Gerakan NII Merupakan Ancaman Nyata Ditengah Masyarakat Sumbar dan NKRI

  • Bagikan

Sumbar, HarianIndonesia.id

Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan mengapresiasi Densus 88 yang telah mengungkap jaringan NII.
Sebelumnya NII dianggap sudah tidak ada, sudah tamat karena sepi dari pemberitaan.

NII belum dianggap membahayakan oleh negara apalagi dianggap sebagai teroris, karena NII hanya dianggap sebuah paham atau pemikiran saja.
Padahal ideologi NII tidak mati, mereka adalah ancaman nyata saat ini di masyakarat Sumatera Barat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Termasuk paham transnasional salafi wahabi yang juga gencar di Indonesia.

Ken Setiawan menyebut bahwa NII merupakan gerakan bawah tanah.
Hal ini sangat berbeda dengan HTI yang menyebut dirinya sebagai pengusung khilafah. Ken mengaku banyak mendapat laporan masyarakat yang saat ini sudah menjadi korban gerakan NII.

“Gerakan NII cukup cepat menyebar karena menggunakan gerakan bawah tanah, jangan aparat dan pemerintah, keluarga saja banyak yang tidak tahu jika diantara kerabatnya ada yang terpapar NII,” ungkap Ken Setawan.

“Jadi kita tidak bisa menyalahkan siapa siapa, sebab ini seperti virus yang bisa menimpa siapa saja, ujarnya lagi.

Densus 88 Antiteror sebelumnya telah mengamankan lima tersangka teroris di Tangerang, kelima tersangka tersebut berinisial SA, SO, TA, MH, dan AHA.

Mulai dari tersangka SA yang berusia 37 tahun dan pemegang rekening NII. Informasi ini diketahui dari keterngan AY seorang bendahara NII yang ditangkap di Sumbar beberapa bulan lalu.
Penyidik menemukan ada transaksi dana dari rekening AY ke SA sampai pada Oktober 2021 sebesar Rp 119,5 juta.
SA juga seorang penyelenggara pergantian struktur berupa psikotes dan wawancara serta longmarch sejauh 40 kilometer di Sumbar.

SO (36) yang merupakan ketua jaringan NII Tangerang Selatan. SO ikut dalam pertemuan NII Sumbar di Sawahlunto dengan peserta 250 orang.

SIMAK JUGA :  Bansos (bukan Uang Pribadi Jokowi), Jadi Jangan Dipolitisasi untuk Dukungan Paslon Tertentu

TA (37) yang turun langsung ke Sumbar bersama perwakilan NII dari kota Tangerang dan Tangerang Barat.
TA datang bersama lima orang lainnya untuk membuka daerah rintisan di Sumbar dan sekaligus bertugas sebagai pemberi arahan dan petunjuk untuk mempersiapkan tukang besi pembuat senjata tajam.

MH (24) yang berperan sebagai Sekretaris di NII daerah Tangerang Selatan dan bertugas mengirim bahan dari pusat terkait dengan arahan-arahan melalui e-mail. MH juga merupakan seorang ahli IT.

AHA alias Y (31) merupakan Ketua NII wilayah Tangerang Kota. Dia pernah turun ke Sumbar bersama perwakilan Tangerang kota dan Tangerang Barat untuk membuka daerah rintisan perjuangan.(JJ)

Penulis: JJEditor: VAH
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *