Calon Ibu Negara Atikoh Ganjar Perkenalkan Program KTP Sakti ke Pelaku UMKM

  • Bagikan

Calon Ibu Negara Siti Atikoh Supriyanti Ganjar Pranowo melakukan safari politik membantu sang suami memenangkan Pilpres 2024. Teladan bagus dalam politik Pilpres. (Foto : TPNGM)

Tegal – HARIANINDONESIA.ID : Istri calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, melanjutkan safari politiknya dengan berdialog bersama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sand Beach Cafe & Resto, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (29/12/2023).

Saat dialog, seorang ibu muda pelaku UMKM bertanya ke Atikoh soal bagaimana pasangan Ganjar-Mahfud MD mempermudah pengajuan modal UMKM sehingga tidak terjerat utang pinjaman online (pinjol).

Atikoh menyampaikan pasangan Ganjar-Mahfud akan memberikan kemudahan akses bagi pelaku UMKM yang membutuhkan pinjaman modal jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.

Para pelaku UMKM akan mendapatkan pencairan pinjaman lewat bank-bank besar yang beroperasi secara nasional dan kepemilikan sahamnya mayoritas dipegang pemerintah. Selain itu, pelaku UMKM juga akan menerima dana pinjaman dari pemerintah.

“Kalau tingkat nasional kan ada bank daerah, ada BRI, BNI yang sahamnya kepemilikannya oleh pemerintah itu banyak, kemudian ada juga dana dari pemerintah sendiri,” kata Atikoh.

Ditambahkannya, Ganjar sudah mendukung pengembangan pelaku UMKM sewaktu menjabat gubernur Jawa Tengah. Dia menyebut Ganjar mempermudah pengajuan pinjaman melalui bank lokal di Jateng.

“Program ke depan memang harapannya untuk UMKM itu akan dipermudah untuk sisi akses permodalan, kemarin di Jateng itu mas Ganjar sudah ada gerakan Bank Jateng, tapi kan Bank Jateng cuma 1, dan modalnya itu tentu tidak sebanyak tingkat nasional,” tuturnya.

Atikoh menuturkan nantinya psangan Ganjar-Mahfud akan terlebih dulu mengklasifikasikan pelaku UMKM agar dapat mendapatkan dana pinjaman. Misalnya, kata dia, UMKM berskala mikro akan diberikan subsidi bunga pinjaman untuk menghindari risiko gagal bayar.

“Jadi nanti memang perlu diklasifikasikan itu yang tadi saya katakan, untuk modalnya itu apakah ini modal untuk mikro, kalo mikro pasti tidak bank-able, pasti akan ditolak oleh bank, karena secara risiko tinggi, kemudian balik modalnya mungkin juga belum karena kan memang baru start juga ya, belum terlalu lama,” ungkap Atikoh.

“Ini yang memang harus mendapatkan porsi dari pemerintah, ada subsidi bunga, atau hal-hal yang lain,” imbuhnya.

Lebih lanjut Atikoh menambahkan program KTP Sakti juga akan mempermudah pelaku UMKM mendapat modal sekaligus memudahkan pemerintah melakukan pendataan pelaku UMKM sesuai skala usahanya seperti mikro atau makro.

“KTP Sakti jadi di situ nanti ada datanya, misalnya ibu UMKM nya UMKM apa, skalanya apa, misalnya kalau A itu kan butuh permodalannya di bawah Rp100 juta atau Rp10 juta,“ ucap Atikoh.

“Kemudian untuk klasifikasi kedua misalnya yang dari Rp10 juta- Rp15 juta, ini yang nanti kita ada bunganya mungkin 5 persen atau berapa, kenapa tetap ada bunganya ini adalah untuk biaya administrasi,” sambungnya.

Dikatakan Atikoh, pemerintah juga akan memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM saat mengajukan pinjaman modal di bank. Tujuannya, agar pengajuan pinjaman sesuai dengan syarat-syarat perbankan.

“Karena dari sisi pembukuannya apakah sudah tertata apa belum, karena terkadang masih mencampur kan uang pribadi dan uang perusahaan mungkin tenaga kerja juga belum masuk dalam operasional dan sebagainya,” ujar Atikoh.

“Tapi Insyaallah kami akan bersama-sama dengan pelaku UMKM yang lain untuk berjuang bersama-sama,” pungkasnya.

Sebelum berdialog, Ketua DPP PDIP Wiryanti Sukamdani bersama Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi mengajak Atikoh untuk melihat produk UMKM yang dipajang di area lokasi acara.

Berdialog dengan Pelaku UMKM Tegal

Siti Atikoh Supriyanti berdialog dengan pelaku UMKM di sebuah restoran, Jalan Griya Mutiara Asri, Kalisapu, Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (29/12/2023).

Dalam dialog, Atikoh mengaku menyerap aspirasi dari tentang pentingnya pemerintah ke depan menjaga kestabilan harga bahan pokok.

Sebab, kata dia, ketidakstabilan harga bakal menyulitkan para pelaku UMKM menjual hasil produk ke konsumen.

“Harga yang naik dan turun mempersulit mereka untuk menentukan harga jual. Ketika kemahalan, nanti konsumen mengeluh, ya, ketika harga produknya itu diturunkan, aneh juga itu. Jadi, dibutuhkan kestabilan harga terkait dengan produk-produk bahan bakunya seperti gula dan lainnya,” kata Atikoh ditemui awak media setelah berdialog.

SIMAK JUGA :  Tanggapan Jokowi Disebut Membangun Dinasti Politik

Mantan wartawan itu dalam dialog juga menyerap aspirasi tentang pentingnya pelaku UMKM dimudahkan mengakses modal. Terutama, berkaitan peminjaman ke bank.

“Terkait dengan permodalan, mereka (pelaku UMKM, red) harapannya supaya bisa didampingi agar supaya bisa mendapatkan akses permodalan,” kata Atikoh.

“Ini supaya bisa didampingi agar mereka bisa memperoleh modal baik dari pemerintah yang ada subsidinya maupun dari perbankan yang konvensional,” lanjut ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu.

Atikoh dalam dialog juga menyerap aspirasi tentang perlunya kemudahan mengurus sertifikat halal agar pelaku UMKM tidak terkena pungli ketika proses dilakukan secara rumit.

“Mereka harapannya kami bisa memfasilitasi dengan baik, sehingga tidak ada pungli. Prosesnya juga bisa sesuai dengan aturan sehingga tidak terlalu lama karena itu adalah bentuk dari perlindungan bagi konsumen maupun produsen,” kata dia.

Diketahui, Atikoh hadir dalam dialog di Kabupaten Tegal didampingi Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pariwisata Wiryanti Sukamdani dan Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi.

Wiryanti menyebutkan parpolnya selama ini selalu berusaha agar hasil produk UMKM lokal di Tegal bisa bersaing di level nasional, bahkan internasional.

“Kami terus berupaya agar produk tidak hanya di Tegal saja, tetapi juga di seluruh Indonesia untuk bisa bermain di kancah nasional maupun internasional,” kata dia ditemui di lokasi setelah mendampingi Siti Atikoh berdialog.

Wiryanti sendiri merasa bangga 70 dari 100 persen hasil produk UMKM lokal di Tegal yang sudah dikurasi, bisa dibawa ke tingkat nasional.

“Jadi untuk bisa menjadi pemain nasional maupun internasional, itu harus dikurasi dahulu, harus dicek dahulu, apakah punya sertifikat halal, atau dia bagaimana kandungan gulanya dan sebagainya, itu sangat penting,” kata dia.

Senam Ganjar dan Bagikan Telur

Sebelumnya, Siti Atikoh Supriyanti, melakukan Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita) dan senam Ganjar bersama kader dan simpatisan PDI Perjuangan (PDIP) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023).

Selain kader PDIP, senam yang digelar di Posko Pemenangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Semarang, ini juga diikuti oleh sukarelawan pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut tiga itu.

Atikoh tiba di lokasi sekitar pukul 07.15 WIB, didampingi oleh Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. Kedatangannya
menarik perhatian massa yang hadir.

Massa yang menggunakan atribut atau pakaian olahraga dominan berwarna merah langsung mendekat untuk meminta salaman dan berswafoto dengan Atikoh.

Menyambut kedatangan Atikoh, massa juga mengibarkan bendera merah putih mini. Satgas Cakra Buana PDI Perjuangan (PDIP) membentuk barikade agar Atikoh bisa melenggang menuju lokasi senam.

Kedatangan mantan wartawati itu juga disambut oleh Ketua DPC PDIP Semarang Hendrar Prihadi.

Atikoh langsung bergabung ke atas panggung bersama Walkot Semarang yang akrab disapa Mbak Ita untuk melakukan senam Sicita.

Istri mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu pun penuh semangat mengikuti setiap gerakan yang diperagakan instruktur senam.

Setelah melakukan senam Sicita, Atikoh menyampaikan sambutannya. Ia mengimbau para ibu untuk menerapkan gaya hidup sehat guna mencegah stunting. Termasuk, soal makanan yang harus dikonsumsi terutama telur yang menurut dia kaya akan protein. 

Menurut Atikoh, pencegahan stunting yang paling efektif dimulai dari bayi saat berada di dalam kandungan, bukan setelah lahir. 

“Yang penting ketika di kandungan karena seribu hari kehidupan pertama itu mulainya ketika bayi itu masih di kandungan, bukan justru ketika sudah lahir,” ujarnya.

Karena itu, kata Atikoh, gizi ibu hamil itu penting untuk diperhatian. Salah satunya dengan mengonsumsi telur. 

“Sebetulnya di sekeliling kita banyak sekali superfood yang bisa dimanfaatkan, ya, kalau yang terutama sebetulnya itu kayak telur,” kata dia.

Selanjutnya, Atikoh bersama massa juga melakukan flashmob dengan iringan lagu “Jar Jar Jar, ayo pilih Ganjar. Kita dukung Ganjar, kita pilih Ganjar untuk presidennya,”. Suasana keceriaanterasa dengan lirik lagu yang mengajak semua untuk memilih Ganjar.

Setelah melakukan flashmob, Atikoh kemudian membagikan tiga butir telur kepada ratusan ibu-ibu yang ada di lokasi. Pembagian telur tersebut dalam rangka mencegah stunting. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *