Syaharman Zanhar : Ketrampilan Manajerial dan Dana Kunci Sukses Kepemimpinan Organisasi

  • Bagikan

SYAHARMAN ZANHAR

PADANG (Harianindonesia.id) : Ketua DPW PKDP Sumbar Syaharman Zanhar menilai kemampuan manajerial dan dana adalah kunci dari sukses kepemimpinan, termasuk mengelola organisasi kemasyarakatan seperti PKDP.

“Tidak dapat dipungkiri bahwa kemampuan manajerial dan kesiapan pendanaan sangat menentukan suksesnya kepemimpinan organisasi kemasyarakatan. Tanpa kemampuan dua hal itu, mustahil bisa sukses,” ujar Syaharman melalui jaringan WhatsApp pribadinya kepada Harianindonesia.id, Rabu (7/12/2022) di Padang.

Wartawan senior yang memulai karir jurnalistik sebagai wartawan cilik pada era pemerintahan Bupati Anas Malik (alm) ini dimintakan tanggapan, pandangan dan pendapatnya tentang profilisasi seorang Calon Ketua Umum DPP PKDP yang akan dipilih pada Mubes VI di Padang, Pariaman dan Padang Pariaman, 25 Februari – 3 Maret 2023.

Pelaksanaan Mubes sebagai pernah dirilis dari keterangan Ketua Panitia Pelaksana Mubes VI DPP PKDP Indonesia Rustian, sudah dimulai dari sejak 25 Februari 2023 dalam bentuk kegiatan lomba dan iven lainnya dengan lokasi disebar disejumlah kecamatan di Padang Pariaman dan kota Pariaman.

Sementara pembukaan Mubes akan dilaksanakan di Hotel Truntum Padang 1 Maret 2023 dan penutupan sekaligus pengukuhan Ketua umum terpilih pada 3 Maret 2023. Mubes, sebut Rustian, akan dihadiri oleh sejumlah menteri.

Tak ada yang Sempurna

Syaharman menyatakan bahwa impian para peserta Mubes PKDP untuk mencari dan mendapatkan figur Ketua Umum yang sempurna tidak akan pernah bisa dicapai. Sebab jamaknya seorang manusia pasti memiliki kelemahan dan kekurangan.

Namun secara organisasi, kata anggota Dewan Pertimbangan Kadin Sumbar periode 2022 – 2027 ini, sosok Caketum itu bisa dilihat dari kemampuan manajerialnya dalam mengelola usaha dan organisasi.

Kompetensi manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi. Kompetensi manajerial digabungkan dengan kompetensi teknis dan sosial kultural akan menjadi faktor penentu keberhasilan organisasi.

Kompetensi manajerial terdiri dari Integritas, Kerja sama, Komunikasi, Berorientasi pada hasil, Pelayanan Publik, Pengembangan diri dan orang lain, Mengelola Perubahan dan Pengambilan Keputusan.

SIMAK JUGA :  Rafifah Asylah Ashadi Raih Juara Osebi Menulis Cerpen Tingkat Nasional

“Jika seseorang, termasuk Caketum DPP PKDP Indonesia memiliki kapasitas atau kompetensi manajerial ini maka dapat dipastikan dia akan sukses memimpin dan membawa perubahan pada kemajuan organisasi ughang Piaman ini ke depannya,” papar Ketua DPD HNSI Sumbar ini.

Aspek kedua yang dinilai cukup dominan dalam menunjang kepemimpinan organisasi kemasyarakatan atau paguyuban adalah soal kemampuan pendanaan.

“Seorang Ketua organisasi itu harus memiliki saku salapan. Satu tinggal di rumah dan satu tinggal di perusahaan, enam lainnya dibawa kemana mana. Enam saku itu nantinya yang akan menjadi sumber pendukung kegiatan organisasi,” kata Syaharman mentamsilkan kapasitas pendanaan itu.

Tanpa memiliki dua kompetensi di atas, manajerial dan pendanaan, lanjut Syaharman mustahil kepemimpinan sebuah organisasi, termasuk di PKDP bisa berjalan maksimal atau sesuai dengan harapan.

Syaharman yang sejak awal PKDP didirikan sudah berkontribusi, termasuk saat jadi mahasisa bergabung dengan Ikatan Mahasiswa Pariaman (IMAPAR) menambahkan secara spesifik satu lagi persyaratan seorang Caketum PKDP yakni pandai balagu.

Pandai balagu, bukan hanya bisa bernyanyi, tetapi mampu mengkomunikasikan kondisi organisasi dan warga yang dipimpinnya secara santun tanpa menghilangkan kewibawaan yang bersangkutan.

“Poin dari saya tentang sisi pandai balagu ini adalah kucindan murah. Murah senyum, murah sapa, murah kepeang dan murah lainnya. Baru nama PKDP itu akan berkibar kemana mana,” ujar Alumni Fakultas Ilmu Politik sebuah perguruan tinggi di Padang ini.

Secara kelembahaan, tambah Syaharman, DPP PKDP juga harus mengembangkan kegiatan usaha untuk menopang kegiatan organisasi, seperti dilakukan oleh DPP Muhammadiyah.

Misalnya, membuat perusahaan terbatas (PT), yayasan dan Koperasi, Gedung serbaguna, lapau, surau dan Sekretariat. “Jadi, dari kegiatan yang dibuat akan menghasilkan uang yang bisa dipakai untuk membiayai kegiatan organisasi,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Syaharman, tugas dari peserta Mubes memilih calon ketum yang memiliki visi seperti yang dia sampaikan tadi. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *