Atikah Ganjar Ungkap Banyak Keluhan dari Warga Tidak Mampu yang tak Mendapat Bantuan Sosial (Bansos)

  • Bagikan

Calon Ibu Negara Siti Atikah Supriyanti Ganjar bertemu dengan ribuan warga Metro Lampung, Rabu (10/1/2024). Pada kesempatan itu, Atikah mengungkapkan banyak warga tak mampu tidak mendapatkan Bansos. (Foto : TPN)

Kota Metro – HARIANINDONESIA.ID –

Calon Ibu Negara Siti Atikoh Suprianti Ganjar Pranowo nengungkapkan bahwa dirinya dan suami, Ganjar Pranowo banyak mendapat keluhan dari warga tak mampu di berbagai daerah yang tidak mendapatkan Bantuan Sosial (Bansos) dari Pemerintah.

“Misalnya, banyak keluhan yang langsung datang ke saya maupun ke Mas Ganjar atau lewat DM lewat WhatsApp, Bu, saya itu tidak mampu, tetapi, kok, tidak mendapatkan bansos,” kata Atikoh saat menyapa ratusan warga di Kota Metro, Lampung, Rabu (10/1/2024).

Bahkan, kata Atikoh, bansos yang disalurkan malah salah sasaran. Sebab, orang tidak mampu justru tak menerima bantuan dari pemerintah.

“Kami sering mendengar keluhan soal anak yang tidak mampu ingin sekolah, tetapi tidak terdaftar dalam Kartu Indonesia Pintar (KIP),” urai Atikah lebih lanjut.

Pada kesempatan itu, Atikoh mengatakan bahwa paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud sudah punya solusi menyelesaikan ketidakmerataan dan kasus salah sasaran pembagian bansos di tingkat rakyat, yakni melalui penggunaan KTP Sakti.

“Jadi, menjawab itu, Ganjar-Mahfud nanti akan memiliki KTP Sakti. Ini KTP kita sudah punya, kemudian ibu-ibu yang menerima manfaat juga memiliki KIP dan KIS yang sendiri-sendiri semua, kan? Kartu Tani untuk menebus pupuk bersubsidi nanti akan diintegrasikan dalam KTP Sakti,” kata dia.

“Jadi, KTP sakti itu satu KTP, satu identitas, tetapi untuk seluruhnya. Datanya juga terupdate, jadi yang mendapatkan manfaat itu masyarakat yang benar benar membutuhkan,” ujar Atikoh.

Selanjutnya, dia dalam pidato menyosialisasikan program Ganjar-Mahfud lain soal Satu Desa Satu Fasilitas Kesehatan Satu Nakes.

SIMAK JUGA :  Pidato Kenegaraan Pakai Baju Baduy, Uday Suhada : Suku Baduy Merasa Dihormati Presiden

Menurutnya, program ini penting diwujudkan agar warga desa tidak perlu pergi ke kota untuk mengakses fasilitas kesehatan berkualitas.

“Daerah-daerah yang ternyata di desanya belum ada fasilitas kesehatan, sehingga kalau ada penduduknya sakit harus ke kota. Ketika terutama ketika ada ibu mau melahirkan. Sudah tempatnya jauh, tidak punya alat transportasi, ini tentu membuat risiko dari melahirkan itu ada risiko nyawa baik nyawa si ibu maupun nyawa si anak. Ini adalah salah satu upaya yang diberikan oleh program dari Ganjar-Mahfud,” ujarnya.

Atikoh kemudian dalam pidato menyosialisasikan program Ganjar-Mahfud untuk menurunkan angka kemiskinan melalui pendidikan.

Dia menyebut paslon yang didukung PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo itu ingin anak dari kalangan miskin bisa mudah mengakses pendidikan tinggi dengan harapan bisa membantu perekonomian keluarga.

“Ganjar-Mahfud sangat konsentrasi di sisi pendidikan. Ini banyak juga terkait dengan pengalaman pribadi, pengalaman pribadi Mas Ganjar, pengalaman pribadi saya bagaimana kita harus berjuang luar biasa agar tetap bisa memiliki pendidikan tinggi, sementara orang tua kita bukan orang tua yang berlebih, bukan orang tua yang mampu,” kata Atikoh.

Setelah menyosialisasikan program, Atikoh melanjutkan kegiatannya dengan membuka Pasar Murah yang menjual telur dan minyak goreng bagi warga sekitar.

Warga tampak antusias menghadiri Pasar Murah sehingga mereka bisa membeli kebutuhan pokok secara terjangkau. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *