Biro Kesra Setda Kalteng Gelar Pembinaan Pemuda Remaja Antar Agama

  • Bagikan

Tamiang Layang – Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Kegiatan Pembinaan Pemuda Remaja Antar Agama, di Aula Gedung Pertemuan Umum (GPU) Mantawara Tamiang Layang, Kamis (28/10/2021).

Turut hadir dalam acara kegiatan, Kepalan Kemenag Kabupaten Barito Timur, H. Abdul Majid Rahimi, S. Ag, para undangan lainnya, serta para peserta kegiatan Pemuda Remaja Antar Agama.

Hal tersebut, dikatakan Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kabag Bina Mental Spiritual Biro Kesra Setda Provinsi Kalteng, Drs. Achmad Hairudin, M. Si bahwa kegiatan tersebut telah mengambil Tema, “Peran Pemuda Remaja Lintas Agama Dalam Mewujudkan Moderasi Beragama di Kalimantan Tengah”.

“Pembinaan Pemuda Remaja Antar Agama merupakan sarana untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), dan menjadi tanggung jawab kita bersama dalam mendidik dan membentuk pemuda/remaja untuk menjadi generasi yang sehat, cerdas, kreatif dan mandiri dalam mengenal agama sebagai basis dalam pertumbuhan rohani, kemudian mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi insan yang tangguh dan kuat serta diharapkan sebagai generasi penerus untuk melanjutkan pembangunan Bangsa Indonesia”.

Selanjutnya, kemajemukan di Indonesia tidak bisa hanya disikapi dengan prinsip keadilan, melainkan juga dengan prinsip kebaikan. Keadilan adalah
keseimbangan dan ketidak berpihakan dalam menata kehidupan dengan asas hukum dan kepastian di dalamnya. Akan tetapi, keadilan atas danya hukum formalitas hitam-putih secara rigid
dan itu pun juga tidak cukup jika tidak dibarengi dengan kebaikan, yaitu unsur melandasi prinsip
keadilan.

“Kami berharap melalui ilmu yang didapat dalam kegiatan ini, dapat membawa dampak positif bagi generasi muda terkhusus generasi muda di Kalimantan Tengah”, ungkap Achmad Hairudin.

Sementara, Kepala Kemenag Kabupaten Barito Timur, H. Abdul Majid Rahimi, S. Ag saat diwawancara usai kegiatan menjelaskan, moderasi beragama dapat dipahami sebagai cara pandang, sikap, dan perilaku mengambil posisi ditengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama. Moderasi beragama harus dipahami sebagai sikap beragama yang seimbang antara pengamalan agama sendiri dan penghormatan kepada praktik beragama orang lain yang berbeda keyakinannya, ucap Abdul Majid Rahimi.

SIMAK JUGA :  Pramuka Diajak Bijak Bermedsos Oleh Polda Kalteng

“Mengapa moderasi beragama diperlukan, moderasi beragama adalah upaya mengembalikan pemahaman dan praktik beragama agar sesuai dengan esensinya, yakni untuk menjaga harkat, martabat, dan peradaban manusia, bukan sebaliknya. Agama tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang justru merusak peradaban, sebab sejak diturunkan agama pada hakikatnya ditujukan untuk membangun peradaban itu sendiri. Moderasi beragama diperlukan karena sikap ekstrem dalam beragama tidak sesuai dengan esensi ajaran agama itu sendiri. Perilaku ekstrem atas nama agama juga sering mengakibatkan lahirnya konflik, rasa benci, intoleransi, dan bahkan peperangan yang memusnahkan peradaban. Sikap-sikap seperti itulah yang perlu dimoderasi”.

Tujuan moderasi beragama itu adalah, yakni beragama yang manusiawi, sesuai fitrah dan harkat martabat sebagai manusia, beragama yang frofetis, sesuai dengan nilai universal, beragama yang living membumi, tidak formalitas dan tidak indentitas-simbolis apalagi programatis dan tidak berhadap-hadapan dengan budaya, adat istiadat.

Adapun, peran pemuda lintas agama dalam moderasi beragama, adalah menjunjung tinggi kesetiaan kepada agama bangsa dan negara, memperkuat landasan atau dasar-dasar (aturan, etika bersama) tentang kerukunan internal dan antar umat beragama, membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk upaya untuk hidup rukun dalam bingkai teologi yang ideal untuk menciptakan kebersamaan dan sikap toleransi, lanjutnya.

“Abdul Majid, berharap kepada para peserta kegiatan, nantinya dapat memberikan saran dan pendapat kepada masyarakat terkait moderasi beragama agar masyarakat mengetahui apa sih moderasi beragama tersebut”, pungkas Abdul (sunin)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *