Sumbar Penuhi Standard Tes Covid-19 WHO, Tapi Resiko Penyebaran Tinggi

  • Bagikan

Seorang warga Sumbar sedang melakukan tes swab Covid-19. WHO menyebut tes Covid-19 di Sumbar sudah memenuhi standard. (Foto : HI/AWE)

JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut tes Covid-19 di Sumbar sudah memenuhi standard bersama empat propinsi lain, yakni satu penduduk per 1000 populasi per pekan.

Tetapi WHO juga mengingatkan bahwa angka terkonfirmasi Covid-19 di Sumbar dan empat Propinsi lain tersebut masih relatif tinggi. Dengan demikian resiko penyebarannya juga dalam tahap mengkuatirkan.

Dalam laporan yang dirilis WHO per 7 Juli, lima provinsi itu antara lain DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sumatera Barat, Papua Barat, dan Riau.

Tetapi angka tes lima provinsi itu melebihi standar WHO dalam tiga pekan terakhir.

“Deteksi kasus minimum ini dicapai di DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sumatera Barat, Barat Papua dan Riau selama tiga minggu terakhir,” tulis WHO seperti dikutip CNNIndonesia.com, Kamis (8/7).

Meski demikian, dalam laporannya, WHO mencatat tingkat positivity rate atau rasio positif di lima provinsi tersebut masih berada di atas 5 persen.

Dengan demikian, risiko penularan di lima wilayah itu masih tinggi. “Provinsi-provinsi tersebut masih memiliki uji proporsi positif lebih dari 5 persen, yang berarti penularan di masyarakat masih sangat tinggi,” demikian kata WHO.

WHO turut merangkum angka fluktuasi rasio positif secara nasional sejak November 2020. Angka rasio positif sempat mencapai puncak pada pertengahan Februari 2021, di angka 30,5 persen.

Angka tersebut sempat turun sampai 9 persen. Lalu naik kurang dari 20 persen pada 11 Maret, sebelum kemudian meningkat pesat pada bulan Juni dengan risiko penularan tinggi menurut WHO.

Hingga 4 Juli, angkanya mencapai 23,5 persen. Namun, angka itu hanya representatif jika jumlah tes memenuhi standar 1 tes penduduk per 1000 populasi perpekan.

SIMAK JUGA :  Breaking News : Ketua KPU RI Arief Budiman Positif Covid-19

“Persentase sampel positif dapat diinterpretasikan secara akurat hanya dengan pengawasan dan pengujian yang komprehensif dalam urutan: satu orang diuji per 1000 populasi per minggu,” kata WHO.

WHO juga mencatat masih ada tenaga kesehatan (nakes) di 16 provinsi Indonesia yang belum menerima suntikan vaksin Covid-19.

Provinsi tersebut antara lain Aceh, Papua, Maluku, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Papua Barat, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, dan Lampung. (*)

/Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *