Inggris Berduka, Pangeran Philip Meninggal Dunia, Apa Perannya dalam Perang Dunia?

  • Bagikan

Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II

LONDON – Kabar duka cita datang dari Kerajaan Inggris. Suami Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip, meninggal dunia dalam usia 99 tahun pada Jumat (9/4/2021).

Dilansir dari kantor berita AFP, kematian Pangeran Philip dikonfirmasi oleh Istana Buckingham. Sebelumnya Pangeran Philip sempat dibawa di rumah sakit pada 16 Februari 2021 dan pulang setelah dirawat inap selama sebulan.

Saat itu ia opname karena sakit jantung yang sudah diderita sebelumnya dan infeksi.

Pangeran Philip yang menikah dengan Ratu Elizabeth II selama hampir delapan dekade, pensiun dari tugas-tugas Kerajaan Inggris pada 2017 dalam usia 96 tahun.

Pangeran Philip telah menjadi suami Ratu Elizabeth selama lebih dari tujuh dekade.

Tetapi sebelum Ratu naik tahta pada 1952, pernikahannya pada 1947 sempat memicu ketegangan di antara beberapa orang yang mengkhawatirkan hubungan politiknya serta akar Jermannya.

Dalam serial The Crown, Pangeran Philip diperankan oleh Tobias Menzies dan Matt Smith, tetapi apa lagi yang kita ketahui tentangnya?

Berikut profil dan biografi Pangeran Philip Duke of Edinburgh, dikutip dari britishheritage.com.

Masa Kecil Pangeran Philip

Pangeran Philip lahir di Corfu, Yunani pada 10 Juni 1921. Ia adalah putra tunggal Pangeran Andrew dari Yunani.

Ibunya adalah Putri Alice dari Battenberg. Oleh karena itu, Philip menyandang gelar ‘Pangeran Yunani dan Denmark’.

Di usia 18 bulan, Pangeran Philip dan keluarganya harus meninggalkan Yunani.
Yunani saat itu menjadi tidak stabil secara politik dan pamannya, Raja Yunani, Konstantinus I, terpaksa turun tahta.

Khawatir akan keselamatan keluarga, paman Pangeran Philip, Raja George V memerintahkan kapal Angkatan Laut Kerajaan untuk membawa mereka.

Pangeran Philip muda dibawa ke tempat yang aman di tempat tidur yang terbuat dari kotak oranye.

Gelar Duke Pangeran Philip

Selama Perang Dunia Pertama, Pangeran Louis dari Battenberg, kakek Pangeran Philip, mengubah nama keluarga menjadi Mountbatten.

Pangeran Phillip mengadopsi nama ini ketika dia dinaturalisasi dan melepaskan gelar Kerajaannya untuk menikahi Putri Elizabeth.

Setelah pernikahannya, Pangeran Phillip dianugerahi gelar Duke of Edinburgh, Earl of Merioneth, dan Baron Greenwich.

Pengumuman kerajaan bahwa Pangeran Philip telah meninggal dunia

Karier Angkatan Laut Pangeran Philip

Pangeran Philip bergabung dengan Angkatan Laut Kerajaan sebagai kadet pada 1939.

Ia mengikuti jejak kakeknya, Pangeran Louis yang merupakan Laksamana Armada dan Penguasa Laut Pertama.

Setelah menyelesaikan pelatihan awalnya di bawah naungan Kadet Terbaik, Pangeran Philip menghabiskan enam bulan di Samudra Hindia sebagai Midshipman di atas kapal perang HMS RAMILLIES pada tahun 1940.

Pangeran Philip kemudian dipromosikan menjadi sub-letnan dan diangkat ditugaskan di kapal penghancur HMS WALLACE.

Pada 1942, ia menjadi Letnan Satu kapal di usia 21 tahun dan tahun 1952 dipromosikan menjadi Komandan. Namun, karier angkatan lautnya berakhir setelah kematian ayah mertuanya, Raja George VI.

Peran Pangeran Philip dalam Perang Dunia Kedua

Pada usia 17 tahun, Pangeran Philip bergabung dengan kapal perang HMS VALIANT, yang bertempur di Pertempuran Cape Matapan.

Philip bertanggung jawab atas kontrol lampu sorot kapal, memungkinkan VALIANT untuk menentukan kapal musuh dalam kegelapan.

Untuk pekerjaan ini, dia disebutkan dalam berita tertulis.

Pangeran Philip kemudian diangkat menjadi Letnan Satu dari kapal perusak kelas W, HMS WHELP, yang dikirim di Teluk Tokyo ketika Jepang menandatangani penyerahannya.

Pernikahan Pangeran Philip dengan Putri Elizabeth

SIMAK JUGA :  GARUDA Dukung Ganjar-Mahfud, Gatot Eddy : Anak Muda Harus Aktif di Pilpres

Pada Juli 1947, pertunangan Letnan Philip Mountbatten dengan Putri Elizabeth diumumkan.

Empat bulan kemudian, pada 20 November, mereka menikah di Westminster Abbey.

Putri Elizabeth dan Duke of Edinburgh menghabiskan sebagian dari bulan madu mereka di Broadlands di Hampshire, rumah Earl Mountbatten dari Burma dan Birkhall, yang terletak di kawasan Balmoral.

Anak-anak Pangeran Philip dan Elizabeth

Ratu dan Pangeran Philip memiliki empat anak, yaitu Pangeran Charles, Pangeran Wales lahir yang lahir tahun 1948.

Putri Anne, Putri Kerajaan, lahir dua tahun kemudian.

Setelah naik takhta, pasangan itu memiliki dua anak lagi: Pangeran Andrew, Duke of York, lahir pada tahun 1960, dan Pangeran Edward, Earl of Wessex, lahir pada tahun 1964.

Pangeran Philip sangat tertarik pada sains, industri, dan teknik.

Dia telah mengunjungi stasiun penelitian dan laboratorium, tambang dan pabrik batubara, pekerjaan teknik, dan pabrik industri – semuanya dengan tujuan untuk memahami, dan berkontribusi pada peningkatan, kehidupan industri Inggris.

Masalah lingkungan dan konservasi juga menjadi perhatian besar Pangeran Philip.

Khawatir dengan polusi asap knalpot, ia mulai menggunakan mobil listrik pada 1960-an.

Sejak mengunjungi Antartika dan Atlantik Selatan pada tahun 1956-57, Pangeran Philip telah mengabdikan dirinya untuk meningkatkan kesadaran publik tentang hubungan manusia dengan lingkungan.

Duke juga merupakan olahragawan yang rajin dan suka polo, mengemudi kereta, dan berlayar.

Dia juga seorang pilot yang memenuhi syarat dan merupakan anggota pertama dari keluarga Kerajaan yang pernah terbang dari Taman Istana Buckingham dengan helikopter.

Saat Pangeran Philip masih dirawat di rumah sakit, wawancara menghebohkan Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan Oprah Winfrey beredar di publik Amerika Serikat.

Namun, hasil wawancara itu tak akan disiarkan jika Pangeran Philip meninggal.

Perlu diketahui,Pangeran Philip adalah suami Ratu Elizabeth II, yang notabene adalah kakek Harry dan Meghan.

Gayle King, yang adalah teman Meghan, memberikan pembelaan menanggapi komentar salah satu pendengar radionya.

Saat itu, si pendengar menuturkan tayangan wawancara pada 7 Maret 2021 adalah keputusan yang terburuk.

Sebab, Pangeran Philip sudah dilarikan ke rumah sakit sejak pertengahan Februari sebagai tindakan pencegahan.

Membela Meghan Markle, King menjelaskan wawancara bersama Oprah sudah dilaksanakan dan dijadwalkan sebelum Pangeran Philip dirawat.

“Jika terjadi, semoga Tuhan melarang, sesuatu padanya (Pangeran Philip meninggal), wawancara itu tidak akan segera dirilis,” paparnya.

Gambar yang dirilis Harpo Productions memerlihatkan dari kiri Pangeran Harry, Meghan Markle, dan Oprah Winfrey. Wawancara Oprah with Meghan and Harry. A CBS Primetime Special disiarkan pada 7 Maret 2021 di Amerika Serikat.

Pangeran Harry dan Meghan menuai kritikan setelah rekaman wawancara itu juga disiarkan di Inggris sehari sesudah di AS.

Thomas Maret, ayah Meghan, termasuk salah satu pihak yang mengecam pasangan bangsawan bergelar Duke dan Duchess of Sussex tersebut.

Kepada Good Morning Britain pekan lalu, Markle menuding putri dan menantunya itu sudah bertindak kelewatan.

“Mempertimbangkan usia Ratu Elizabeth II dan Philip, seharusnya mereka menunggu atau menunda penayangannya,” paparnya.

Pada akhirnya, pangeran bergelar Duke of Edinburgh itu meninggalkan Rumah Sakit King Edward VII pada Selasa (16/3/2021).

Selama wawancara, Harry dan Meghan melancarkan serangkaian tuduhan, namun tidak kepada kakek dan nenek mereka.

Salah satunya adalah ada bangsawan yang khawatir warna kulit Archie, putra mereka, lebih gelap saat dilahirkan.

(Kompas.com/Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *