Dinilai Hina Suku Baduy dan Jokowi Media Tirto.id Pecat Wartawannya

  • Bagikan

JAKARTA– Pimpinan Media online Tirto.ID buka suara soal salah satu wartawannya, Mohammad Bernie Kurniawan yang mendapat kecaman publik karena dinilai menghina suku Baduy dan Presiden Jokowi.

“Redaksi Tirto menyadari perihal kasus jurnalis kami yang melakukan ujaran rasis kepada masyarakat Baduy dan menyinggung Presiden RI. Rasisme adalah bentuk kebencian dan kami tidak menoleransinya,” tulis Tirto dalam keterangannya, Selasa (17/8/2021).

Dijelaskan bahwa apa yang dilalukan Barnie, tidak mencerminkan sikap Tirto yang menjunjung tinggi nilai-nilai inklusivitas dalam keredaksian.

“Sikap jurnalis kami, M. Bernie, sama sekali tidak mencerminkan sikap yang kami anut selama ini” katanya.

“Efek yang ditimbulkan cuitan itu fatal karena menyangkut integritas M. Bernie sebagai wartawan dan Tirto.id sebagai institusi pers. Ini bukan hanya mencederai Bernie sebagai individu maupun Tirto.id, tetapi juga berpotensi melunturkan kepercayaan publik terhadap jurnalisme” sebutnya.

Tirto juga mengakui telah mengeluarkan Barnie dari pekerjaannya. “Terhitung sejak hari ini, ia sudah tidak lagi berstatus sebagai karyawan Tirto.id. Segala isi dan maksud cuitan M. Bernie adalah murni tanggung jawabnya sebagai pribadi,” ungkapnya.

“Kami meminta maaf dan akan melakukan evaluasi internal” sambung Tirto.

Sebelumnya, Mohammad Bernie Kurniawan menuai kecaman di jagat maya. Sebab dia dinilai telah melakukan penghinaan kepada suku baduy dan ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Mohammad Bernie Kurniawan dengan nama akun Twitter, @pawletariat mengomentari Presiden Jokowi yang mengenakan baju adat suku Baduy saat hadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan di Gedung Parlemen Senayan Jakarta, pada Senin (16/8) kemarin.

Bernie Kurniawan kemudian mencuit foto presiden dengan baju tersebut. Dia menilai Jokowi cocok berjualan madu di perempatan jalan.

SIMAK JUGA :  Makin Banyak Saja yang Ingin Jabatan Jokowi Diperpanjang, Tokoh Papua Bicara

“Jokowi make baju adat Baduy cocok banget, tinggal bawa madu + jongkok di perempatan,” tulisnya di akun @pawletariat.

Cuitan itu dikecam sejumlah pihak. Bahkan sejumlah tokoh dan cendekiawan NU meresponnya. (Ceko)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *