Arsjad Pujikan Sikap Sekretariat yang Tabah, Jujur dan Setia dalam Menyiasati Dinamika Kadin Indonesia

KETUA Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid bersama para Sekretariat Kadin Indonesia memperingati HUT Kadin ke 56 secara sederhana, Selasa (24/9/2024). Peringatan ini juga sekaligus keprihatinan atas nusibah yang menimpa Kadin Indonesia. (Foto : Screenshoot IG Arsjad Rasjid)

JAKARTA – Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid memujikan sikap para anggota sekretariat menyikapi dinamika yang melanda Kadin Indonesia.

Arsjad menyebut sikap para anggota Sekretariat Kadin tersebut dengan kata Tabah, Jujur dan Setia, yang merupakan kristalisasi nilai nilai luhur organisasi Kadin.

“Saya berterimakasih kepada teman Sekretariat Kadin Indonesia (SKI) yang memegang teguh nilai nilai luhur Kadin dalam menyikapi dinamika organisasi,” sebut Arsjad melalui akun IG pribadinya @arsjadrasjid, Selasa (24/9/2024).

Pendapat pribadi ini disampaikan Arsjad disela sela peringatan HUT Kadin Indonesia ke 56 di Sekretariat Kadin Indonesia Lantai 3 Menara Kadin Indonesia Jalan Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan, 24/9/2024.

Peringatan HUT Kadin digelar secara sangat sederhana dan diinisasi oleh para staf SKI. Meski sederhana, suasana peringatan HUT sangat meriah dengan sikap antusias para staf yang hadir.

Arsjad memaparlan pandangan pribadinya terhadap sikap para anggota SKI yang tetap Sabar, Tabah dan Setia kepada Kadin Indonesia.

Sebagaimana diketahui Kadin Indonesia terbelah setelah kubu Anindya Bakrie mendeklarasikan diri juga sebagai Kadin Indonesia melalui Munaslub, Sabtu (13/9/2024) lalu di Hotel St Regist.

Sejak itu, organisasi Kadin Indonesia pecah dua, meski secara legalitas Kadin Indonesia masih satu dibawah kepemimpinan Arsjad Rasjid.

Anin membuat klaim bahwa dirinya adalah Kadin yang sah karena dipilih oleh 14, 18, 21 dan 28 Kadin Propinsi serta 25 Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin.

Arsjad menegaskan bahwa Kadin hasil munaslub tidak sah. Sebab 21 Kadin Propinsi ada dibelakangnya.

Ke 21 Kadin tersebut adalah :

1. Bengkulu, Bapak Ahmad Irfansyah
2. DI Yogyakarta, Ibu GKR. Mangkubumi
3. DKI Jakarta, Ibu Diana Dewi
4. Gorontalo, Bapak Muhalim Djafar Litty
5. Jambi, Bapak H. Usman Sulaiman
6. Jawa Barat, Bapak Cucu Sutara
7. Jawa Tengah, Bapak Harry Nuryanto Soediro
8. Jawa Timur, Bapak Adik Dwi Putranto
9. Kalimantan Barat, Bapak Arya Rizqi Darsono
10. Kalimantan Selatan, Ibu Shinta Laksmi Dewi
11. Kalimantan Timur, Ibu Dayang Donna Faroek
12. Maluku, Bapak Muhammad Armin Syarif Latuconsina13. Maluku Utara, Bapak Umar Ali Lessy
14. NTT, Bapak Bobby Lianto
15. Papua, Bapak Ronald Antonio
16. Papua Barat, Ibu Suriyati Faisal
17. Riau, Bapak Masuri
18. Sulawesi Tengah, Bapak H. M. Nur DG. Rahmatu
19. Sulawesi Tenggara, Bapak Anton Timbang
20. Sulawesi Utara, Bapak Rio Dondokambey
21. Papua Barat Daya, Bapak Darwanto

SIMAK JUGA :  Kadin Indonesia Kirim Surat ke Presiden Prabowo, Senin Besok, Terkait Pelaksanaan Munas IX Kadin

Sejak Anindya melarang Arsjad Rasjid berkantor di Lantai 24 dan 29 Menara Kadin praktis kegiatan SKI jadi kucar kacir, karena kantor di Lantai 3 yang disewa Arsjad secara pribadi tidak mampu menampung personil SKI yang jumlahnya mencapai 85 orang terdiri dari ahli dibidangnya.

Kegiatan SKI kemudian dipecah ke sejumlah perkantoran di kawasan Mega Kuningan dan SCBD.

Saat Harianindonesia.id berkunjung ke satu sekretariat Kadin Indonesia Arsjad Rasjid di kawasan Mega Kuningan terlihat para SKI tersebut bekerja di ruangan yang lumayan luas tetapi terlihat padat karena jumlah personil SKI yang cukup banyak.

Kadin Indonesia Arsjad Rasjid memang menyebarkan kegiatan SKI ke sejumlah gedung karena belum mendapatkan gedung yang representatif.

Semua pelayanan ke-Kadin-an memang masih dilayani Kadin Indonesia Arsjad Rasjid karena semua legalitas pelayanan memang atas nama Arsjad Rasjid, seperti Nomor Rekening, NPWP dan dokumen sah lainnya.

Sebuah sumber mengemukakan bahwa akan sulit bagi Anin menjalankan administrasi Kadin karena keabsahannya tidak mungkin diterima pihak perbankan dan perpajakan. Sebab masih atas nama Arsjad Rasjid.

Anin tidak mungkin membuat nomor rekening dan NPWP baru terkait pengesahan dokumen seperti dicantumkan dalam Keppres 18 tahun 2022.

“Tapi Keppres 18 tahun 2022 bukan juga sebagai bentuk keabsahan Kadin Indonesia Arsjad Rasjid tetapi juga merupakan pengesahan atas revisi AD ART Kadin,” ujar sumber itu.

Akan sulit melakukan revisi Keppres 18 tahun 2022 dengan atas landasan dan kebutuhan pengesahan kepengurusan Anind Bakrie semata.

Selain membutuhkan waktu yang panjang untuk mengusulkan revisi, penerbitan Keppres baru tentang Kadin balik lagi membutuhkan persetujuan dari mayoritas Kadin Propinsi dan ALB Kadin. (*)

Rizal Basri
Editor : Tata Tanur