisasi. Tetapi intinya, pak Joko jangan kaget saja. Itu pesannya,” papar Totok yang sempat membuat peserta Munas ketar ketir karena pada saat serah terima jabatan, Totok entah ada dimana. Sempat muncul spekulasi Totok sedang ada masalah dengan kepengurusan baru terpilih.

Enggartiasto Lukita, mantan Ketum DPP REI era Orde Baru yang duduk sebagai Anggota Dewan Kehormatan di DPP REI yang hadir bersama seniornya Siswono Yudohusodo dan salah satu yuniornya Agusman Efendie mengungkapkan bahwa budaya aklamasi adalah bagus bagi organisasi.

Dan, budaya aklamasi ini bukan pertama kali terjadi di tubuh REI tetapi sudah jadi tradisi pada era sebelumnya. “Saya ini dipersiapkan pak Sis menjadi Ketum, termasuk di politik. Ini sisi positif di DPP REI,” paparnya.

Namun Enggar yang pernah jadi pengurus teras di DPP Nasdem ini memgingatkan, bahwa budaya aklamasi juga cenderung memunculkan ego jabatan.

“Ada Sekjen yang rasa Ketum, dan Ketum rasa ketum saja. Menghilangkan rasa kekerabatan dalam organisasi. Ini adalah musuh organisasi yang harus dihilangkan, supaya organisasi bisa berjalan solid,” papar Enggar.

Tetapi Enggar memuji Totok yang berhasil memberangus friksi di tubuh DPD REI se Indonesia, sehingga proses pemilihan bisa berjalan aklamasi. “Anda telah berhasil menggabungkan friksi friksi yang ada di REI sebelumnya,” papar Enggar.

Sebelumnya, Siswono Yudohusodo yang pernah menjadi Ketum DPP REI 40 tahun lalu menyebutkan bahwa tantangan REI saat ini relatif berat dibandingkan dengan era dirinya.

“Dulu, pertumbuhan ekonomi bisa dikatrol 8 persen tiap tahun. Kalau kita bangun rumah. Belum selesai kontruksinya, sudah habis terjual. Sekarang apartemen, perkantoran, mall lagi berat. Kalau pertumbuhan ekonomi 6,5 persen bisnis properti akan membaik. Makin tinggi pertumbuhan ekonomi bisnis properti akan tumbuh berkembang,” ujar mantan Menteri Perumahan Rakyat era Presiden Soeharto.

Agusman Effendi, mantan Ketua DPP REI periode 2004-2009 menyebutkan bahwa perkembangan keanggotaan REI saat ini sudah sangat bagus yakni bisa mencapai 6400 perusahaan perumahan.

SIMAK JUGA :  Presiden Minta Daerah Evaluasi Total PSBB

Menurut Agusman, jumlah anggota tersebut relatif besar dibandingkan era dirinya dulu yang hanya sekitar 800 perusahaan perumahan.

“Tetapi yang membanggakan saat itu, dari 60 pengurus DPP REI semuanya terpilih menjadi anggota DPRRI dari 10 partai. Makanya pernah ada plesetan di DPR Komisi REI, karena anggota komisi disana banyak yang berasal dari REI,” sebut Agusman yang ditanggapi meriah dari peserta penutupan Munas.

Apa Kata Joko?

Menanggapi semua ‘nasehat’ para senior REI itu, Ketum DPP REI terpilih Joko Suranto mengatakan bahwa budaya aklamasi memunculkan kegembiraan, semoga menjadi amal kebaikan.

Ada tiga hal positif, menurut Joko yang bisa dipetik dari proses aklamasi itu.

Satu, menjadi pembelajaran organisasi bagi dirinya. Karena selain di REI, Joko juga banyak berkecimpung di organisasi, termasuk di Serikat Pekerja Bank BTN dan Kadin Jabar.

“Tetapi dari semua itu. Sahabat paling hangat saya temukan di REI. Saya tidak punya keluarga di Medan, tetapi saya punya kawan di sana. Demikian halnya di kota kota lainnya,” papar Joko.

Kedua, lanjut Joko, jika dulu DPP REI berhasil mendudukan 60 pengurusnya di DPRRI, maka sekarang Joko mengajak semua kawan kawan di DPD REI untuk maju juga menjadi caleg di daerah masing masing, asal punya kemampuan.

Ketiga, tambah Joko, bahwa lingkungan REI saat ini berbeda. Dulu organisasi dikenal hanya REI tetapi sekarang terdapat 20 lebih asosiasi perusahaan perumahan.

Tetapi secara bisnis, bisnis perumahaan anggota REI sangat produktif, konstruktif dan bisa dipertanggungjawabkan.

Namun, Joko mengungkapkan kegelisahannya karena bisnis properti tidak punya bapak sendiri alias masih menumpang ke kementrian lainnya. ” Perumahannya masih jadi PR,” kata Joko mentamsilkan kependekan kementrian PUPR, sebagai tempat menempel sektor properti di kementerian PU.

Joko kemudian menyentil Enggar agar menjadikan PR REI ini sebagai PRnya juga kedepannya. “Sebab saya berharap, nanti akan ada lagi menteri yang berasal dari orang REI seperti pernah terjadi sebelumnya,” sebut Joko.

Oni Febriarto Rahardjo, Wakil Direktur Utama Bank BTN yang mengaku satu letting dengan Joko Suranto, pada saat di BTN menjelaskan bahwa sebagai pengusaha kerja keras (PKK) Joko Suranto saat ini masih menyimpan satu impian lagi yang akan dikejarnya sampai dapat.

“Apa impian itu, hanya saya yang tau. Saya tidak akan berbagi cerita dulu,” kata Oni mengawali sambutannya dalam penutupan Munas yang kemudian ditimpali suara huuu dari peserta munas.

Satu cita cita Joko sudah tercapai. Pada saat keluar dari BTN dulu, Joko pernah cerita akan serius menjadi pengusaha perumahan, dan punya cita cita menjadi Ketum REI.

“Ehh ternyata hari ini, setelah 13 tahun cita cita Pak Joko itu tercapai,” papar Oni yang ditimpali Joko dengan mengacungkan empu jarinya ke arah Oni yang sedang menyampaikan sambutan di podium.

“Kalau melihat gejalanya malam ini. Saya kira mimpi pak Joko yang satu tadi bisa juga terwujud,” tambah Oni sambil tergelak.

Sebelumnya, Oni menyampaikan simpatinya atas terpilihnya Joko Suranto sebagai Ketum DPP REI dan berharap kerjasama lebih apik lagi dengan BTN.

Oni membocorkan satu program dukungan pembiayaan BTN terhadap pengusaha properti yang sifatnya all out dalam pembiayaan perumahan, supaya tidak ada lagi alasan bagi perusahaan untuk menghentikan pekerjaan.

“Termasuk dalam hal ini, urusan perijinan pembangunan perumahan juga akan dibiayai lewat program baru ini. Kalau mau diskusi lebih lanjut, silahkan kontak pak Beni Yuslim. Ini gawe beliau untuk melakukan swich up kredit perumahan,” pungkas Oni yang terlihat sangat dekat dengan keluarga besar REI. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *