WAG Top100 Siapkan Tujuh Calon Gubernur Pengganjal Mahyeldi pada 2024

  • Bagikan

PADANG – Sebuah grup WA terbesar di Sumbar karena kapasitas membernya yang sangat mumpuni yakni Top100 menyiapkan tujuh orang anggotanya menjadi pesaing Gubernur Sumbar Mahyeldi pada pemilihan serentak (Pilser) 2024 mendatang, melalui rilisnya, Ahad (19/2/2022).

Ketujuh nama yang diusung itu adalah Andre Rosiade, anggota DPRRI Partai Gerindra dari Dapil I Sumbar dan Ketua DPW Partai Gerindra Sumbar yang dikenal sebagai legislator paling aktif membahasakan komunikasi dirinya dengan masyarakat.

Hampir setiap hari ada saja keluar berita tentang aksi Andre terkait dengan ‘pembelaan’ terhadap keprihatinan rakyat dan termasuk pengobatan hingga berbagai jenis bantuan.

Atas kreatifitas berpolitik cerdas itu, nama Andre Rosiade yang pernah jadi bakal calon Walikota Padang Mahyeldi, kini menempel jadi calon ‘head to head’ dengan Mahyeldi jika jadi berpasangan dengan Fadly Amran atau tetap dengan pasangan kini, Audy Joinaldy

“Atas dasar bobot bebet politik seperti itu, kami anjungkan Andre Rosiade sebagai pesaing utama Mahyeldi pada Pilser 2024 mendatang bersama enam nama lainnya,” ujar Jubir Top100 Adrian Toaik.

Nama kedua yang bakal mengganggu elektibitas Mahyeldi adalah Khairul Jasmi. Dia adalah wartawan senior Sumbar peraih hadiah jurnalistik tertinggi, Adinegoro.

Kini, Kaje begitu namanya sering dipanggil menjabat sebagai Komisaris PT Semen Padang dan masih aktif menjadi Pemimpin Redaksi Harian Singgalang Padang.

Kaje sejak didaulat menjadi Presiden Wartawan di Padang sudah malang melintang membangun kekuatan komunikasi dengan para elit yang berkuasa di Indonesia.

“Suara Kaje dikenal Jakarta sebagai refresentasi suara Sumbar. Indak kato Kaje, maka Jakarta pun berkata indak. Begitulah kekuatan urang Tanah Datar satu ini,” jelas Toaik.

Nama ketiga adalah H Miko Kamal, mantan aktifis hukum dan kemanusiaan yang kini menjadi salah satu tokoh diperhitungkan di Sumbar karena kedekatannya dengan Gubernur Mahyeldi.

Banyak trik trik cantiknya yang menjadi pelor Gubernur Mahyeldi dalam pengambilan keputusan strategis, terutama terkait dalam wacana hukum.

“Tetapi nama putra VII Koto Sungai Sarik Padang Pariaman ini berpotensi mengganggu suara Mahyeldi jika terjadi ‘bumerang Politik’ antara Miko Kamal dan Mahyeldi menjelang Pilser 2024,” jelas Toaik.

Nama keempat adalah Laksamana Pertama (purn) H Hargianto, mantan Danlantamal II Padang, yang kini sudah menjadi Penghulu di Kampungnya, Agam, dan telah memiliki sayap kuat di LKAAM Sumbar.

Hargianto yang dikenal dengan buku larisnya : Mantan Stokar jadi Nakoda Kapal Perang ini selama menjabat orang pertama di Pangkalan Utama Angkatan Laut di Padang sudah menunjukan keberpihakannya kepada masyarakat Bahari, yang notabene menjadi penyumbang suara besar dalam konstestasi pemilihan Gubernur Sumbar.

Har, begitu dia dipanggil sejawatnya, memiliki satu visi besar membangun kekuatan para penghulu di dunia, sebagai satu kekuatan ril tungku tigo sajarangan di Ranah Minangkabau.

SIMAK JUGA :  Vanessa Angel Resmi Ditahan, Ayahanda Siap Jadi Jaminan

Nama Kelima adalah Sutan Riska, kini Bupati Dharmasraya, kepala daerah yang dikenal dekat Presiden Jokowi karena keberhasilannya mempertahankan ‘warna merah’ di bumi Minangkabau.

Sutan, anak muda tangguh dikenal punya banyak terobosan di daerahnya, terakhir memprakarsai pembukaan jalan tol Dharmasraya Jambi dan Riau.

Sutan memiliki kecakapan dalam mengeloborasi persoalan di daerah dengan tetangganya, sehingga keterbatas yang dimiliki kemudian menjadi keunggulan bersama.

Secara politik, Kader PDI tangguh ini memiliki kemampuan manuver luar biasa sehingga oleh sepak terjangnya terjadi perubahan peta politik luar biasa pada Dapil Sumbar 6.

Jika Sutan menyebut satu kali saja keinginan maju jadi Gubernur, suara rakyat di kawasan Selatan Sumbar akan beralih kepada dirinya, termasuk sampai ke Sijunjung, Sawahlunto dan sebagian Solok.

Nama keenam adalah Irfiandi Arbi, mantan bupati 50 kota, mantan aktifis KNPI dan tokoh ninik mamak 50 kota, adalah tokoh pertama yang mendeklerasikan dirinya maju jadi penghalang Mahyeldi maju kedua kalinya.

Pak Pati, begitu dia dipanggil sampai hari ini, mengaku banyak diminta berbagai kalangan untuk maju, setidaknya untuk menyatukan suara di regional Payakumbuh.

Tokoh berpembawaan tenang tetapi tiba tiba bisa memunculkan gerakan panas, memang bakal menjadi ancaman bagi kubu Mahyeldi. Sebab sebagian besar pemilik mandat pemilihan gubernur dari 50 kota ada ditangannya.

Nama ketujuh adalah Doni Oskaria, sayap kanan Pengusaha kaya Chairul Tanjung, pemilik bisnis Trans Mart dan Trans TV.

Doni adalah sosok pengusaha yang biasa mengolah kawasan kosong menjadi berisi dan mahal jual. Pikiran arsitektur ekonominya sangat mumpuni. Dia tau cara membangun dan mencari dana untuk membangun.

Kini Doni dipercaya memimpin holding kepariwisataan Indonesia dengan anggota dari kalangan perhotelan, penerbangan, bandara dan stake holder lainnya.

Bicara peran Doni di Sumatera Barat jika menjadi gubernur adalah seperti pepatah Minang mambaliakan tampuak ka Pinangnyo. Sebab jika dibulakbalik bicara potensi Sumbar itu adalah di sektor pariwisata. Jadi sangat tepat jika WAG Top100 merekomendasikan nama putra Sangka ini menjadi gubernur.

Apa kata Peneliti Spektrum Politica Andri Rusta tentang Tujuh nama Cagub yang direkomendasikan WAG TOP100 ini?

“Tujuh nama itu sudah memiliki modal 3T plus 1T, jika ini mengerucut jadi satu atau dua nama saja, maka Pilkada 2024, Buya Gub bisa tidak aman elektabilitas-nya,” ujar Andri Rusta.

Tetapi ada dua nama lagi yang tak terlihat oleh WAG Top100 dari pusaran Pilser 2024 mendatang.

Jika terjadi parang basosoh antara Mahyeldi dan Wakilnya Audy Joinaldy, maka pasar diluar mempertaruhkan Audy berpasangan dengan Wako Pariaman Genius Umar dan dipastikan akan mampu menahan laju Mahyeldi pada Pilser 2024.

Kita tunggu saja masa itu tiba (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *